Ketahui Penyebab Pusar Berair dan Pengobatannya

Ketahui Penyebab Pusar Berair dan Pengobatannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Pusar merupakan tempat dimana kuman-kuman dapat terperangkap dan berkembang biak. Terlalu banyak kuman di pusar bisa menyebabkan infeksi, sehingga menyebabkan keluarnya cairan melalui kulit. Cairan dari pusar dapat memiliki berbagai warna dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Tanda-tanda pusar mengeluarkan cairan, Anda mungkin mengalami hal-hal berikut:

  • Muncul cairan berwarna kuning, cokelat, atau bening.
  • Gatal.
  • Berdarah.
  • Ruam.
  • Bau yang tidak enak.

Jika bau pada pusar Anda masih tetap ada setelah Anda membilas dan mengeringkan pusar, Anda mungkin dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan karena hal itu bisa mengindikasikan adanya infeksi.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pusar Bodong, Kenali Kondisi Hernia Umbilikalis

Penyebab Pusar Berair

Ada banyak penyebab munculnya air dari pusar, dan masing-masing akan membutuhkan perawatan khusus. Perawatan pencegahan mungkin merupakan cara terbaik untuk menghindari pusar berair yang disebabkan oleh bakteri.

1. Infeksi bakteri

Sebagian besar bakteri berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit Anda. Tetapi jika pertumbuhan berlebih dari bakteri yang menyebabkan infeksi seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus A, Anda mungkin akan mulai menyadari hal-hal berikut:

  • Keluarnya cairan berbau, berwarna kuning kehijauan.
  • Adanya pembengkakan.
  • Muncul rasa nyeri.
  • Adanya perubahan warna kulit, atau kemerahan.

Infeksi yang menyebar lebih dalam di kulit Anda, dapat berkembang menjadi selulitis. Jika Anda melihat salah satu tanda atau gejala berikut, segera lakukan pemeriksaan untuk segera mendapatkan perawatan medis:

  • Ruam merah besar dan terasa hangat saat Anda menyentuhnya.
  • Demam atau menggigil.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Muncul garis-garis merah atau perubahan warna kulit yang mengarah keluar dari area pusar.

2. Infeksi jamur

Terkadang jamur, dikenal sebagai candida juga dapat tumbuh terlalu cepat di pusar Anda. Hal ini menyebabkan infeksi jamur yang disebut kandidiasis. Jamur dapat tumbuh subur di celah-celah kulit yang lembab dan hangat, sehingga pusar merupakan inang yang potensial bagi mereka.

Seiring berjalannya waktu jamur yang hidup di kulit Anda tidak menimbulkan efek samping. Dalam keadaan tertentu, jamur dapat tumbuh terlalu cepat. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infeksi jamur meliputi:

  • Cuaca panas dan lembab.
  • Pakaian ketat.
  • Kebersihan diri yang buruk.
  • Sistem kekebalan yang melemah akibat dari pengobatan atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.
  • Kehamilan.
  • Obesitas.
  • Penggunaan antibiotik. Jika Anda menggunakan antibiotik, obat ini mungkin menghancurkan bakteri baik di kulit Anda, sehingga memungkinkan bagi jamur untuk tumbuh dengan cepat.

Gejala infeksi jamur mungkin termasuk:

  • Ruam merah terang.
  • Kulit bersisik.
  • Gatal.
  • Sensasi terbakar pada kulit.
  • Keputihan yang kental dan berwarna putih.

Anda mungkin juga memiliki benjolan kecil berisi nanah (pustula) di tepi ruam. Terkadang infeksi jamur dapat menyerang jaringan yang lebih dalam. Kondisi ini dapat menyebabkan kandidiasis sistemik, infeksi yang dapat mengancam jiwa. Namun, hal ini biasanya terjadi hanya pada Anda dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Operasi

Operasi perut dapat menimbulkan risiko potensi infeksi di dekat atau di pusar. Tindakan tersebut termasuk perawatan hernia umbilikalis, atau operasi laparoskopi. Prosedur sayatan yang dilakukan di dekat pusar.

Jika Anda baru saja menjalani operasi perut dan melihat cairan atau nanah keluar dari pusar, itu mungkin merupakan tanda infeksi internal. Hubungi dokter Anda segera untuk menerima perawatan segera.

4. Kista urachal

Saat Anda berkembang di dalam rahim ibu, kandung kemih Anda terhubung ke tali pusar melalui sebuah tabung kecil yang disebut dengan urachus. Begitulah proses urin Anda dikeluarkan dari tubuh. Umumnya, urachus akan tertutup sebelum Anda dilahirkan, tetapi terkadang gagal tertutup dengan benar.

Karena hal itu pertumbuhan berisi cairan yang disebut kista dapat terbentuk di urachus, dan kista tersebut dapat terinfeksi. Salah satu gejala infeksi ini adalah keluarnya cairan keruh atau berdarah dari pusar Anda.

Pengobatan dan Perawatan

Tidak ada perawatan khusus yang perlu Anda lakukan, Anda harus selalu menjaga pusar Anda agar tetap bersih dan kering dalam semua kasus infeksi untuk mempercepat penyembuhan.

Untuk mengobati infeksi bakteri umumnya diobati dengan salep atau krim antibiotik. Infeksi jamur atau candida juga dapat diobati dengan krim antijamur. Salep atau krim antibiotik dapat Anda beli tanpa resep di apotek terdekat. Dokter juga dapat meresepkan Anda obat-obatan penunjang tertentu.

Jika Anda menderita diabetes, Anda harus membatasi asupan gula karena jamur yang menyebabkan infeksi kemungkinan besar memakan gula ini. Dan untuk Anda yang baru pulih dari operasi perut harus merawat pusar Anda, sekaligus mengawasi tanda-tanda infeksi.

Dalam merawat kista yang terinfeksi sehingga menyebabkan pusar berair, pengobatan yang dilakukan akan lebih rumit. Langkah pertama adalah mengobati infeksi itu sendiri dengan menggunakan antibiotik. Dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan operasi laparoskopi untuk mengangkat seluruh kista.

Baca Juga: 6 Penyebab Pusar Gatal dan Cara Membersihkannya

Sumber

Healthline. (2021). What’s Causing Your Belly Button Discharge?. www.healthline.com

Medical News Today. (2017). All you need to know about belly button discharge. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2022). Steps to Take if Your Belly Button Is Leaking Fluid. www.verywellhealth.com

Healthgrades. (2022). A Guide to Belly Button Discharge. www.healthgrades.com