Ketahui Penyebab Mati Rasa dan Gejalanya

Ketahui Penyebab Mati Rasa dan Gejalanya

Penulis: Devita| Editor: Ratna

Mati rasa merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat merasakan rangsangan. Normalnya, ketika tubuh menerima rangsangan pada kulit, rangsangan tersebut akan dihantarkan ke otak dan saraf tulang belakang. Namun, pada kondisi mati rasa, rangsangan tersebut akan terhambat akibat tekanan di saraf, kerusakan saraf, atau iritasi. Walaupun kondisi ini bisa menyerang area tubuh manapun, tapi yang paling sering merasakan adalah tangan, kaki, dan jari. Kebiasaan bersila terlalu lama atau tiduran dengan berbantal lengan, membuat tubuh mengalami mati rasa.

Mati rasa yang terjadi dalam waktu singkat sebenarnya tidak berbahaya. Namun apabila kondisi ini berlangsung lama dalam jangka panjang, Anda perlu waspada terhadap gejala  penyakit saraf yang bisa memicu kelumpuhan. Tubuh yang kehilangan keseimbangan dan mobilitas fisik yang terganggu juga termasuk mati rasa. Untuk itu, artikel ini akan membahas mengenai penyebab dan gejala mati rasa.

Penyebab Mati Rasa

Mati rasa disebabkan oleh kondisi fisik tertentu hingga gejala dari suatu penyakit misalnya multiple sclerosis. Namun, hal yang paling sering menyebabkan mati rasa adalah berdiri atau duduk terlalu lama tanpa berganti posisi, dan berpakaian terlalu ketat yang menyebabkan tekanan pada saraf dan pembuluh darah. Berikut ini adalah penyebab timbulnya mati rasa:

1. Gangguan pada Sistem Saraf dan Otak

Otak dan sistem saraf yang terganggu, salah satu gejalanya dapat menimbulkan sensasi mati rasa. Gangguan tersebut menghambat pengiriman rangsangan ke otak dan sistem saraf. Umumnya kondisi tersebut disebabkan karena kerusakan pada tulang leher hingga tulang belakang, sindrom guillain-barre, neuropati perifer, kanker pada sistem saraf, stroke, dan cedera pada tulang belakang.

2. Tekanan pada Saraf

Tekanan pada saraf merupakan penyebab umum terjadinya mati rasa dan kesemutan. Saraf dapat tertekan karena pembuluh darah membesar, pembesaran ligamen, tendon, dan jaringan lunak, tumor, peradangan sumsum tulang belakang serta otak.

3. Multiple Sclerosis

Gejala penyakit multiple sclerosis atau sklerosis ganda adalah mati rasa dan kesemutan yang kategorinya dari ringan hingga berat. Mati rasa tersebut meliputi area tangan, lengan, kaki, wajah, hingga seluruh tubuh. Walau demikian, mati rasa karena multiple sclerosis jarang menyebabkan kelumpuhan permanen. Namun, Anda akan kesulitan menggunakan area tubuh yang mati rasa untuk beraktivitas. Misalnya saat mati rasa menyerang tangan, Anda kesulitan untuk memegang sesuatu, mengetik, bahkan menggerakan tangan. Jika mati rasa makin parah, Anda akan kesulitan membedakan suhu panas atau dingin sehingga berisiko mengalami luka bakar.

4. Neuroma Akustik

Neuroma akustik atau dikenal juga dengan schwannoma vestibular, merupakan tumor yang berkembang pada saraf utama yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak Anda. Cabang saraf ini secara langsung mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran Anda, dan tekanan dari neuroma akustik dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dering di telinga, dan ketidakstabilan. Salah satu gejalanya adalah mati rasa dan kehilangan gerakan otot pada wajah.

Gejala Mati Rasa

Mati rasa dapat diketahui dengan gejala yang muncul pada satu sisi tubuh, atau kedua sisi tubuh sekaligus. Keluhan mati rasa bisa muncul di berbagai area tubuh berupa ketidakmampuan merasakan rangsangan, kesemutan, sensasi terbakar, nyeri, dan otot yang terasa lemas. Gejala lainnya yang mengkhawatirkan, yaitu:

  • Rasa mati rasa mendadak dalam hitungan menit.
  • Area tubuh yang mati rasa terasa lemah.
  • Sesak nafas.
  • Tubuh kehilangan refleks.
  • Tidak bisa merasakan tubuh dan wajah.

Baca Juga: Kenapa Tangan Kiri Saya Terasa Kebas?

Sumber

Healthline (2022). Why Am I Experiencing Numbness and Tingling?. www.healthline.com

Mayo Clinic. Acoustic Neuroma. www.mayoclinic.org

Medical News Today (2019). What causes numbness and tingling?. www.medicalnewstoday.com

MSD Manuals. Numbness. www.msdmanuals.com