Ketahui Penyebab Kista Bartholin dan Cara Pengobatannya

Ketahui Penyebab Kista Bartholin dan Cara Pengobatannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 Juli 2023

 

Kista bartholin atau kista vulva merupakan jenis kista vagina yang muncul di kedua sisi bibir vagina, dekat dengan lubang vagina. Kelenjar bartholin adalah dua kelenjar kecil yang menghasilkan cairan atau lendir, berfungsi membantu melumasi vagina. Labia dan kelenjar Bartholin adalah bagian dari vulva dalam sistem reproduksi wanita.

Kondisi ini terjadi ketika penyumbatan terjadi pada bukaan salah satu kelenjar bartholin, sehingga menyebabkan lendir terkumpul dan membentuk benjolan. Terkadang kelenjar tersumbat dan cairan yang menumpuk sehingga menyebabkan kista. Jika cairan tersebut terinfeksi, maka akan membentuk nanah dan menjadi abses Bartholin.

Penyebab

Kista Bartholin paling sering terjadi pada wanita usia reproduksi dan pada wanita yang sebelumnya memiliki kista atau abses Bartholin. Kondisi ini dapat dengan aktivitas seksual, trauma langsung (cedera) pada area tersebut, atau pembedahan.

Kelenjar Bartholin menghasilkan cairan pelumas yang berfungsi untuk membantu mengurangi gesekan selama hubungan seksual. Cairan tersebut mengalir dari kelenjar bartholin ke saluran ke bagian bawah pintu masuk ke vagina.

Jika ada penyumbatan lendir di saluran ini, pelumas akan menumpuk. Penumpukan ini dapat menyebabkan saluran melebar dan kista bartholin terbentuk. Reaksi sistem kekebalan terhadap infeksi bakteri dapat menyebabkan penyumbatan dan abses berikutnya. Penyebabnya tersebut meliputi:

  • Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang menyebabkan gonore, sebuah penyakit menular melalui kontak seksual.
  • Chlamydia trachomatis, yang menyebabkan klamidia.
  • Escherichia coli, bakteri yang dapat mempengaruhi suplai air dan menyebabkan kolitis hemoragik.
  • Streptococcus pneumoniae, yang menyebabkan pneumonia dan infeksi telinga tengah.
  • Haemophilus influenzae, bakteri yang mengakibatkan infeksi telinga dan infeksi saluran pernapasan.

Gejala

Jika Anda mengembangkan kista Bartholin kecil yang tidak terinfeksi, karena mungkin tidak menyadarinya. Jika kista bartholin tumbuh, Anda mungkin merasakan adanya benjolan atau massa di dekat lubang vagina Anda. Meskipun kista bartholin umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa terasa nyeri.

Jika kista Bartholin membentuk abses karena infeksi, gejalanya mungkin termasuk:

  • Ketidaknyamanan dan nyeri saat berhubungan seks, berjalan, duduk, atau saat menggunakan pembalut, atau saat menyeka setelah buang air kecil.
  • Pembengkakan dan nyeri tekan di daerah tersebut.
  • Demam atau kedinginan.
  • Kemerahan.
  • Drainase dari kista.
  • Perubahan ukuran, atau kista semakin membesar.

Baca Juga : Kista Ovarium di Masa Kehamilan, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Faktor Risiko

Penyebab pasti penyumbatan saluran seringkali tidak jelas, meskipun bakteri memiliki peran terhadap kista bartholin. Namun, beberapa hal berikut dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk mengembangkan kista bartholin, antara lain:

  • Aktif secara seksual.
  • Berusia antara 20-30 tahun.
  • Sebelumnya pernah mengembangkan kista bartholin.
  • Mengalami trauma fisik di daerah yang terkena.
  • Telah menjalani operasi vagina atau vulva.

Kista Bartholin biasanya tidak menyerang anak-anak karena kelenjar Bartholin mereka belum mulai berfungsi sampai masa pubertas. Kista juga jarang terjadi setelah menopause karena biasanya menyebabkan kelenjar Bartholin menyusut.

Perawatan dan Pengobatan

Seringkali kista bartholin tidak memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, terutama jika tidak menimbulkan tanda atau gejala. Bila diperlukan, pengobatan tergantung pada ukuran kista, tingkat ketidaknyamanan, dan adanya infeksi yang dapat menyebabkan abses. Pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter Anda meliputi:

1. Mandi duduk

Berendam dalam bak berisi beberapa centimeter air hangat dapat Anda lakukan beberapa kali, selama 3 atau 4 hari mungkin dapat membantu kista kecil yang terinfeksi pecah dan mengering dengan sendirinya.

2. Drainase bedah

Anda mungkin dianjurkan melakukan pembedahan untuk mengeringkan kista bartholin yang terinfeksi atau berukuran sangat besar. Drainase pada kista dapat dilakukan dengan anestesi lokal.

Untuk prosedurnya, dokter membuat sayatan kecil di kista, membiarkannya mengalir, dan kemudian menempatkan tabung karet kecil atau kateter di area sayatan. Kateter akan dibiarkan di tempatnya hingga 6 minggu untuk menjaga sayatan tetap terbuka dan memungkinkan drainase yang sempurna.

3. Antibiotik

Dokter Anda mungkin akan meresepkan antibiotik jika kista tersebut terinfeksi, atau hasil pengujian menunjukkan bahwa Anda memiliki infeksi menular seksual. Tetapi jika abses pada kista bisa dikeringkan dengan benar, Anda mungkin tidak memerlukan antibiotik.

Baca Juga: Penyebab Gangguan Kelenjar Bartholin

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Bartholin Cyst. my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2022). Bartholin’s cyst. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2020). What is a Bartholin’s cyst?. www.medicalnewstoday.com

NHS. (2021). Bartholin’s cyst. www.nhs.uk