Ketahui Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil

Ketahui Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil

Penulis: Putri | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Kehamilan merupakan momen membahagiakan bagi setiap calon ibu yang menantikan kelahiran Si Buah Hati. Namun, ibu hamil sering kali memiliki banyak keluhan mulai dari sakit pinggang, posisi tidur yang serba salah, sesak, hingga kaki menjadi bengkak. Keluhan-keluhan tersebut pastinya membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.

Pembengkakan atau edema pada kaki jadi salah satu keluhan yang paling banyak dirasakan ibu hamil. Kaki bengkak normal terjadi pada ibu hamil karena tubuhnya sedang menahan cairan lebih banyak untuk melindungi dan mendukung perkembangan janin.

Biasanya, kaki bengkak dialami di trimester akhir kehamilan, saat berat rahim dan janin memberi tekanan ekstra pada tungkai dan kaki. Namun, kaki bengkak juga bisa terjadi di trimester pertama dan kedua kehamilan. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk mengetahui penyebab kaki bengkak sehingga Anda akan mengetahui cara terbaik untuk mengatasinya.

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, Begini Cara Menghitung Usia Kehamilan dan Manfaatnya

Berikut beberapa penyebab kaki bengkak saat hamil yang perlu Anda ketahui:

Trimester Pertama

Pada trimester awal kehamilan, kadar hormon progesteron meningkat dengan sangat cepat. Perubahan hormon inilah yang menyebabkan tangan, kaki, atau wajah Anda sedikit membengkak.

Kondisi ini tergolong normal dialami ibu hamil di trimester pertama. Namun, tetaplah waspada jika pembengkakan terjadi lebih banyak dan disertai gejala lain, seperti pusing, sakit kepala, dan pendarahan. Segeralah menghubungi dokter kandungan Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Trimester Kedua

Trimester kedua dimulai sejak kehamilan Anda memasuki usia 13 minggu. Menjelang usia kehamilan lima bulan, banyak ibu hamil yang mengalami pembengkakan pada kaki. Biasanya kondisi ini terjadi karena terlalu lama berdiri atau pengaruh cuaca panas.

Kaki bengkak di trimester kedua ini terjadi karena meningkatnya volume darah dan cairan dalam tubuh. Faktanya, selama kehamilan, volume darah dan cairan dalam tubuh Anda meningkat hingga 50 persen.

Tentunya sangat tidak nyaman mengalami kaki bengkak saat hamil. Namun, darah dan cairan ekstra itu yang mendukung perkembangan janin dan akan membantu mempersiapkan tubuh untuk melahirkan.

Umumnya bengkak akan berkurang seiring dengan berkurangnya cairan pada tubuh Anda, setelah beberapa minggu melahirkan.

Trimester Ketiga

Trimester ketiga dimulai sejak usia kandungan memasuki 28 minggu. Di trimester inilah kaki bengkak umumnya dialami ibu hamil, terutama saat mendekati usia 40 minggu.

Hal ini terjadi karena volume cairan dan darah semakin meningkat seiring dengan semakin beratnya rahim dan janin yang kian berkembang. Saat rahim kian membesar, pembuluh darah vena di panggul menjadi tertekan. Tekanan itu kemudian memperlambat aliran darah dari kaki ke jantung hingga terjadi pembengkakan.

Itulah penyebab kaki bengkak saat hamil. Selain yang telah disebutkan di atas, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan kaki bengkak, seperti cuaca panas, asupan kafein berlebih, kurang minum air putih, terlalu lama berdiri, ketidakseimbangan diet, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi.

Baca Juga: Jantung Berdebar Kencang saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Tak hanya itu, kaki bengkak juga dapat menjadi tanda pada kondisi kesehatan tertentu (komplikasi) pada kehamilan, seperti preeklampsia, dan penyumbatan pembuluh darah di kaki atau deep vein thrombosis (DVT).

Preeklampsia

Preeklampsia merupakan kondisi kesehatan yang dapat terjadi selama kehamilan atau setelahnya. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah organ lain pada wanita hamil. Pembengkakan pada kaki, tangan, wajah, dan sekitar mata yang terjadi secara tiba-tiba bisa jadi merupakan gejala dari preeklampsia.

Preeklampsia sering terjadi setelah kehamilan mencapai usia 20 minggu hingga 6 minggu pasca melahirkan. Kondisi ini bisa berkembang dengan cepat dan sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya.

Dokter yang menangani ibu hamil dengan preeklampsia bisa memonitor tekanan darah, protein urine, berat badan, dan fungsi ginjal hingga jelang melahirkan. Jika kehamilan telah mencapai 37 minggu atau lebih, Anda disarankan untuk menjalani proses persalinan lebih awal.

Deep Vein Thrombosis (DVT)

Kaki bengkak saat hamil juga bisa mengindikasikan gejala penyumbatan pembuluh darah di kaki (DVT). Wanita hamil diketahui berisiko tinggi menderita DVT karena adanya penggumpalan darah.

Kurang gerak selama masa kehamilan dan pemulihan pasca melahirkan juga dapat mengurangi aliran darah di kaki. Untuk mengatasinya, dokter bisa memberikan obat untuk mencegah pembekuan darah.

Kaki bengkak saat hamil yang dialami tanpa adanya gejala lain merupakan hal yang normal. Namun, Anda tetap perlu waspada jika pembengkakan disertai dengan gejala lainnya berupa munculnya bengkak di tangan, wajah dan sekitar mata, mata berkunang-kunang, gangguan penglihatan, nyeri perut, sakit kepala hebat, dan sesak napas.

Pastikan Anda memeriksakan kehamilan ke dokter secara rutin dan menjalani tes darah, urine, dan USG kehamilan.

Baca Juga: Hilangkan Pegal, Pahami Cara Aman Pijat Punggung saat Hamil

 

Sumber

Healthline. (2019). Swollen Feet During Pregnancy: Causes, Plus Treatments That Work www.healthline.com
Kids Health. (2015). Can Pregnant Women Do Anything to Reduce or Prevent Swollen Ankles?. www.kidshealth.org
NHS UK. (2018). Swollen ankles, feet and fingers in pregnancy www.nhs.uk
Pregnancy Birth and Baby. (2021). Swelling during pregnancy. www.pregnancybirthbaby.org.au
Medical News Today. (2020). Swollen feet during pregnancy: Causes and treatment www.medicalnewstoday.com
Mayo Clinic. (2020). Ankle swelling during pregnancy: What helps? www.mayoclinic.org
Harvard Health Publishing. (2018). Preeclampsia And Eclampsia. www.health.harvard.edu