Ketahui Penyebab dan Gejala Penyempitan Katup Jantung Aorta

Ketahui Penyebab dan Gejala Penyempitan Katup Jantung Aorta

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Secara garis besar, jantung memiliki empat katup, salah satunya yaitu katup aorta yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Katup aorta bisa menyempit atau tidak terbuka sepenuhnya. Kondisi ini disebut stenosis aorta (penyempitan katup jantung aorta).

Stenosis aorta menyebabkan aliran darah dari jantung menjadi berkurang atau terhambat. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi suplai darah ke seluruh tubuh, Jika dibiarkan, penyempitan katup aorta dapat memicu masalah serius, seperti gagal jantung. Lantas, apa penyebab katup aorta menyempit?

1. Cacat Jantung Bawaan

Jika katup aorta normal, terdiri dari tiga flap jaringan berbentuk segitiga yang disebut cusps. Namun, beberapa anak dilahirkan dengan katup aorta yang hanya memiliki dua (bicuspid) flap, bukan tiga.

Selain itu, ada juga yang memiliki satu (unicuspid) atau empat (quadricuspid) cusps, tetapi ini jarang terjadi. Kondisi cacat jantung sejak lahir membutuhkan pemeriksaan berkala oleh dokter untuk melihat tanda-tanda masalah katup  aorta.

2. Demam Rematik

Demam rematik adalah salah satu penyebab paling umum penyempitan katup jantung. Demam ini dapat menyebabkan peradangan pada beberapa organ vital tubuh, seperti otak, sendi, kulit bahkan jantung.

Ketika peradangan terjadi pada jantung dan berada pada level akut, maka jantung Anda akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya penyempitan katub jantung aorta atau stenosis aorta.

3. Penumpukan Kalsium pada Katup (Kalsifikasi Katup Stenosis)

Kalsifikasi merupakan pengerasan katup jantung akibat kapur. Menurut American Heart Association, penyempitan katup jantung bisa disebabkan oleh kalsifikasi atau jaringan parut. Biasanya kalsifikasi katup jantung aorta terjadi pada seseorang yang berusia lanjut di atas 60 tahun.

Kondisi ini terjadi karena kalsium dan mineral yang menumpuk pada katup aorta. Sehingga menyebabkan katup aorta kaku dan mengeras. Kondisi ini memicu penyempitan katup aorta.

Baca Juga :  Kolesterol Tinggi Pemicu Stroke dan Serangan Jantung

Gejala Penyempitan Katup Jantung Aorta

Dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui gejala stenosis aorta yang Anda alami. Dilansir dari New Heart Valve, hanya sekitar 32 persen penderita stenosis aorta mengalami gejala. Beberapa gejala umum yang kerap dialami penderita, meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Sering merasa lelah
  • Sakit kepala ringan, merasa pusing, dan / atau pingsan
  • Kesulitan saat berolahraga
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Napas pendek, karena kegagalan jantung sebelah kiri

Sementara bayi dan anak-anak yang memiliki stenosis aorta karena cacat bawaan dapat menunjukkan gejala-gejala seperti:

  • Kelelahan saat aktivitas
  • Berat badan tidak bertambah
  • Masalah pernapasan
  • Nafsu makan yang buruk

Jika diri Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera konsultasikan kesehatan ke dokter. Hal ini agar mendapatkan perawatan medis dengan segera.

Baca Juga : Waspadai 6 Gejala Awal Serangan Jantung

Faktor Risiko Penyempitan Katup Jantung Aorta

Di bawah ini merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan Anda mengidap penyakit stenosis aorta:

  • Usia. Stenosis aorta dapat menyerang Anda dengan usia lanjut. Semakin bertambahnya usia, penumpukan kalsium pada katup jantung akan semakin besar, sehingga terjadi penyempitan pada katup jantung aorta.
  • Jenis kelamin. Dilansir dari Healthline, pria memiliki risiko stenosis aorta lebih tinggi daripada wanita. Kondisi ini paling sering terjadi pada pria berusia antara 30 dan 60 tahun.
  • Cacat jantung dari lahir. Seseorang yang lahir dengan cacat jantung maka akan mengalami masalah pada aliran darah. Hal ini karena kondisi katup jantung tidak normal sehingga menyebabkan katup menyempit.
  • Memiliki riwayat gagal ginjal dan diabetes. Jika Anda mengidap kedua penyakit tersebut, maka konsultasikan kesehatan Anda dengan dokter. Pasalnya, kedua penyakit tersebut meningkatkan risiko Anda mengalami penyempitan katup jantung aorta.
  • Memiliki riwayat demam rematik. Demam ini disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus grup A dan memengaruhi organ vital tubuh, seperti jantung. Demam rematik dapat menyebabkan katup jantung aorta mengeras dan memicu penyempitan jantung.
  • Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan tekanan jantung pada intensitas yang lebih rendah dari nadi karotis (pembuluh darah di leher yang mengantarkan darah ke otak dan kepala). Kondisi ini memengaruhi tingkat penyempitan katup jantung menjadi lebih parah.
  • Kolesterol tinggi. Jika memiliki kolesterol tinggi, artinya kadar LDL (kolesterol jahat) di dalam tubuh  Anda lebih banyak daripada kadar HDL (kolesterol baik). LDL akan membentuk plak dan membuat katup jantung menyempit
  • Merokok. Kandungan rokok dapat mengurangi kadar HDL dan meningkatkan LDL. Oleh sebab itu, kebiasaan merokok dapat membuat Anda mengalami penyempitan katup jantung aorta atau stenosis aorta. 

Sampai saat ini, tidak ada obat-obatan yang dapat mengobati stenosis aorta. Obat yang ada hanya dapat mengurangi gejala yang dialami oleh penderita. Namun gaya hidup yang sehat dan pengobatan secara berkala dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit ini.

Baca Juga : Tips Mencegah Jantung Koroner dan Cara Merawatnya

Sumber


Emedicine. 2015. Pathology of Rheumatic Heart Disease. emedicine.medscape.com
Healthline. 2018. Aortic Valve Stenosis. www.healthline.com
Mayo Clinic. 2019. Aortic valve stenosis. www.mayoclinic.com
Medicine Net. Aortic Valve Stenosis Symptoms, Treatment, Types & Surgery. www.medicinenet.com
New Heart Valve. Dangers of Severe Aortic Stenosis. newheartvalve.com
Web MD. 2019. What is Aortic Valve Stenosis? www.webmd.com