Ketahui Penyebab dan Gejala pada Alergi Daging

Ketahui Penyebab dan Gejala pada Alergi Daging

Penulis: Opie | Editor: Handa

Alergi adalah reaksi sistem imun manusia terhadap benda tertentu yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Alergi makanan adalah jenis alergi yang sering ditemui serta berpengaruh pada 8 persen anak-anak dan 2 persen pada orang dewasa di dunia. Salah satu jenis alergi yang dapat Anda alami adalah alergi terhadap daging, baik daging merah ataupun jenis daging lainnya.

Alergi daging dapat terjadi di usia berapapun di dalam hidup Anda. Selain itu, terdapat orang-orang dengan  keadaan tertentu yang memiliki risiko lebih besar terkena alergi, seperti seseorang yang memiliki golongan darah tertentu, pernah mengalami infeksi, gigitan kutu, dermatitis atopik, atau alergi makanan lain yang menyertai.

Sama halnya dengan alergi lainnya, penyebab yang mendasari alergi daging juga tidak diketahui. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memicu alergi, baik pada daging merah dan daging unggas.

Penyebab dan Gejala Alergi Daging Merah

Alergi daging merah juga sering disebut dengan istilah sindrom Alpha-gal, yakni jenis alergi makanan terhadap daging merah dan produk lain yang berasal dari mamalia. Di Amerika Serikat, kondisi ini paling sering disebabkan oleh gigitan kutu Lone Star.

Gigitan ini mentransmisikan molekul gula yang disebut alpha-gal ke dalam tubuh manusia. Pada beberapa orang, hal ini akan memicu reaksi pada sistem kekebalan tubuh yang kemudian menghasilkan reaksi alergi ringan hingga parah terhadap berbagai jenis daging merah, seperti daging sapi, domba, babi, serta produk mamalia lainnya.

Gejala dari alergi daging merah seringkali muncul terlambat jika dibandingkan dengan alergi makanan lainnya. Jika alergi makanan pada umumnya memunculkan gejala dengan selang waktu beberapa menit setelah mengonsumsi sumber alergi, alergi daging merah muncul sekitar tiga sampai enam jam setelah Anda terpapar. Gejala-gejala tersebut, meliputi:

• Biduran, gatal-gatal, atau kulit bersisik (eksim)
• Pembengkakan pada bibir, lidah dan tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya
• Mengi atau sesak napas
• Pilek
• Sakit perut, diare, mual atau muntah
• Bersin
• Sakit kepala
• Reaksi alergi yang parah dan berpotensi mematikan yang membatasi pernapasan (anafilaksis)

Baca Juga : Alergi Kacang? Bolehkah Minum Susu Kedelai

Penyebab dan Gejala Alergi Daging Unggas

Alergi terhadap daging unggas sendiri sangat jarang dibahas di dalam dunia sains. Beberapa kasus yang terjadi biasanya berkaitan dengan pasien yang mengalami alergi telur atau bulu unggas.

Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa pasien hanya mengalami alergi pada daging unggas saja. Protein utama yang dianggap bertanggung jawab menyebabkan alergi ini, khususnya pada daging ayam, adalah albumin serum ayam yang sering ditemukan di dalam kuning telur.

Gejala alergi ayam dapat muncul setelah beberapa jam Anda mengonsumsi atau setelah mengalami kontak langsung dengan produk ayam. Keadaan ini bisa berkisar dari ringan hingga parah. Berikut ini adalah reaksi yang paling umum terjadi jika Anda mengalami alergi ayam dan unggas lainnya:

• Sakit tenggorokan
• Gatal-gatal
• Kulit yang teriritasi
• Bengkaknya tenggorokan, lidah, mata atau bibir
• Diare
• Kram perut
• Mual atau muntah
• Bersin
• Mengi atau sesak napas
• Anafilaksis

Daging unggas adalah jenis alergen yang tidak tahan pada suhu panas. Dengan kata lain, jika Anda memasak daging ayam dengan benar, yaitu pada suhu 90 derajat Celcius selama 30 menit, kemungkinan efek alergi pada diri Anda akan berkurang atau bahkan tidak muncul sama sekali.

Namun, jika Anda mengalami gejala alergi makanan, sebaiknya Anda segera menemui dokter terdekat atau dokter spesialis alergi. Tidak hanya setelah mengonsumsi daging atau produk turunannya, tetapi juga setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu lainnya. Hal ini agar Anda segera mendapat perawatan medis dengan tepat dan mencegah komplikasi yang muncul.

Baca Juga : Waspadai Gejala Alergi Antibiotik dan Penanganannya

Sumber