Ketahui Penyebab Benjolan pada Anus

Ketahui Penyebab Benjolan pada Anus

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023

 

Anus adalah lubang pada bagian bawah saluran pencernaan, tempat feses keluar dari tubuh. Ini terhubung ke rektum, yang menyimpan tinja sebelum melewatinya.

Ketika tinja mengisi rektum, otot sfingter (serat otot lurik berbentuk elips dan melekat pada bagian dinding anus) rileks, membiarkan tinja melewati anus dan keluar dari tubuh. Sfingter ani eksternal menutup anus ketika tinja telah keluar.

Benjolan yang terbentuk pada sekitar anus dapat menyebabkan anus terasa keras dan berpotensi terjadinya pembengkakan, nyeri, dan keluarnya cairan.

Penyebab Benjolan pada Anus

Anus terdiri dari kulit dan jaringan usus bagian dalam, yang terdiri dari kelenjar lendir, pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan ujung saraf yang sensitif. Ketika bagian-bagian ini menjadi iritasi, terinfeksi, atau tersumbat, benjolan bisa terbentuk dan membuat anus terasa keras.

Segera temui dokter jika Anda melihat pendarahan terus-menerus atau nyeri anus yang semakin parah, menyebar, atau disertai demam.

Beberapa penyebab kekerasan atau benjolan pada anus antara lain:

Hematoma perianal

Hematoma perianal adalah kondisi dimana pembuluh darah pada area anus yang telah meledak, biasanya karena mengenjang terlalu keras saat buang air besar, batuk hebat, atau angkat berat. Gejalanya adalah rasa sakit, bengkak, dan benjolan keunguan pada area sekitar anus.

Moluskum kontagiosum

Merupakan infeksi kulit akibat oleh virus moluskum kontagiosum. Lesi (area abnormal) dapat muncul pada bagian tubuh mana saja pada kulit yang telah bersentuhan dengan virus.

Virus dapat menyebar ke anus melalui kontak seksual, dengan menyentuh anus Anda setelah menyentuh lesi pada tempat lain pada tubuh Anda, atau dengan berbagi sprei atau handuk yang telah terinfeksi oleh orang lain.

Lesi tersebut umumnya kecil, mulai dari ukuran kepala peniti hingga penghapus pensil. Berwarna merah muda atau putih dan dibesarkan dengan lubang pada bagian tengahnya.

Gejala

Gejalanya termasuk gatal dan bengkak. Lesi dapat memakan waktu mulai enam bulan hingga lima tahun untuk hilang.

1. Sembelit

Sering buang air besar atau buang air besar yang keras dan kering dapat membuat area anus terasa penuh.

Sembelit sering disebabkan oleh makan makanan rendah serat dan tidak minum cukup cairan.

Secara teknis sembelit didefinisikan sebagai buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, butuh usaha untuk buang air besar, serta memiliki tinja yang keras dan kental.

Baca Juga: 9 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Sembelit

2. Hidradenitis suppurativa perianal (HS)

Perianal HS adalah kelainan kulit inflamasi yang mempengaruhi rambut dan kelenjar keringat pada anus.

Penyakit ini muncul sebagai nodul yang menyakitkan tepat pada bawah kulit.  Biasanya membentuk nanah dan berbau.

Selain itu, menghasilkan jaringan parut berhubungan dengan penyakit inflamasi, seperti penyakit Crohn, yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.

3. Kutil Dubur

Kutil dubur, dalam istilah medis disebut kondiloma akuminata, muncul di dalam dan sekitar anus, yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). HPV biasanya menular melalui hubungan seksual dan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Benjolan yang lembut, lembab, dan berwarna kulit ini memiliki gejalanya seperti gatal, menghasilkan lendir, dan berdarah.

4. Wasir

Wasir terjadi ketika pembuluh darah melebar yang terbentuk pada lapisan anus dan dapat muncul sebagai benjolan.

Gangguan ini disebabkan oleh tekanan tinggi pada dinding pembuluh darah, yang dapat terjadi saat hamil, mengejan saat buang air besar, atau mengangkat beban berat. Gejalanya meliputi bengkak, benjolan menonjol, rasa sakit, gatal, dan berdarah.

5. Benda Asing

Benda asing yang tersangkut pada anus dapat menekannya, membuatnya terasa lebih keras dari biasanya sehingga dapat menjadi penyebab benjolan pada anus.

Anus mungkin terasa sangat tidak nyaman saat ada benda yang terperangkap dalam . Benda-benda yang bisa tersangkut pada anus antara lain mainan seks, tulang tertelan, termometer, dan ujung enema.

Area sekitar anus yang terasa keras biasanya akibat oleh benjolan dan pertumbuhan non-kanker. Tapi, karena benjolan ini bisa menyakitkan dan mengkhawatirkan, ada baiknya Anda memeriksakannya.

Jangan tunda mendapatkan perawatan medis jika Anda mengalami pendarahan yang tidak berhenti, rasa sakit yang semakin parah atau menyebar ke area tubuh lain, perubahan gerakan usus, dan nyeri dubur atau pendarahan yang disertai demam.

Baca Juga: Anus Berdarah: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sumber

Drugs. (2021). Hemorrhoids. www.drugs.com

Healthline. (2018). What Causes an Anus to Become Hard?. www.healthline.com

Medical News Today. (2019). What can cause a hard lump in the anus?. www.medicalnewstoday.com

Healthgrades. (2021). Rectal Lump. www.healthgrades.com