Ketahui Manfaat Phenytoin dan Efek Sampingnya

Ketahui Manfaat Phenytoin dan Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Januari 2023

 

Phenytoin merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengurangi gejala epilepsi. Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang hingga kehilangan kesadaran karena ketidaknormalan aktivitas listrik pada otak. Selain itu, phenytoin juga bermanfaat untuk membantu pengobatan trigeminal neuralgia, yaitu rasa nyeri kronis yang mempengaruhi wajah.

Untuk mengonsumsi Phenytoin, Anda membutuhkan resep dokter. Obat ini berbentuk tablet yang dapat dikunyah atau ditelan langsung bersama air. Anda bisa mengonsumsi Phenytoin tanpa harus makan terlebih dahulu. Umumnya Phenytoin akan bekerja maksimal dalam waktu 4 minggu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Phenytoin dan efek sampingnya, bacalah informasi berikut ini:

Baca Juga: Ketahui Penyakit Epilepsi, Gejala, dan Pengobatannya

Dosis Phenytoin

Usahakan mengonsumsi Phenytoin berdasarkan resep dokter. Adapun dosis Phenytoin antara lain:

  • Orang dewasa disarankan mengonsumsi 200 mg sampai 500 mg sehari yang terbagi menjadi 1 atau 2 dosis.
  • Anak usia 12 hingga 17 tahun dianjurkan meminum 200 mg hingga 500 mg sehari, dalam 1 atau 2 dosis.
  • Anak-anak yang berusia hingga 11 tahun dosis yang dikonsumsi tergantung pada berat badannya.
  • Dosis untuk mengobati neuralgia trigeminal yaitu 300 mg dan 500 mg sehari.

Cara Mengonsumsi

Phenytoin biasanya dikonsumsi satu hingga dua kali sehari tanpa makanan. Usahakan mengonsumsinya pada pagi dan sore hari. Adapun cara mengonsumsi Phenytoin berdasarkan bentuknya, yaitu:

  • Dalam bentuk kapsul, dapat diminum dengan air tanpa dikunyah.
  • Berbentuk tablet kunyah, bisa dikunyah atau ditelan dengan air.
  • Phenytoin berbentuk cairan dapat diminum langsung sesuai sendok ukurnya.

Siapa Saja yang Boleh Mengonsumsi

Anak kecil hingga orang dewasa boleh mengonsumsi Phenytoin, namun ada kondisi medis yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini. Kondisi tersebut antara lain:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap Phenytoin.
  • Mengalami gangguan pada hati atau ginjal.
  • Mengidap porfiria, yaitu gangguan darah akibat pembentukan hemoglobin yang tidak sempurna.
  • Tidak dapat mengonsumsi alkohol, karena obat ini mengandung sedikit alkohol.
  • Pernah mengalami gejala ruam setelah mengonsumsi Phenytoin.
  • Sedang hamil atau merencanakan program kehamilan.
  • Memiliki riwayat alergi terhadap carmoisine dan sunset yellow.
  • Diabetes sehingga tubuh tidak dapat menyerap beberapa jenis gula, karena Phenytoin mengandung gula.
  • Memiliki riwayat penyakit jantung.
  • Sedang mengalami depresi.
  • Seseorang yang memiliki gangguan mental dan pikiran sehingga cenderung ingin bunuh diri.
  • Kekurangan vitamin D yang menyebabkan penipisan tulang.
  • Perhatian untuk keturunan Asia sebab harus melakukan tes darah khusus untuk melihat risiko reaksi kulit terhadap obat ini.

Efek Samping Phenytoin

Setiap obat pasti menyebabkan efek samping dari yang ringan hingga serius, yang membutuhkan penangan medis. Namun, ada juga orang yang tidak mengalami efek samping pasca mengonsumsi Phenytoin. Efek samping ini bergantung pada kondisi fisik setiap individu.

Efek Samping Ringan

  • Sakit kepala
  • Pusing dan mengantuk
  • Perasaan gugup
  • Mual dan muntah
  • Sembelit
  • Gusi sakit dan bengkak
  • Ruam ringan
  • Cara bicara menjadi cadel
  • Gangguan keseimbangan, koordinasi, dan masalah pergerakan

Efek Samping Serius

  • Muncul pikiran untuk melukai atau membunuh diri sendiri, yang biasanya muncul setelah beberapa minggu pengobatan.
  • Memar dan pendarahan yang tidak terduga.
  • Sakit tenggorokan yang disertai suhu tubuh tinggi.
  • Kulit dan bagian putih mata menguning selama 2 bulan pertama pengobatan yang diakibatkan karena reaksi hipersensitivitas.
  • Muncul gangguan pada hati seperti kehilangan nafsu makan, nyeri pada perut bagian atas, serta urin dan tinja berwarna gelap.
  • Ruam pada kulit merupakan jenis efek samping phenytoin yang ringan. Namun, jika ruam kulit tersebut tidak kunjung sembuh, sebaiknya Anda segera ke dokter karena dikhawatirkan merupakan sindrom Stevens-Johnson. Sindrom Steven-Johnson merupakan efek samping dari phenytoin. Gejalanya adalah ruam kulit berwarna merah hingga keunguan seperti lepuhan, disertai dengan flu. Sindrom ini bisa muncul dalam 8 minggu pertama setelah mengonsumsi phenytoin atau ketika dosisnya dinaikkan. Kulit yang ruam nantinya akan mati dan mengelupas. Sindrom steven johnsons bisa terjadi pada orang yang mengonsumsi Phenytoin dengan kondisi masih anak-anak, pernah mengalami ruam karena obat epilepsi, alergi antibiotik, dan mengonsumsi sodium valproate.

Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatan Epilepsi pada Anak

Sumber

Drugs. Phenytoin. www.drugs.com

Mayo Clinic. Epilepsy. www.mayoclinic.com

Medline Plus. Epilepsy. www.medlineplus.gov

NHS. Phenytoin. www.nhs.uk