Ketahui Kadar Oksigen Normal dalam Darah

Ketahui Kadar Oksigen Normal dalam Darah

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 5 April 2023

 

Sebelum pandemi melanda, kebanyakan orang tidak terlalu memikirkan kadar oksigen dalam darah. Begitu COVID-19 mewabah, kita jadi tahu bagaimana hubungan antara kondisi kesehatan paru-paru dengan kadar oksigen dalam darah. Beberapa alat kesehatan bahkan kini dilengkapi fitur untuk memudahkan pengecekan kadar oksigen dalam darah.

Mengapa mengetahui kadar oksigen dalam darah itu penting? Berapa kadar oksigen yang normal di dalam darah? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Memahami Fungsi Alveolus pada Paru-Paru

Apa Itu Kadar Oksigen Dalam Darah?

Kadar oksigen dalam darah adalah ukuran yang memberikan informasi tentang seberapa banyak oksigen yang dibawa oleh sel darah merah Anda. Tubuh secara ketat mengatur kandungan oksigen yang ada di dalam darah. Menjaga kadar oksigen dalam darah tetap normal adalah hal yang sangat penting untuk kesehatan Anda.

Sebagian besar anak-anak dan orang dewasa sebenarnya tidak membutuhkan pemantauan kadar oksigen dalam darah. Dokter juga biasanya tidak akan melakukan pemeriksaan jika tidak terdapat tanda-tanda masalah, seperti sesak napas atau nyeri dada.

Namun, orang dengan kondisi kesehatan kronis mungkin perlu memantau kadar oksigen mereka secara berkala. Kondisi kesehatan itu termasuk PPOK (penyakit paru obstruktif kronik), penyakit asma, dan jantung.

Belakangan, pasien yang terkonfirmasi COVID-19 juga diharuskan untuk selalu memantau kadar oksigen dalam darah untuk mencegah terjadinya penurunan drastis yang membahayakan.

Dalam kasus pemantauan kadar oksigen dalam darah bagi pasien, ini berguna untuk menentukan apakah perawatan yang dilakukan berhasil atau tidak. Dengan memantau level oksigen, dokter juga bisa memperoleh petunjuk tentang apakah perawatan perlu disesuaikan lagi atau tidak.

Apa yang Dimaksud dengan Kadar Oksigen yang Normal dalam Darah?

Kadar oksigen dalam darah yang normal pada pemeriksaan analisa gas darah dapat bervariasi, antara 75 sampai 100 mmHg.

Ketika hasil analisa gas darah (ABG/artery blood gas) menunjukkan tingkat oksigen di bawah 60 mmHg, tenaga medis menganggapnya rendah. Dalam beberapa kasus, orang dengan kadar oksigen dalam darah seperti ini mungkin membutuhkan suplementasi oksigen.

Kadar oksigen yang terlalu rendah dalam darah dibandingkan dengan kadar oksigen orang-orang sehat bisa menjadi tanda yang dikenal sebagai hipoksemia. Hipoksemia bisa terjadi ketika tubuh mengalami kesulitan untuk mengirimkan oksigen ke semua sel, jaringan, dan organnya.

Saturasi Oksigen

Saturasi oksigen merupakan istilah yang sudah tidak asing kita dengar selama pandemi. Istilah saturasi oksigen sendiri mengacu pada persentase atau nilai oksigen dalam darah seseorang.

Tenaga medis biasanya akan menggunakan alat yang disebut dengan pulse oximeter atau oksimeter untuk tes cepat atau pemantauan kadar oksigen yang berkelanjutan pada pasien. Perangkat ini biasanya ditempelkan pada ujung jari pasien yang ingin dipantau.

Tingkat saturasi oksigen yang sehat berkisar antara 95–100%. Jika kadar oksigen turun ke angka yang lebih rendah dari itu, orang tersebut mungkin akan mengalami sejumlah gejala yang berhubungan dengan kekurangan oksigen, seperti kebingungan dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: Apakah Perbedaan Hipoksemia dan Hipoksia?

Bagaimana Cara untuk Mengukur Kadar Oksigen Dalam Darah?

Artery Blood Gas (ABG) atau analisa gas darah (AGD) adalah tes darah yang paling umum dilakukan untuk mengetahui dan memonitor kadar oksigen dalam darah.

Tes analisa gas darah dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari arteri (biasanya di pergelangan tangan). Prosedur ini sangat akurat, tetapi prosesnya mungkin sedikit menyakitkan. Tes ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit oleh tenaga medis profesional.

Cara kedua yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan oksimeter. Meski alat ini mudah digunakan di rumah, ada kemungkinan hasilnya tidak akurat. Ada beberapa faktor yang mungkin berpengaruh pada hasil pengukuran termasuk:

  • Jari yang kotor
  • Cat kuku
  • Warna kulit yang lebih gelap, dan lain sebagainya.

Secara umum, orang yang sehat sebenarnya tidak membutuhkan pengukuran kadar oksigen dalam darah. Jika Anda mengalami sejumlah gejala, seperti napas memendek, sakit kepala, sakit dada, kebingungan, kesulitan koordinasi, dan kebingungan, ini bisa jadi pertanda kadar oksigen dalam darah menurun. Segera hubungi pusat kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan.

Baca Juga: Ketahui Struktur dan Fungsi Bronkus pada Tubuh Manusia

 

Sumber

Banner Health. (2020). What You Need to Know About Your Blood Oxygen Level. www.bannerhealth.com

Cleveland Clinic. (2022). Blood Oxygen Level. www.clevelendclinic.org

Healthline. (2022). Is My Blood Oxygen Level Normal? www.healthline.com

Medical News Today. (2022). Low and Normal Blood Oxygen Levels: What to Know. www.medicalnewstoday.com