Ketahui Hubungan antara Asam Urat dan Kolesterol

Ketahui Hubungan antara Asam Urat dan Kolesterol

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Asam urat merupakan salah satu kondisi medis yang kerap kali terjadi di Indonesia dan ditandai dengan rasa nyeri di persendian, khususnya di bagian jempol kaki. Selama ini asam urat hanya dianggap sebagai kondisi medis yang tidak berbahaya dan mudah untuk diatasi.

Namun, tahukah Anda kalau ternyata terdapat hubungan antara asam urat dan kolesterol? Lantas, apakah asam urat dapat menimbulkan kolesterol? Cari tahu selengkapnya melalui artikel ini!

Apakah Ada Hubungan antara Asam Urat dan Kolesterol?

Meskipun keduanya merupakan masalah kesehatan dengan penyebab yang berbeda, tetapi ternyata ada hubungan antara asam urat dan kolesterol yang tidak Anda ketahui!

Penyakit asam urat sebenarnya merujuk pada kadar asam urat dalam darah yang berlebih. Senyawa asam urat ini merupakan salah satu sisa hasil metabolisme dari zat purin dalam tubuh.

Tubuh sebenarnya dapat memproses asam urat di organ ginjal dan mengeluarkannya melalui air seni. Namun, saat terdapat banyak asam urat dalam tubuh, asam urat tersebut dapat tertimbun dan mengkristal di organ ginjal atau persendian.

Jika kristal asam urat terletak di organ ginjal, maka Anda dapat mengalami batu ginjal, sementara apabila kristal asam urat tertimbun di persendian, Anda bisa menderita radang sendi yang biasanya dikenal sebagai asam urat.

Kadar asam urat yang tinggi bisa berujung pada masalah medis lainnya, seperti peningkatan tingkat kolesterol jahat dan trigliserida dalam tubuh.

Sebuah riset mendapati bahwa kadar asam urat berlebih dapat mensinyalir adanya tingkat trigliserida atau kolesterol yang tinggi, begitupun juga sebaliknya. Bahkan, orang yang memiliki kadar trigliserida di atas rata-rata memiliki risiko yang dua kali lipat lebih besar untuk mengalami asam urat.

Selain berpotensi mengalami kolesterol yang tinggi, penderita asam urat juga memiliki peluang yang lebih besar untuk menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan penimbunan lemak di organ hati.

Baca Juga: Ketahui Batasan Kolesterol Normal untuk Kesehatan

Apa Gejala dari Asam Urat?

Rasa nyeri di persendian hanyalah satu dari beberapa gejala yang dapat timbul saat seseorang memiliki kadar asam urat yang berlebih, berikut adalah beberapa tanda-tanda dari tingginya tingkat asam urat dalam tubuh:

  • Pembengkakan dan kemerahan di persendian
  • Persendian terasa kaku dan sulit digerakkan
  • Mual
  • Bagian sendi terasa lunak dan hangat
  • Adanya perubahan bentuk pada persendian
  • Terdapat darah dalam air seni
  • Rasa nyeri saat buang air kecil
  • Adanya rasa sakit di bagian perut, selangkangan, punggung bawah, atau sisi tubuh
  • Urine berbau tidak sedap
  • Meningkatkan frekuensi ingin buang air kecil

Bagaimana dengan Gejala Kolesterol?

Sayangnya, berbeda dengan asam urat, gejala kolesterol seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda tertentu dan hanya dapat dideteksi melalui tes darah.

Pemeriksaan darah untuk melihat kadar kolesterol sebaiknya mulai dilakukan saat usia 9 sampai 11 tahun. Setelahnya, Anda perlu mengikuti pemeriksaan tingkat kolesterol setidaknya lima tahun sekali.

Pria yang berusia 45-65 tahun dan wanita yang berusia 55-65 tahun disarankan untuk menjalani pengecekan kadar kolesterol setidaknya satu sampai dua tahun sekali.

Akan tetapi, jika Anda sudah menginjak usia di atas 65 tahun, Anda sangat dianjurkan untuk mengikuti pemeriksaan tingkat kolesterol tiap tahunnya.

Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin untuk memastikan kondisi fisik Anda.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Setelah memahami hubungan antara asam urat dan kolesterol, langkah selanjutnya adalah mencegah atau menanggulangi kadar asam urat atau kolesterol yang tinggi. Untungnya, Anda bisa dengan mudah menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:

  • Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin, berupa daging organ dalam, minuman atau makanan tinggi alkohol atau gula, serta hidangan laut.
  • Pilih makanan yang rendah lemak, seperti daging rendah lemak, protein nabati, dan ikan
  • Sebaiknya konsumsi sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, minyak ikan, serta biji-bijian utuh.
  • Hindari makanan tinggi garam, gula, atau lemak, serta makanan yang sudah diproses.
  • Rutin mengikuti pengecekan kesehatan untuk memeriksa kondisi fisik.
  • Berhenti merokok.
  • Jaga tingkat stres Anda.
  • Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit sehari.
  • Turunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas.

Apabila Anda perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi masalah asam urat atau kolesterol, pastikan Anda menggunakannya secara rutin dan sesuai dengan anjuran dari dokter.

Jika Anda mengalami gejala dari asam urat, segera konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Tes Asam Urat: Prosedur dan Cara Membaca Hasilnya

Sumber

BMC. (2019). The Relationship between Serum Uric Acid and Lipid Profile in Bangladeshi Adults. www.bmccardiovascdisord.biomedcentral.com

Healthline. (2018). Hyperuricemia: Symptoms, Treatment, and More. www.healthline.com

KJFP. (2020). Relationship between Serum Uric Acid Level and Low-Density Lipoprotein Cholesterol in Korea Adults: Korea National Health and Nutrition Examination Survey 2017. www.kjfp.or.kr

Livestrong.com. (2020). The Many Health Risks from Elevated Uric Acid Level. www.livestrong.com

Mayo Clinic. (2021). High Cholesterol. www.mayoclinic.org

Vascular Health Clinics. The Impact of Gout on Heart Disease. www.vascularhealthclinics.org