Ketahui Gejala Batu Kandung Kemih dan Cara Pengobatan

Ketahui Gejala Batu Kandung Kemih dan Cara Pengobatan

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022

 

Batu kandung kemih adalah mineral yang terbentuk pada kandung kemih kemudian mengkristal. Hal ini sering terjadi saat kandung kemih tidak sepenuhnya kosong, ketika buang air kecil. Pria berusia diatas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan ini, terutama pria yang mengalami pembesaran prostat.

Batu kandung kemih yang menggumpal memiliki ukuran yang beragam. Terkadang tidak menimbulkan gejala apapun dan akan keluar bersama dengan urine. Namun, ukuran kristal tersebut dapat membesar hingga menyebabkan rasa sakit saat Anda buang air kecil, bahkan dapat menyumbat saluran urin.

Baca Juga: Batu Kandung Kemih: Penyebab dan Faktor Risikonya

Tanda dan Gejala

Ketika batu kandung kemih tersebut mulai membesar dan menyumbat saluran urin atau bahkan mengiritasi dinding kandung kemih, seseorang mungkin mengalami tanda dan gejala berikut, antara lain:

  • Pada pria muncul rasa tidak nyaman atau nyeri pada alat kelamin
  • Nyeri pada perut bagian bawah
  • Rasa nyeri saat buang air kecil
  • Ada darah dalam urin
  • Sulit buang air kecil
  • Sering ingin buang air kecil
  • Perubahan warna urin, mungkin berwarna keruh atau gelap
  • Buang air kecil tidak lancar

Penyebab batu kandung kemih

Umumnya penyakit ini terjadi akibat mineral pada urin yang tertinggal dalam kandung kemih mengkristal dan membentuk batu. Namun, ada beberapa infeksi atau kondisi medis yang mempengaruhi cara kerja kandung kemih hingga menyebabkan penyakit ini. Berikut adalah beberapa kondisi dan faktor risiko, antara lain:

1. Pembesaran kelenjar prostat

Seiring bertambahnya usia pada pria, kelenjar prostat bisa membesar dan menekan saluran kencing. Jika hal ini terjadi air kencing tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga kandung kemih tidak dapat sepenuhnya kosong.

2. Gangguan saraf kandung kemih

Istilah lainnya yaitu kandung kemih neurogenik, suatu kondisi dimana saraf yang mengontrol kandung kemih mengalami kerusakan. Hal ini mungkin akibat cedera tulang belakang, stroke, atau kelainan bawaan seperti spina bifida yang dapat mempengaruhi cara kerja kandung kemih.

3. Sistokel

Kondisi yang mempengaruhi wanita, terjadi ketika dinding kandung kemih melemah dan turun ke area vagina. Hal ini membuat Anda merasa tidak nyaman dan susah buang air kecil. Sistokel disebabkan oleh beberapa hal seperti sedang hamil atau setelah melahirkan, mengangkat beban berat atau mengalami sembelit dan sering mengejan saat buang air besar

4. Divertikel kandung kemih

Terbentuknya kantung dalam kandung kemih dan mengakibatkan infeksi. Kondisi ini bisa terjadi karena bawaan dari lahir, juga disebabkan oleh infeksi atau pembesaran kelenjar prostat. Jika kantung ini membesar akan membuat kantung kemih sulit untuk dikosongkan sepenuhnya, hingga memicu terbentuknya batu kandung kemih.

5. Alat-alat kesehatan

Penggunaan kateter atau alat kontrasepsi juga dapat menyebabkan penyakit ini. Mineral yang ada pada urin kemudian mengeras dan seringkali ditemukan menempel pada perangkat medis ini.

6. Batu ginjal

Batu yang terbentuk pada ginjal tidak sama dengan batu kandung kemih. Ukurannya yang kecil berisiko mengalir berpindah ke kandung kemih, jika tidak dikeluarkan bisa tumbuh menjadi batu kandung kemih. Sehingga menyebabkan nyeri saat buang air kecil.

Cara Pengobatan

Jika batu pada kandung kemih Anda berukuran kecil, dengan mengonsumsi banyak air kemungkinan keluar dengan sendirinya lewat jalan urin. Namun, jika metode itu tidak berhasil maka perlu tindakan medis berikut, antara lain:

1. Cystolitholapaxy

Operasi ini paling umum dilakukan untuk mengobati penyakit ini pada orang dewasa. Prosedur ini dilakukan dengan memasukan alat berupa tabung kecil dengan kamera pada ujungnya untuk mencari letak batu tersebut.

Kemudian dengan bantuan alat khusus berupa laser atau gelombang ultrasonik berfungsi untuk menghancurkan batu pada kandung kemih. Selanjutnya, batu yang hancur menjadi serpihan akan lebih mudah keluar saat buang air kecil. Sebelum melakukan prosedur ini, dokter Anda akan memberikan antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi.

2. Operasi pengangkatan

Jika batu berukuran terlalu besar untuk dipecah dengan menggunakan prosedur cystolitholapaxy, operasi pengangkatan ini dapat menjadi alternatif lain. Dalam prosedur ini, dokter akan membedah perut Anda dan mengeluarkan batu tersebut.

Pencegahan

Penyakit ini dapat Anda cegah dengan banyak minum air putih. Air dapat mengencerkan mineral dalam urin, sehingga kecil kemungkinannya untuk menggumpal dan membentuk batu.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

Sumber

Mayo Clinic. (2019). Bladder stones. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2020). Bladder Stones (Bladder Calculi). my.clevelandclinic.org

Web MD. (2020). What Are Bladder Stones?. www.webmd.com

Medical News Today. (2017). All about bladder stones. www.medicalnewstoday.com

Healthline. (2018). Bladder Stones: Pain, Symptoms, Treatments, and More. www.healthline.com