Ketahui Gejala Aids dan Cegah Penularannya

Ketahui Gejala Aids dan Cegah Penularannya

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 1 Oktober 2022

HIV adalah virus, dan AIDS adalah suatu kondisi. AIDS adalah tahap paling lanjut dari infeksi HIV. Begitu infeksi HIV berkembang menjadi AIDS, terjadi risiko infeksi dan kanker yang lebih besar. Tanpa pengobatan, infeksi HIV kemungkinan besar akan berkembang menjadi AIDS karena sistem kekebalan tubuh secara bertahap melemah. 

HIV dan AIDS

Orang dengan HIV dapat mengembangkan AIDS jika terlambat dalam diagnosis dan pengobatan, atau jika pengidap HIV mengetahui bahwa mereka mengidap HIV tetapi tidak memeriksakan diri dan tidak melakukan terapi antiretroviral secara konsisten.

Mereka juga dapat mengembangkan AIDS jika mereka memiliki jenis HIV yang resisten terhadap pengobatan antiretroviral. Tanpa pengobatan yang tepat dan konsisten, orang yang hidup dengan HIV dapat mengembangkan AIDS lebih cepat. Pada saat itu, sistem kekebalan sudah rusak dan lebih sulit melawan infeksi dan penyakit.

Orang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan yang sudah rusak parah sehingga mereka semakin sering menderita penyakit parah, yang disebut infeksi oportunistik. Dengan penggunaan terapi antiretroviral, seseorang dapat mempertahankan infeksi HIV kronis tanpa mengembangkan AIDS selama beberapa dekade.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Penularan HIV dan Aids

Gejala AIDS

Gejala dari AIDS diantaranya:

  • Sering demam
  • Penyakit kelenjar getah bening kronis yang membengkak, terutama di ketiak, leher, dan selangkangan
  • Kelelahan kronis
  • Keringat malam 
  • Bercak hitam di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata 
  • Luka atau bintik-bintik pada mulut dan lidah, alat kelamin, atau anus 
  • Benjolan atau ruam pada kulit 
  • Diare berulang atau kronis 
  • Penurunan berat badan yang cepat 
  • Masalah neurologis seperti kesulitan berkonsentrasi, kehilangan memori, kebingungan, kecemasan dan depresi

Orang dengan AIDS yang tidak minum obat hidup sekitar 3 tahun, atau kurang jika mereka terkena infeksi lain. Tapi HIV masih bisa diobati pada tahap ini. Jika pasien mulai menggunakan obat HIV, rutin menggunakannya, mengikuti nasihat dokter, dan mempertahankan kebiasaan sehat, maka penderita pun bisa hidup lebih lama. 

Terapi antiretroviral mengendalikan virus dan biasanya mencegah perkembangan menjadi AIDS. Infeksi dan komplikasi AIDS lainnya juga dapat diobati. Perawatan itu harus disesuaikan dengan kebutuhan individu orang tersebut. Jika Anda mengira Anda atau orang terdekat Anda mungkin telah terinfeksi HIV atau berisiko tertular virus, segera temui dokter dan lakukan tes HIV untuk mencegahnya menjadi lebih parah.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Pahami Perbedaan HIV dan Aids

Mencegah Penularan HIV

Risiko penularan HIV dapat diturunkan secara signifikan dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan. Seseorang yang khawatir tentang risiko HIV mereka harus melakukan hal-hal dibawah ini untuk mencegah penularan HIV.

  • Jalani tes HIV untuk mempelajari status kesehatan dari virus HIV antar pasangan.
  • Jalani tes untuk infeksi menular seksual (IMS). Jika salah satu saja positif, orang tersebut harus mendapatkan perawatan, karena memiliki IMS akan meningkatkan risiko tertular HIV.
  • Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Perlu diingat bahwa cairan pra-seminal (yang keluar sebelum ejakulasi pria) dapat mengandung HIV. 
  • Batasi pasangan seksual. Hindari berganti-ganti pasangan, cukup satu pasangan seksual saja.
  • Minum obat sesuai petunjuk jika mengidap HIV. Ini menurunkan risiko penularan virus ke pasangan seksual mereka.

Langkah-langkah lain untuk membantu mencegah penyebaran HIV termasuk:

  • Hindari berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas orang lain. HIV ditularkan melalui darah dan dapat tertular dengan menggunakan alat yang terkontaminasi. 
  • Pertimbangkan PEP (Post Exposure Profilaxis). Seseorang yang terekspose oleh virus HIV baik melalui hubungan sex atau akibat kecelakaan kerja baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan PAP atau obat Antiretroviral. 
  • Pertimbangkan PrEP (Pre Exposure Prophylaxis) obat minum yang digunakan untuk mencegah supaya tidak terinfeksi HIV. Obat ini bisa dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak memiliki HIV, tetapi berisiko tinggi tertular. 

 

Sumber

HealthLine. 2018. A Comprehensive Guide to HIV and AIDS. www.healthline.com

WebMD. 2019. HIV/Aids Symptoms. www.webmd.com

NHS. HIV and AIDS Symptoms. www.nhs.uk