Ketahui Fungsi Obat Papaverine dan Efek Sampingnya

Ketahui Fungsi Obat Papaverine dan Efek Sampingnya

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 12 Maret 2023

 

Obat Papaverine adalah suatu obat yang termasuk dalam golongan vasodilator. Obat ini berfungsi untuk melemaskan pembuluh darah sehingga memudahkan darah untuk melewati pembuluh darah tersebut. Tak hanya itu, papaverine juga digunakan untuk mengobati suatu kondisi penyakit tertentu yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kejang, serta dapat digunakan untuk meredakan kejang yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan kesehatan pada saluran kemih, kantong empedu, atau perut.

Tak hanya itu, obat papaverine juga digunakan untuk mengatasi banyak gangguan kesehatan yang menyebabkan kejangnya otot polos. Gangguan kesehatan yang termasuk adalah nyeri pada dada, masalah sirkulasi darah, dan serangan jantung. Akan tetapi, obat papaverine tidak digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi atau impotensi serta tidak boleh disuntikkan ke dalam penis. Praktik tersebut justru dapat mengakibatkan ereksi jadi terasa sakit dan membutuhkan pembedahan untuk memperbaikinya.

Baca Juga: 8 Cara Membersihkan Plak pada Pembuluh Darah

Penggunaan dan Pemberian Obat Papaverine

Papaverine diberikan dengan cara disuntikkan ke otot, atau ke pembuluh darah melalui infus. Saat papaverine disuntikkan ke pembuluh darah, maka papaverine harus diberikan secara perlahan, yaitu memerlukan waktu lebih dari 1 atau 2 menit untuk mencegah terjadinya iritasi pada pembuluh darah atau efek samping lainnya.

Selain itu, Anda tidak boleh menerima obat papaverine jika Anda memiliki kondisi jantung yang serius seperti AV block atau atrioventricular block. Anda juga tidak boleh menerima obat papaverine jika Anda memiliki kondisi seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, glaukoma, dan penyakit hati.

Hingga saat ini, masih belum diketahui apakah papaverine akan membahayakan bayi yang belum lahir atau tidak. Oleh karena itu, sebaiknya beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil saat menggunakan obat ini.

Selain itu, masih tidak diketahui juga apakah papaverine yang diterima akan masuk ke dalam ASI atau apakah dapat membahayakan bayi yang sedang menyusui atau tidak. Oleh karena itu, sebaiknya tetap beritahu dokter jika Anda sedang menyusui bayi.

Pada umumnya, seseorang tidak akan kehilangan atau melewatkan satu dosis karena menerima papaverine dalam pengaturan klinis. Akan tetapi, jika Anda mengalami overdosis, Anda harus segera mencari bantuan kepada petugas medis. Gejala overdosis yang timbul yaitu seperti merasa lemah, mengantuk, pusing, muntah, penglihatan ganda, detak jantung jadi cepat, berkeringat, dan gerakan mata jadi tidak terkendali.

Efek Samping Papaverine

Anda harus segera menghubungi dokter atau petugas kesehatan jika mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti:

  • Sakit perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, tinja berwarna seperti tanah liat, urin menjadi berwarna gelap, dan mengalami penyakit kuning atau kulit atau mata menjadi kuning.
  • Muncul ruam pada kulit, memar, kesemutan parah, mati rasa, nyeri, dan lemah otot.
  • Sakit kepala parah, penglihatan menjadi kabur, detak jantung menjadi cepat, ada sensasi berdebar di daerah leher atau telinga, merasa gelisah, dan sesak napas.
  • Mengalami kantuk yang sangat ekstrem.
  • Mengalami perubahan kemampuan penglihatan.
  • Timbul nyeri, bengkak, atau kemerahan pada area tempat obat disuntikkan.

Sedangkan efek samping obat papaverine yang biasa muncul yaitu:

  • Merasa mual, sakit perut, nafsu makan menjadi menurun, sembelit, dan diare
  • Kepala terasa sakit, mengantuk, pusing atau muncul sensasi berputar
  • Muncul ruam pada kulit, produksi keringat jadi meningkat
  • Merasa lelah dan selalu kekurangan energi

Saat menerima obat papaverine, sebaiknya Anda tidak mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan konsentrasi atau kewaspadaan mental sampai Anda tahu bagaimana cara obat ini mempengaruhi Anda. Hal ini karena obat papaverine dapat memicu timbulnya sensasi pusing dan mengantuk usai menerimanya. Anda juga sebaiknya jangan berdiri atau duduk dengan cepat, apalagi jika Anda sudah berusia cukup tua. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat meningkatkan rasa pusing dan kantuk.

Obat papaverine juga dapat berinteraksi dengan obat yang digunakan untuk mengatasi kecemasan atau gangguan tidur, mengobati kejang-kejang seperti fenobarbital dan primidon, levodopa, serta obat narkotik untuk meredakan nyeri. Saat Anda akan menerima obat papaverine, sebaiknya Anda memberikan informasi kepada petugas kesehatan tentang kebiasaan yang Anda lakukan seperti merokok, dan minuman alkohol agar Anda tidak terkena efek sampingnya.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Papaverine injection. clevelandclinic.org

Drugs. (2021). Papaverine. www.drugs.com

Everyday Health. (2020). Papaverine. www.everydayhealth.com

Medline Plus. (2017). Papaverine. medlineplus.gov