Ketahui Fungsi Obat Diltiazem dan Efek Sampingnya

Ketahui Fungsi Obat Diltiazem dan Efek Sampingnya

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2023

 

Diltiazem adalah obat yang digunakan untuk mencegah timbulnya nyeri pada dada atau yang sering disebut dengan angina. Obat diltiazem juga dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Diltiazem termasuk dalam obat yang disebut dengan penghambat saluran kalsium.

Obat diltiazem bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah sehingga jantung tidak perlu memompa darah terlalu keras. Hal ini akan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung.

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang umum terjadi, namun jika tidak segera diobati maka dapat menyebabkan kerusakan pada otak, pembuluh darah, jantung, ginjal, dan bagian tubuh lainnya. Kerusakan pada organ-organ penting tersebut dapat menimbulkan penyakit jantung, serangan jantung, hingga gagal jantung, stroke, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan masalah lainnya. Untuk mengatasinya, selain dengan mengonsumsi obat seperti diltiazem, juga harus dilakukan perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda untuk mengontrol tekanan darah. Perubahan yang dilakukan seperti hanya mengonsumsi makanan rendah lemak dan garam, mengontrol berat badan tubuh, berolahraga 30 menit setiap hari, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Terjadinya Hipertensi

Dosis dan Cara Menggunakan Obat Diltiazem

Untuk menggunakan obat diltiazem, biasanya dokter akan memberikan penjelasan mengenai penggunaannya yang disesuaikan dengan kondisi atau gangguan kesehatan yang ingin diatasi serta usia Anda. Berikut penjelasannya.

Angina Pektoris

  • Dewasa: 60 mg tiga kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 360 mg setiap hari dalam dosis terbagi atau 480 mg setiap hari jika diperlukan. Penyesuaian dosis dan frekuensi penggunaan obat dapat bervariasi tergantung pada formulasi.
  • Lansia: 60 mg sebanyak dua kali sehari, dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati sampai 240 mg sekali dalam sehari jika denyut jantung tetap lebih dari 50 denyut per menit.

Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi

  • Dewasa: 90 sampai 120 mg bid, dapat ditingkatkan menjadi 180 mg bid jika diperlukan, maksimal penggunaan 360 mg setiap hari.
  • Lansia: 60 mg bid dapat ditingkatkan dengan hati-hati sampai 240 mg sekali dalam sehari.

Perlu diingat bahwa jika diminum secara teratur, diltiazem dapat membantu untuk mengontrol nyeri dada Anda, tetapi tidak dapat menghentikan nyeri dada begitu dimulai. Dokter Anda mungkin akan memberikan Anda obat yang berbeda untuk diminum saat Anda sedang mengalami nyeri dada.

Diltiazem membantu tubuh mengontrol tekanan darah tinggi dan nyeri pada dada atau angina tetapi tidak bisa menyembuhkannya. Anda mungkin perlu waktu hingga 2 minggu sebelum Anda merasakan manfaat penuh dari obat diltiazem. Terus konsumsi diltiazem bahkan jika Anda sudah merasa lebih sehat. Jangan hentikan penggunaan diltiazem tanpa berkonsultasi kepada dokter Anda terlebih dahulu.

Sebelum Anda mendapatkan dan mengonsumsi diltiazem, Anda juga perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut ini.

  • Memberi informasi kepada dokter atau apoteker mengenai obat resep, non resep, suplemen, dan produk herbal apapun yang sedang Anda konsumsi atau yang akan Anda gunakan. Hal ini akan memudahkan dokter atau apoteker untuk menyesuaikan dosis obat untuk Anda sekaligus memantau Anda dengan hati-hati jika suatu saat timbul adanya reaksi efek samping. Hal ini karena ada banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan diltiazem, jadi pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang sedang dan akan dipakai.
  • Beritahu dokter dan apoteker jika Anda mengalami alergi terhadap diltiazem, obat lain, atau bahan penyusun dari diltiazem. Anda juga bisa menanyakan mengenai apa saja bahan-bahan penyusun diltiazem.
  • Beritahu dokter jika Anda pernah mengalami kondisi kesehatan seperti infark miokard (MI), yaitu suatu kondisi penyempitan atau penyumbatan pada sistem pencernaan yang menyebabkan makanan yang bergerak di sistem pencernaan menjadi lebih lambat. Selain itu, Anda juga perlu memberi tahu dokter jika pernah mengalami tekanan darah rendah, penyakit jantung, gangguan pada organ ginjal, dan hati.
  • Beritahukan dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil atau sedang menyusui bayi Anda. Jika Anda hamil saat sedang mengonsumsi diltiazem, segera hubungi dokter Anda.
  • Jika Anda menjalani operasi termasuk operasi gigi, beri tahu dokter dan dokter gigi yang menangani Anda bahwa Anda sedang menggunakan obat diltiazem.

Efek Samping

Penggunaan diltiazem dapat menimbulkan efek samping. Segera beritahu dokter jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini:

  • Pusing atau sakit kepala yang ringan
  • Sakit kepala
  • Tubuh menjadi lemah
  • Detak jantung menjadi lambat
  • Muntah-muntah
  • Sembelit
  • Diare
  • Hidung menjadi tersumbat
  • Batuk

Selain itu, obat diltiazem juga dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti:

  • Pembengkakan pada wajah, lidah, bibir, mata, tangan, lengan, kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah.
  • Mengalami kesulitan untuk bernapas dan menelan.
  • Pingsan
  • Ruam
  • Tubuh terasa lelah yang luar biasa
  • Muncul pendarahan atau memar-memar yang tidak biasa
  • Kekurangan energi
  • Tidak nafsu makan
  • Perut bagian kanan atas terasa sakit
  • Timbul gejala yang mirip dengan flu
  • Terjadi peningkatan frekuensi atau keparahan nyeri pada dada atau angina.

Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segeralah untuk menghubungi dan mendapatkan pertolongan dari dokter.

Baca Juga: Cara Kerja Nifedipine untuk Atasi Hipertensi

Sumber

Drugs. (2021). Diltiazem. www.drugs.com

MedlinePlus. (2017). Diltiazem. medlineplus.gov

MIMS. Diltiazem. www.mims.com

PIONAS BPOM. DILTIAZEM HIDROKLORIDA. pionas.pom.go.id

WebMD. Diltiazem HCl. www.webmd.com