Ketahui Faktor Penyebab dan Gejala Servisitis pada Wanita

Ketahui Faktor Penyebab dan Gejala Servisitis pada Wanita

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 1 Desember 2022

 

Servisitis adalah peradangan pada serviks (leher rahim), yang dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan, dan cedera sel yang melapisi serviks. Jaringan yang teriritasi atau terinfeksi ini dapat menjadi merah, bengkak, dan mengeluarkan lendir dan nanah. Ini mungkin juga mudah berdarah saat disentuh.

Perempuan yang terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi dan memiliki banyak pasangan memiliki risiko lebih tinggi untuk servisitis.

Perempuan yang memiliki penyakit menular seksual, atau yang memiliki pasangan yang memiliki penyakit menular seksual, juga berisiko lebih tinggi untuk terkena. Namun, praktik seksual bukanlah satu-satunya penyebab kondisi tersebut.

Baca Juga: Upaya Mencegah dan Cara Mendeteksi Kanker Serviks

Penyebab Servisitis

Penyebab paling umum dari peradangan ini adalah infeksi. Infeksi yang menyebabkan servisitis dapat menyebar selama aktivitas seksual, tetapi ini tidak selalu terjadi.

Penyakit ini bersifat akut atau kronis. Servisitis akut melibatkan timbulnya gejala yang tiba-tiba. Servisitis kronis berlangsung selama beberapa bulan. Penyebab servisitis meliputi:

  • Infeksi menular seksual. Paling sering, infeksi bakteri dan virus yang menyebabkan servisitis ditularkan melalui kontak seksual. Penyakit ini dapat terjadi akibat infeksi menular seksual (IMS), termasuk gonore, klamidia, trikomoniasis, dan herpes genital.
  • Reaksi alergi. Alergi, baik terhadap spermisida kontrasepsi atau lateks dalam kondom, dapat menyebabkan servisitis. Reaksi terhadap produk kebersihan kewanitaan, seperti douche atau deodoran kewanitaan, juga dapat menyebabkan servisitis.
  • Pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Pertumbuhan berlebih dari beberapa bakteri yang biasanya ada di vagina (bacterial vaginosis) dapat menyebabkan servisitis.
  • Iritasi atau cedera. Ini disebabkan akibat penggunaan tampon, pessarium, atau dari alat kontrasepsi seperti diafragma.
  • Ketidakseimbangan hormon. Memiliki estrogen yang relatif rendah atau progesteron yang tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan jaringan serviks yang sehat.

Gejala

Banyak perempuan dengan servisitis tidak memiliki gejala apapun. Kondisi ini dapat ditemukan hanya setelah pemeriksaan atau tes rutin. Jika ada, gejalanya mungkin termasuk:

  • Keputihan berwarna keabu-abuan atau kuning pucat
  • Pendarahan vagina yang tidak normal, seperti pendarahan setelah berhubungan seks
  • Pendarahan di antara periode menstruasi
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Sulit, nyeri, atau sering buang air kecil
  • Nyeri panggul
  • Sakit punggung

Serviks bisa menjadi sangat meradang jika servisitis berlanjut. Dalam beberapa kasus, dapat mengembangkan luka terbuka. Keputihan seperti nanah adalah gejala servisitis parah.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan standar untuk servisitis. Dokter akan menentukan penanganan terbaik untuk Anda berdasarkan faktor-faktor berikut:

  • Kesehatan secara keseluruhan
  • Riwayat kesehatan
  • Keparahan gejala
  • Tingkat peradangan

Perawatan umum termasuk antibiotik untuk membunuh infeksi apa pun, dan menunggu dengan waspada, terutama setelah melahirkan.

Jika servisitis disebabkan oleh iritasi dari benda asing (tampon atau pessary yang tertinggal) atau penggunaan produk tertentu (penutup serviks atau spons kontrasepsi), pengobatan akan melibatkan penghentian penggunaan dalam waktu yang singkat untuk memungkinkan penyembuhan.

Jika Anda memiliki peradangan serviks karena kanker serviks atau prakanker, dokter Anda mungkin melakukan cryosurgery, membekukan sel-sel abnormal di serviks dan menghancurkannya.

Dokter dapat mengobati servisitis Anda setelah mereka mengetahui penyebabnya. Tanpa pengobatan, servisitis dapat berlangsung selama bertahun-tahun, menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan dan gejala yang memburuk.

Baca Juga: Waspadai Gejala Awal Kanker Serviks

Sumber

Cleveland Clinic. (2014). Cervicitis. www.my.clevelandclinic.org

Healthline. (2018). Inflammation of the Cervix (Cervicitis). www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Cervicitis. www.mayoclinic.org

WebMD. (2019). Cervicitis. www.webmd.com