Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Hilang Ingatan

Ketahui Berbagai Faktor Penyebab Hilang Ingatan

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

Amnesia atau hilang ingatan merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan mengingat sejumlah atau bahkan seluruh memori yang telah dilalui, namun tetap dapat mempertahankan pengetahuan serta identitas diri, seperti kemampuan tertentu dan cara menulis.

Seseorang yang mengalami amnesia bisa menunjukan gejala selain kehilangan ingatan, misalnya ketidakmampuan membentuk ingatan baru, sulit mengingat fakta, tempat, peristiwa dan hal spesifik, tidak mampu mempelajari informasi baru, kesulitan mengenali wajah orang lain, serta mengalami kebingungan.

Terdapat amnesia yang terjadi dalam waktu singkat dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun terkadang ada juga kondisi serupa yang membutuhkan terapi dari dokter.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh cedera, penyakit, atau faktor usia. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan ingatannya:

Baca Juga: Cholestyramine: Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

1. Demensia

Memori otak sangat bergantung kepada usia seseorang. Jika seseorang mengalami demensia maka kerusakan otaknya dalam area yang luas.

Demensia adalah salah satu penyakit yang menyebabkan seseorang pada usia lanjut kehilangan ingatannya.

Kondisi ini menyebabkan menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang. Penderita demensia umumnya kehilangan ingatan yang terbaru, namun masih mengingat memori lamanya.

Demensia yang sering dialami biasanya berupa penyakit alzheimer serta demensia vaskular. Demensia dipengaruhi faktor genetik dan kelainan protein pada otak.

2. Anoksia

Anoksia merupakan kondisi yang berkembang dari hipoksia, tubuh kekurangan asupan oksigen hingga kehilangan seluruh cadangan oksigen.

Habisnya kadar oksigen dalam tubuh tersebut akan memengaruhi otak sehingga menyebabkan seseorang kehilangan ingatan.

Apabila anoksia yang terjadi tidak parah, maka hilang ingatan yang terjadi pun hanya bersifat sementara.

3. Kerusakan Hipokampus

Hipokampus merupakan bagian dari otak dan sistem limbik yang berkaitan dengan memori, berperan untuk membentuk ingatan, mengorganisasikan ingatan, dan mengambil kembali ingatan apabila diperlukan.

Sel-sel hipokampus adalah bagian otak Anda yang paling membutuhkan energi. Sel tersebut mudah mengalami gangguan akibat anoksia dan keracunan.

Apabila hipokampus terganggu, Anda akan mengalami kesulitan mengingat hal-hal yang baru. Jika kerusakan hipokampus terjadi pada dua bagian otak, maka keadaan ini akan berkembang menjadi amnesia anterograde.

Baca Juga: Methylcobalamin: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

4. Stroke

Stroke merupakan gangguan aliran darah otak yang dapat disebabkan oleh sumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah.

Kondisi tersebut menyebabkan area tertentu di otak kekurangan pasokan oksigen dan kematian sel-sel otak.

Gejala yang dialami penderitanya berupa kesulitan menggerakan tubuh, berbicara, kelumpuhan, hingga kehilangan ingatan.

5. Cedera kepala

Cedera kepala karena trauma bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kehilangan memori permanen.

Kondisi ini disebut gegar otak, dimana otak kehilangan ingatan dalam jangka jam, hari, atau bulan setelah kepala mengalami cedera.

6. Mengonsumsi Minuman Beralkohol

Mengonsumsi alkohol dalam jangka pendek menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran sementara dan amnesia anterograde.

Di sisi lain, mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang mengakibatkan sindrom Wernicke-Korsakoff, yaitu gangguan otak yang menyebabkan hilangnya memori progresif karena tubuh kekurangan vitamin B1.

Jika Anda mengakami kondisi ini, Anda akan mengalami kesulitan membentuk ingatan baru tetapi mungkin tidak menyadarinya.

7. Stres Berat

Stres berat dalam jangka panjang bisa berkembang menjadi amnesia disosiatif. Kondisi tersebut menyebabkan Anda kewalahan sehingga menolak pikiran, perasaan, atau informasi baru.

Baca Juga: Amnesia: Gejala, Penyebab, Diagnosa, dan Pengobatan