Ketahui Bahaya Gas Amonia Bagi Kesehatan

Ketahui Bahaya Gas Amonia Bagi Kesehatan

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Januari 2023

 

Amonia merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus NH3. Pada umumnya, senyawa amonia terdapat dalam bentuk gas yang memiliki bau tajam yang khas. Senyawa amonia bermanfaat, tetapi amonia sendiri merupakan senyawa kaustik sehingga dapat membahayakan kondisi kesehatan.

Amonia sudah ada secara alami di lingkungan yang dihasilkan dari sisa bahan organik di tanah, seperti bangkai, kotoran hewan, dan tumbuhan yang telah diuraikan oleh bakteri. Tidak hanya itu, tubuh manusia juga telah memproduksi ammonia setiap kali usai makan. Saat sistem pencernaan telah mencerna protein pada makanan, maka akan terbentuk amonia yang kemudian akan diuraikan menjadi urea.

Urea sendiri merupakan salah satu komponen organik yang paling banyak dalam urine. Hal tersebut juga yang membuat amonia memiliki aroma yang khas berupa bau yang menyengat. Amonia tidak hanya berbentuk gas, ternyata juga bisa berbentuk padat atau cair yang tentunya telah disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.

Baca Juga: 5 Bahaya Kaporit pada Kolam Renang bagi Kesehatan Tubuh

Bahaya Gas Amonia

Tubuh akan mengalami peningkatan risiko jika terpapar amonia dalam jumlah yang berlebihan. Baik itu terpapar sekaligus banyak dalam satu waktu atau sedikit demi sedikit tetapi tetap berlangsung.

Selain itu, amonia juga pada umumnya segera menimbulkan reaksi akibat terpapar pada kulit, rongga mulut, mata, sistem pencernaan yang memiliki mukus atau lapisan yang lembap, serta saluran pernapasan.

1. Bahaya Gas Amonia Terhadap Saluran Pernapasan

Pada umumnya, seseorang dapat dengan mudah terpapar gas amonia dalam dosis yang tinggi karena gas amonia memiliki berat yang lebih ringan daripada udara di atmosfer. Itu artinya, gas amonia dapat dengan cepat menguap dan langsung terhirup ke dalam tubuh.

Jika Anda menghirup gas amonia dalam dosis yang rendah, maka hal tersebut dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan sehingga menyebabkan batuk.

Jika tubuh terpapar gas amonia dalam dosis yang tinggi, maka gas amonia dapat menyebabkan luka bakar langsung pada tenggorokan dan saluran pernapasan termasuk hidung. Hal ini juga yang memicu terjadinya edema bronkiolar dan alveolar.

2. Bahaya Gas Amonia Terhadap Kulit dan Mata

Jika kulit terpapar gas atau cairan amonia dalam dosis rendah, maka akan menyebabkan iritasi pada mata atau kulit, serta menimbulkan ruam.

Sedangkan jika terjadi paparan dalam dosis tinggi, maka akan menimbulkan cedera permanen dan luka bakar yang serius.

Selain itu, jika kulit langsung terpapar dengan amonia cair maka akan menyebabkan radang dingin atau frostbite pada kulit. Jika cairan atau gas amonia terkena mata, maka mata dapat mengalami kerusakan penglihatan secara permanen atau kebutaan.

3. Bahaya Amonia Terhadap Sistem pencernaan

Amonia yang secara sengaja atau tidak sengaja tertelan dapat menimbulkan mual-mual, muntah, dan sakit perut. Pada kasus yang jarang terjadi, menelan konsentrat amonia sebanyak 510% dapat menyebabkan luka bakar yang parah pada tenggorokan, rongga mulut, kerongkongan, dan lambung.

Baca Juga: Kenali Bahaya Aseton atau Cairan Pembersih Kuteks

Cara Mengatasi Kondisi Tubuh Usai Terpapar Gas Amonia

Jika Anda terpapar gas amonia yang besar, seperti dari truk tangki yang terguling atau dari gerbong kereta tangki yang bocor, segera lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Cepat menjauh dari area di mana Anda pikir Anda sudah terpapar. Jika kebocoran tersebut terjadi di dalam ruangan, segeralah untuk berpindah ke luar.
  • Jika Anda berada di dekat paparan gas amonia, petugas mungkin akan meminta Anda untuk mengevakuasi area tersebut atau berlindung di tempat dengan cara tetap berada di dalam ruangan untuk menghindari terkena bahan kimia. Saat berada di dalam ruangan, tutup dan kunci semua pintu dan jendela, matikan semua sistem pemanas, AC, dan kipas angin.
  • Lepaskan pakaian yang mengandung amonia dengan cepat. Jika memungkinkan, pakaian yang biasanya harus dilepaskan dengan melewati bagian kepala (seperti sweater dan t-shirt) maka harus dipotong saat dipakai di tubuh untuk mencegah kontak tambahan dengan amonia tersebut.
  • Tempatkan pakaian di dalam kantong plastik kemudian tutup dengan rapat. Jangan pegang kantong plastik tersebut, tetap tunggu petunjuk pembuangan yang tepat.
  • Buang pakaian Anda ke dalam kantong tertutup untuk membantu melindungi Anda dan orang lain dari paparan sinar matahari.  Simpan pakaian yang dikantongi tersebut di tempat yang aman, jauh dari orang-orang termasuk anak-anak.
  • Segera cuci semua benda yang Anda kira terdapat amonia. Basuh mata dengan banyak air.
  • Lepas dan buanglah lensa kontak, kemudian cuci kacamata tersebut dengan menggunakan pemutih agar amonia bisa hilang dari kulit Anda. Jika memerlukan, Anda bisa sesegera mungkin mendapatkan bantuan medis dari dokter.

Baca Juga: Bahaya Asap Rokok Bagi Perokok Pasif

 

Sumber

Advanced Analytics Asia Laboratories. Bahaya Amonia (NH3) Bagi Tubuh. lab.id

Chemical Safety Facts. Ammonia. chemicalsafetyfacts.org

Department of Health New York State. (2011). The Facts About Ammonia. health.ny.gov

WebMD. Ammonia Solution for Inhalation – Uses, Side Effects, and More. webmd.com