Ketahui Bahaya Berat Badan Lahir Tidak Normal Pada Bayi

Ketahui Bahaya Berat Badan Lahir Tidak Normal Pada Bayi

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Buah hati adalah permata berharga para orangtua. Saat sedang masa kehamilan, pastinya orangtua akan dengan segenap hati menjaga Si Kecil agar nantinya proses persalinan berjalan dengan lancar.

Sayangnya, terkadang ada kendala yang tidak terprediksi yang dapat membuat bayi lahir di bawah atau di atas normal. Lantas, apa saja bahaya berat badan lahir tidak normal pada bayi? Telusuri di bawah!

Baca Juga: Ketahui Ciri dan Penyebab Berat Badan Lahir Rendah

Bahaya Berat Badan Lahir Tidak Normal Pada Bayi

Ketika Si Kecil lahir, banyak hal yang perlu diperiksa, mulai dari lingkar kepala sampai berat badannya. Kadangkala, bayi lahir dengan berat badan di atas atau di bawah normal. Kondisi ini tentunya memiliki risiko kesehatannya sendiri.

1. Berat Badan di Atas Normal

Berat badan yang lebih tinggi dari biasanya atau makrosomia adalah kondisi saat bayi lahir dengan berat badan lebih dari 8 pon, 13 ons atau lebih dari 4 kilogram.

Penyebab dari makrosomia biasanya adalah kondisi dari calon ibu saat hamil, seperti berusia di atas 35 tahun, atau sedang mengalami diabetes atau obesitas.

Makrosomia umumnya dapat dideteksi melalui pengukuran fundus, jumlah air ketuban dalam janin, pemeriksaan ultrasound, dan tes detak jantung bayi saat sedang bergerak. Supaya lebih akurat, dokter bisa saja melakukan lebih dari satu pemeriksaan.

Pengukuran fundus meliputi perhitungan jarak dari bagian atas rahim sampai ke tulang pubis atau tulang bagian bawah pinggul. Jika pengukuran fundus lebih besar dari yang seharusnya, maka ada kemungkinan bayi yang sedang dikandung memiliki berat badan berlebih.

Jumlah air ketuban yang lebih banyak dari biasanya juga dapat menjadi tanda kemungkinan janin mengalami makrosomia. Pemeriksaan ultrasound juga bisa membantu memperkirakan ukuran bayi.

Berat badan berlebih ini tentunya berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi saat proses persalinan ataupun saat Si Kecil sudah besar, seperti:

2. Cedera saat Persalinan

Saat Si Kecil keluar, bentuk tubuhnya yang besar berpotensi menimbulkan luka di bagian jaringan vagina dan otot di antara vagina serta anus.

Selain itu, bagi para wanita yang pernah menjalani bedah di bagian rahim, melahirkan bayi dengan berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko robeknya luka lama di rahim.

Cedera tidak hanya bisa terjadi pada calon ibu, tulang selangka bayi juga bisa retak atau bayi dapat kekurangan oksigen saat proses persalinan.

3. Kesulitan saat Mengeluarkan Bayi

Bayi yang terlalu besar dapat tersangkut dan menjadi sulit dikeluarkan. Pada akhirnya, buah hati memerlukan bantuan alat, seperti vakum atau forceps, atau pembedahan sesar untuk bisa keluar dari rahim tanpa mencederai calon ibu dan anak.

4. Pendarahan

Saat sedang melahirkan bayi dengan makrosomia, otot rahim dapat berkontraksi secara tidak sempurna dan memperbesar peluang calon ibu mengalami pendarahan seusai proses persalinan.

5. Obesitas

Ternyata, semakin besar berat badan bayi saat lahir, semakin tinggi kemungkinannya mengalami obesitas saat besar nanti.

6. Kadar gula darah yang rendah

Bahaya lain dari berat badan lahir tidak normal pada bayi dengan berat badan berlebih adalah memiliki tingkat gula darah yang rendah.

7. Sindrom Metabolik

Bayi yang menderita makrosomia memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami sindrom metabolik atau kondisi-kondisi yang dapat memperbesar peluang seseorang memiliki penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Sindrom metabolik meliputi penimbunan lemak di bagian pinggang, kadar kolesterol yang tinggi, tekanan darah tinggi, dan kadar gula darah yang tinggi.

8. Berat Badan di Bawah Normal

Selain berat badan di atas normal, bayi juga bisa lahir dengan berat badan di bawah standarnya. Bayi dianggap lahir dengan berat badan di bawah normal jika memiliki berat badan di bawah 5 pon, 8 ons, atau kurang dari 2,4 kilogram.

Lahir prematur merupakan penyebab utama dari berat badan bayi yang rendah. Tapi, terkadang bayi juga bisa memiliki berat badan di bawah normal jika mengalami masalah perkembangan saat masih janin.

Kondisi calon ibu juga menentukan apakah bayi bisa lahir dengan berat badan normal atau tidak. Terkena infeksi saat hamil, berat badan yang kurang, merokok, pemakaian obat-obatan tertentu, dan mengandung pada usia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun dapat meningkatkan risiko bayi memiliki berat badan di bawah normal.

Sama seperti pemeriksaan makrosomia, berat badan bayi juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan fundal dan pemeriksaan ultrasound.

Berikut adalah beberapa bahaya berat badan lahir tidak normal atau di bawah standar pada bayi:

  • Kulit dan mata berwarna kuning
  • Susah untuk makan atau meningkatkan berat badan karena memiliki tingkat energi yang kurang.
  • Kesulitan mengatur kadar gula darah dan cenderung memiliki kadar gula darah yang rendah.
  • Kesulitan untuk tetap merasa hangat karena kadar lemak kurang
  • Memiliki kadar oksigen yang rendah saat lahir
  • Rentan mengalami infeksi
  • Organ retina pada mata tidak berkembang secara sempurna
  • Memiliki risiko kematian yang tinggi (sudden infant death syndrome)
  • Bisa mengalami masalah pada pernapasan, peredaran darah, atau pencernaan
  • Gangguan pada organ paru-paru, sistem saraf, atau organ dalam lainnya
  • Memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami tuli, masalah perkembangan, masalah koordinasi tubuh atau sistem motorik, gangguan penglihatan, asma, dan lumpuh otak.

Apa yang Harus Dilakukan?

Supaya bisa terus memantau perkembangan Si Kecil, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin dan selalu mendiskusikan keluhan atau kekhawatiran yang dirasakan. Jangan sungkan untuk mengunjungi dokter apabila Anda mengalami masalah tertentu saat kehamilan.

Baca Juga: Penyebab Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Sumber

Healthline. (2017). How Macrosomia Affects Pregnancy. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Fetal Macrosomia. www.mayoclinic.org

University of Rochester. Low Birth Weight. www.urmc.rochester.edu

Verywell Family. (2020). Low Birth Weight Baby Risks, Types, and Causes. www.verywellfamily.com