Ketahui 7 Risiko Kehamilan di atas Usia 35 Tahun

Ketahui 7 Risiko Kehamilan di atas Usia 35 Tahun

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 30 Mei 2020

 

Hamil usia di atas 35 tahun memiliki berbagai risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Dilansir dari Healthline, wanita yang hamil pertama kali di usia tua, memiliki tingkat risiko dan hambatan kehamilan lebih tinggi dibandingkan wanita yang hamil di usia muda.

Hal ini terjadi akibat menurunnya kualitas sel telur yang terjadi di usia tua. Selain itu, jarang terjadi pembuahan juga menjadi penyebab lainnya. Lalu apa saja risiko yang Anda alami ketika hamil di atas usia 35 tahun? Simak ulasan di bawah ini!

1. Risiko Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional sering terjadi saat hamil dan berakhir setelah melahirkan. Penyakit ini lebih sering menyerang wanita hamil yang berusia di atas 35 tahun. Oleh sebab itu, mengontrol kadar gula darah menjadi hal yang sangat penting Anda lakukan terutama selama masa kehamilan.

Bagaimana mengontrol kadar gula darah dalam tubuh? Anda bisa mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayur serta berolahraga. Pasalnya, diabetes gestasional pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lebih dari rata-rata.

Sehingga risiko cedera selama persalinan dapat terjadi. Beberapa risiko lain dari diabetes gestasional, seperti lahir prematur, tekanan darah tinggi selama kehamilan dan komplikasi pada bayi Anda setelah melahirkan.

2. Risiko Tekanan Darah Tinggi

Risiko kehamilan pada usia di atas 35 tahun dapat menyebabkan darah tinggi. Hal ini karena wanita hamil yang berusia tua atau di atas 35 tahun lebih berisiko untuk mengalami tekanan darah tinggi.

Darah tinggi pada ibu hamil tidak bisa diabaikan atau dipandang sebelah mata. Pasalnya, darah tinggi saat hamil dapat menyebabkan komplikasi selama proses kehamilan ataupun setelah melahirkan.

Baca Juga : Ketahui 10 Tips Alami Merawat Wajah untuk Ibu Hamil

3. Resiko Keguguran

Seiring bertambahnya usia saat hamil, risiko mengalami keguguran semakin besar. Hal ini karena semakin bertambahnya usia, wanita akan rentan memiliki masalah pada kromosom (kromosom abnormal).

Oleh sebab itu, untuk menghindari risiko tersebut, selalu cek kesehatan kehamilan Anda ke dokter kandungan. Biasanya, dokter akan memberikan suplemen khusus untuk memperkuat kandungan Anda.

4. Bayi Prematur

Hamil di usia lebih dari 35 tahun memiliki banyak risiko, salah satunya yaitu bayi lahir prematur (sebelum 37 minggu kehamilan). Bayi prematur lebih cenderung memiliki masalah kesehatan dengan berat badan lebih kecil daripada bayi yang lahir tepat waktu.

Hal ini dipengaruhi karena pertumbuhan dan perkembangan bayi yang belum sempurna saat dilahirkan. Oleh sebab itu, jika Anda berniat untuk program hamil saat usia di atas 35 tahun, maka pastikan selalu rutin periksa ke dokter.

5. Bayi Lahir Caesar

Risiko selanjutnya dari kehamilan pada usia di atas 35 tahun adalah bayi lahir secara caesar. Kehamilan pada usia tua dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami berbagai komplikasi.

Salah satu komplikasi tersebut adalah plasenta previa (komplikasi yang terjadi akibat plasenta menghalangi leher rahim). Keadaan ini menyebabkan bayi harus lahir melalui proses operasi cesar.

Baca Juga : 7 Penyakit Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

6. Risiko Bayi Menderita Down Syndrome

Down syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada saat bayi lahir. Cacat lahir ini dapat mengubah bentuk atau fungsi satu atau lebih bagian tubuh pada bayi.

Kondisi cacat lahir dapat menyebabkan masalah dalam kesehatan secara keseluruhan, seperti perkembangan bayi atau cara tubuh bayi bekerja. Down syndrome sendiri dipengaruhi oleh kondisi kelainan kromosom yang rentan dimiliki oleh wanita di atas usia 35 tahun.

7. Risiko Terkena Preeklampsia

Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah yang meningkat disertai adanya protein dalam urin. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital, seperti hati dan ginjal. Dilansir dari Self.com, Anda yang hamil di usia 40 tahun memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi preeklampsia.

Kondisi ini biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan lebih sering pada trimester ketiga. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa preeklampsia juga dapat terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan (preeklampsia postpartum).

Memilih hamil saat usia Anda sudah menginjak di atas 35 tahun memang banyak memiliki risiko. Namun, Anda dapat meminimalisir risiko kemungkinan yang bisa terjadi dengan memiliki pola hidup sehat, seperti mengonsumsi nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan dan rutin berolahraga.

Selain itu, hindari untuk melakukan aktivitas fisik yang dapat membahayakan Anda dan janin yang ada di dalam perut. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat berakibat fatal, bahkan Anda bisa kehilangan janin Anda (keguguran).

Baca Juga : 5 Jenis Vitamin Penting untuk Ibu Hamil

Sumber


Baby Center. What are the risks of having a baby if I’m 35 or older? www.babycenter.com
Healthline Parenthood. 2016. The Risks of Geriatric Pregnancy: After Age 35. www.healthline.com
March of Dimes. 2016. Pregnancy After Age 35. www.marchofdimes.org
Mayo Clinic. Getting Pregnant. www.mayoclinic.org
Self. 2020. Is Having a Baby after 35 as Risky as We Thought? www.self.com