Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif

Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif

Penulis: Dea | Editor: Umi

Gagal jantung kongestif atau yang lebih dikenal dengan sebutan gagal jantung merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan terjadinya eksaserbasi (kekambuhan) akut, yaitu periode ketika gejala tiba-tiba memburuk. Sesak napas, kelelahan, edema atau pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki merupakan beberapa gejala yang sering terlihat pada gagal jantung kongestif.

Kata “kongestif” sendiri merujuk pada terjadinya penimbunan cairan di pembuluh darah dan jaringan paru-paru, serta bagian tubuh lainnya. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya beberapa gejala yang khas pada gagal jantung kongestif.

Baca Juga: Kateterisasi Jantung: Fungsi dan Prosedurnya

Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif. Berikut ini penyebab umum gagal jantung kongestif, yaitu:

1. Penyakit Arteri Koroner

Penyakit arteri koroner atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang terjadi akibat penyempitan arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas untuk menyuplai darah dan oksigen.

Kondisi tersebut menjadi pemicu utama dari serangan jantung. Faktor risiko penyakit arteri koroner adalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, obesitas, dan memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan gangguan jantung yang terjadi akibat adanya penyumbatan arteri koroner secara tiba-tiba yang membuat terhentinya aliran darah ke otot jantung.

Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan menimbulkan area bekas luka yang tidak berfungsi dengan semestinya. Gejala serangan jantung meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri di leher, rahang, punggung, salah satu atau kedua lengan, dan bahu.

3. Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Penyakit tersebut disebabkan oleh beberapa kondisi, diantaranya adanya masalah aliran darah, infeksi, penyalahgunaan alkohol, dan efek toksik pada obat-obatan, seperti kokain serta beberapa jenis obat untuk kemoterapi.

4. Hipertensi

Hipertensi menyebabkan kerja jantung menjadi lebih keras dari biasanya. Bila berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekakuan dan kelemahan pada otot jantung, sehingga pemompaan darah menjadi tidak efektif.

Seseorang yang mengalami hipertensi berisiko dua sampai tiga kali lebih tinggi untuk mengembangkan gagal jantung kongestif.

5. Penyakit Katup Jantung

Kerusakan pada katup jantung umumnya disebabkan oleh berbagai masalah jantung yang memforsir jantung Anda bekerja lebih keras dari semestinya, seperti penyakit arteri koroner.

Terdapat dua jenis penyakit katup jantung, yaitu stenosis katup jantung dan insufisiensi katup jantung. Stenosis katup jantung merujuk pada kondisi menyempitnya katup jantung. Sedangkan insufisiensi katup jantung mengacu pada ketidakmampuan katup jantung untuk menutup dengan rapat, sehingga memicu darah bocor ke belakang.

6. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan merupakan masalah pada struktur jantung. Kondisi ini umumnya muncul ketika seseorang lahir.

Penyakit jantung bawaan terjadi saat jantung, bilik atau katupnya belum terbentuk dengan benar. Kondisi tersebut mengharuskan bagian jantung yang lebih sehat untuk bekerja lebih keras ketika memompa darah melalui jantung yang dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung kongestif.

Penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian bayi yang paling umum. Banyak penyakit jantung bawaan yang tidak memperlihatkan gejala, tetapi ada beberapa yang menimbulkan gejala.

7. Miokarditis

Miokarditis merupakan peradangan yang terjadi di miokardium yang merupakan lapisan tengah otot jantung. Penyebab paling umum dari penyakit ini adalah virus.

Miokarditis dapat memicu gagal jantung kongestif sisi kiri. Sering kali miokarditis tidak menimbulkan gejala. Komplikasi lain yang terjadi akibat penyakit ini adalah serangan jantung, stroke, aritmia, dan kematian mendadak.

8. Perikarditis

Perikarditis adalah peradangan pada perikardium, yaitu selaput yang mengelilingi jantung. Penyebab perikarditis yang paling lazim adalah infeksi virus dengan patogen seperti virus coxsackie B, adenovirus, virus influenza A dan B, dan virus Epstein-Barr.

Gejala perikarditis meliputi nyeri dada yang tajam yang dapat merambat ke bahu, demam, batuk, takikardia (kondisi detak jantung yang terlalu cepat), dan kelelahan. Perikarditis kronis sering kali dihubungkan dengan gangguan autoimun, seperti lupus, scleroderma, dan rheumatoid arthritis.

9. Hemokromatosis

Hemokromatosis merupakan kelainan genetik yang terjadi akibat penimbunan zat besi yang abnormal di dalam tubuh. Zat besi berlebih tersebut disimpan di beberapa organ seperti hati, jantung, dan pankreas.

Tidak adanya cara alami dalam membuang zat besi berlebih tersebut membuatnya menjadi racun bagi organ tubuh. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah gagal jantung kongestif, diabetes, sirosis hati, kanker hati, penyakit tiroid, dan impotensi.

10. Amiloidosis

Amiloidosis merupakan penyakit langka akibat mengendapnya protein amiloid di jaringan dan organ tubuh yang memicu terjadinya disfungsi.

Amiloid sendiri merupakan protein abnornal yang dibuat di sumsum tulang dan dapat disimpan di jaringan atau organ apa pun.

Beberapa organ yang sering terdampak penyakit ini meliputi jantung, ginjal, hati, paru-paru, dan limpa. Amiloidosis sering dihubungkan dengan beberapa gangguan peradangan kronis, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit radang usus (IBS).

11. Penyakit dan Kondisi Lainnya

Beberapa jenis penyakit kronis, seperti diabetes, HIV, penyakit tiroid (hipotiroid dan hipertiroid), penyakit ginjal, dan sleep apnea obstruktif bisa berkontribusi memicu gagal jantung kongestif.

Sama halnya dengan beberapa kondisi, seperti penyalahgunaan alkohol jangka panjang, pengobatan kemoterapi kanker, seperti daunorubicin, siklofosfamid, dan trastuzumab, serta paparan racun (seperti timbal dan kobalt).

Baca Juga: Berbagai Obat Herbal Jantung dan Efek Sampingnya

Sumber

Active Beat. (2019). Causes of Congestive Heart Failure. www.activebeat.com

Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Heart Attack Symptoms, Risk, and Recovery. www.cdc.gov

Mayo Clinic. (2020). Heart Failure.  www.mayoclinic.org

Verywell Health, (2020). What Is Congestive Heart Failure?. www.verywellhealth.com

Web MD. (2020). Congestive Heart Failure and Heart Disease. www.webmd.com