Penyebab dan Gejala Kusta yang Perlu Diketahui

Penyebab dan Gejala Kusta yang Perlu Diketahui

Penulis: Lely | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 19 Juli 2023

 

Tahukah Anda, kusta bisa menular melalui droplet yang disebarkan penderita dari bersin atau batuk dalam waktu lama. Kenali gejala dan penyebab kusta dalam artikel berikut ini.

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yaitu bakteri penyebab kerusakan pada kulit dan sistem saraf tepi, terutama memengaruhi saraf ekstremitas, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas. Kusta juga terkenal dengan istilah Morbus Hanses atau penyakit Hansen.

Penyakit ini berkembang secara perlahan dan menyebabkan lesi, kelainan bentuk kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak segera mendapatkan perawatan, kerusakan saraf dapat mengakibatkan tangan dan kaki lumpuh dan kebutaan.

Penyebab Kusta

Perlu Anda ketahui, penyebab kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini bisa menyebar melalui percikan droplet batuk atau bersin dari penderitanya secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri Mycobacterium leprae tidak dapat menular ke orang lain dengan mudah.

Selama penderita kusta tidak bersin atau batuk, Anda akan aman ketika berada di dekatnya. Hal ini karena kusta tidak bisa menyebar melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau duduk berdekatan. Selain itu, kusta juga tidak bisa ditularkan dari ibu ke janin.

Selain penyebab yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang menderita kusta, misalnya:

  • Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Menetap atau berkunjung di kawasan endemik kusta.
  • Bersentuhan dengan hewan yang bisa menyebarkan bakteri kusta, seperti armadillo atau simpanse.

Jenis Penyakit Kusta

Penyakit kusta memiliki beberapa jenis, tergantung pada respon imun seseorang terhadap bakteri M. leprae. Berdasarkan tingkat keparahan gejalanya, kusta dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Intermediate leprosy. Tanda awal gejala infeksi muncul lesi datar, mulai memudar atau pucat dari warna kulit normal Anda, namun bisa sembuh dengan sendiri.
  • Tuberculoid leprosy. Kondisi ini ditandai kerusakan kulit yang sama dengan beberapa bercak datar, kulit berwarna pucat. Area kulit yang terkena mungkin kehilangan sensasi nyeri, karena kerusakan saraf di bawahnya. Kusta tuberkuloid tidak begitu menular dibandingkan bentuk lain.
  • Borderline tuberculoid leprosy. Ditandai dengan lebih banyak lesi, seperti tuberculoid leprosy dengan pembesaran saraf dan lebih mati rasa.
  • Mid-borderline leprosy. Gejala yang muncul lebih parah. Jenis ini ditandai dengan lesi kemerahan dengan bentuk asimetris dan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area yang terinfeksi.
  • Borderline lepromatous leprosy. Jenis ini ditandai dengan lesi yang berjumlah lebih banyak, bisa berbentuk datar, benjolan, nodul, dan terkadang mati rasa.
  • Lepromatous leprosy. Jenis kusta ini ditandai dengan gejala benjolan dan ruam kulit yang meluas, mati rasa, dan kelemahan otot. Hidung, ginjal, dan organ reproduksi pada pria mungkin juga terpengaruh. Kusta jenis ini lebih menular dari kusta tuberkuloid.

Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kusta ke dalam dua kelompok.

  1. Pausibasiler ketika penderita mengalami 1-5 lesi. Kusta jenis ini menyebabkan rasa baal yang jelas dan menyerang satu cabang saraf.
  2. Multibasiler ketika penderita mengalami lebih dari 5 lesi. Tak seperti pausibasiler, multibasiler memunculkan rasa baal yang tidak jelas dan menyerang banyak cabang saraf.

Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Kulit Kering

Tanda dan Gejala

Gejala utama kusta adalah luka pada kulit, benjolan, atau benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau bulan, luka kulit berwarna pucat.  Selain itu, beberapa gejala lain kusta yaitu sebagai berikut.

  • Bercak kulit yang berubah warna, biasanya datar, mati rasa dan terlihat pudar atau lebih terang dari kulit di sekitarnya
  • Kulit melepuh atau ruam
  • Tumbuh benjolan di kulit
  • Kulit menebal, kaku atau kering
  • Muncul bisul di telapak kaki, namun tidak ada rasa nyeri
  • Pembengkakan atau benjolan yang tidak nyeri di wajah atau daun telinga
  • Alis atau bulu mata menipis

Gejala yang terjadi karena kerusakan saraf adalah:

  • Mati rasa pada area kulit yang terinfeksi
  • Kelumpuhan otot, terutama di tangan dan kaki
  • Saraf yang membesar, terutama di sekitar siku dan lutut serta di sisi leher
  • Kerutan pada jari tangan dan ibu jari, yang disebabkan oleh kelumpuhan otot kecil di tangan
  • Hidung tersumbat
  • Mimisan
  • Kehilangan sensasi suhu
  • Sensasi sentuhan berkurang
  • Penurunan berat badan
  • Kerusakan saraf permanen di lengan dan tungkai

Komplikasi Kusta

Jika tidak diobati, tanda atau gejala kusta stadium lanjut bisa menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Kelumpuhan dan pincang pada tangan dan kaki
  • Pemendekan jari kaki dan jari tangan karena reabsorpsi
  • Bisul non-penyembuhan kronis di bagian bawah kaki
  • Peradangan pada iris mata
  • Glaukoma
  • Kebutaan
  • Kehilangan bulu mata dan alis
  • Cacat permanen di bagian hidung

Baca Juga : Bagaimana Cara Menghilangkan Kulit Kapalan?

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. 2017. Hansen’s Disease (Leprosy). www.cdc.gov  

Healthline. 2019. Leprosy. www.healthline.com  

Medical News Today. 2018. Everything you need to know about leprosy. www.medicalnewstoday.com

MedicineNet. 2019. Leprosy (Hansen’s Disease). www.medicinenet.com  

MSD Manual. 2018. Leprosy. www.msdmanuals.com

Web MD. 2020. Leprosy. www.webmd.com