Penyebab dan Gejala Kusta yang Perlu Diketahui

Penyebab dan Gejala Kusta yang Perlu Diketahui
Penulis: Lely | Editor: Handa
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yaitu bakteri penyebab kerusakan pada kulit dan sistem saraf tepi, terutama memengaruhi saraf ekstremitas, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas. Kusta juga dikenal sebagai penyakit Hansen.
Penyakit ini berkembang secara perlahan dan menyebabkan lesi, kelainan bentuk kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak dirawat, kerusakan saraf dapat mengakibatkan tangan dan kaki lumpuh dan kebutaan.
Penyebab Kusta
Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini bisa menyebar melalui percikan droplet batuk atau bersin dari penderitanya secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri Mycobacterium leprae tidak dapat menular ke orang lain dengan mudah.
Selama penderita kusta tidak bersin atau batuk, Anda akan aman ketika berada di dekatnya. Hal ini karena kusta tidak bisa menyebar melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau duduk berdekatan. Selain itu, kusta juga tidak bisa ditularkan dari ibu ke janin.
Selain penyebab yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang menderita kusta, misalnya:
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
- Menetap atau berkunjung di kawasan endemik kusta
- Bersentuhan dengan hewan yang bisa menyebarkan bakteri kusta, seperti armadillo atau simpanse
Jenis Penyakit Kusta
Penyakit kusta memiliki beberapa jenis, tergantung pada respon imun seseorang terhadap bakteri M. leprae. Berdasarkan tingkat keparahan gejalanya, kusta dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Intermediate leprosy. Tanda awal gejala infeksi muncul lesi datar, mulai memudar atau pucat dari warna kulit normal Anda, namun bisa sembuh dengan sendiri.
- Tuberculoid leprosy. Kondisi ini ditandai kerusakan kulit yang sama dengan beberapa bercak datar, kulit berwarna pucat. Area kulit yang terkena mungkin kehilangan sensasi nyeri, karena kerusakan saraf di bawahnya. Kusta tuberkuloid tidak begitu menular dibandingkan bentuk lain.
- Borderline tuberculoid leprosy. Ditandai dengan lebih banyak lesi, seperti tuberculoid leprosy dengan pembesaran saraf dan lebih mati rasa.
- Mid-borderline leprosy. Gejala yang muncul lebih parah. Jenis ini ditandai dengan lesi kemerahan dengan bentuk asimetris dan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area yang terinfeksi.
- Borderline lepromatous leprosy. Jenis ini ditandai dengan lesi yang berjumlah lebih banyak, bisa berbentuk datar, benjolan, nodul, dan terkadang mati rasa.
- Lepromatous leprosy. Jenis kusta ini ditandai dengan gejala benjolan dan ruam kulit yang meluas, mati rasa, dan kelemahan otot. Hidung, ginjal, dan organ reproduksi pada pria mungkin juga terpengaruh. Kusta jenis ini lebih menular dari kusta tuberkuloid.
Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Kulit Kering
Tanda dan Gejala
Gejala utama kusta adalah luka pada kulit, benjolan, atau benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau bulan. Luka kulit berwarna pucat. Selain itu, beberapa gejala lain kusta, seperti:
- Bercak kulit yang berubah warna, biasanya datar, mati rasa dan terlihat pudar atau lebih terang dari kulit di sekitarnya
- Kulit melepuh atau ruam
- Tumbuh benjolan di kulit
- Kulit menebal, kaku atau kering
- Muncul bisul di telapak kaki, namun tidak ada rasa nyeri
- Pembengkakan atau benjolan yang tidak nyeri di wajah atau daun telinga
- Alis atau bulu mata menipis
Gejala yang disebabkan oleh kerusakan saraf adalah:
- Mati rasa pada area kulit yang terinfeksi
- Kelumpuhan otot, terutama di tangan dan kaki
- Saraf yang membesar, terutama di sekitar siku dan lutut serta di sisi leher
- Kerutan pada jari tangan dan ibu jari, yang disebabkan oleh kelumpuhan otot kecil di tangan
- Hidung tersumbat
- Mimisan
- Kehilangan sensasi suhu
- Sensasi sentuhan berkurang
- Penurunan berat badan
- Kerusakan saraf permanen di lengan dan tungkai
Komplikasi Kusta
Jika tidak diobati, tanda atau gejala kusta stadium lanjut bisa menyebabkan komplikasi, seperti:
- Kelumpuhan dan pincang pada tangan dan kaki
- Pemendekan jari kaki dan jari tangan karena reabsorpsi
- Bisul non-penyembuhan kronis di bagian bawah kaki
- Peradangan pada iris mata
- Glaukoma
- Kebutaan
- Kehilangan bulu mata dan alis
- Cacat permanen di bagian hidung
Baca Juga : Bagaimana Cara Menghilangkan Kulit Kapalan?
Sumber
Healthline. 2019. Leprosy. www.healthline.com
Web MD. 2020. Leprosy. www.webmd.com
Medical News Today. 2018. Everything you need to know about leprosy. www.medicalnewstoday.com
MedicineNet. 2019. Leprosy (Hansen’s Disease). www.medicinenet.com
Centers for Disease Control and Prevention. 2017. Hansen’s Disease (Leprosy). www.cdc.gov
MSD Manual. 2018. Leprosy. www.msdmanuals.com