Ketahui Penyebab dan Gejala Radang Gusi

Ketahui Penyebab dan Gejala Radang Gusi

Penulis: Yerizya | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 8 Juli 2020

 

Radang gusi atau disebut juga gingivitis merupakan salah satu penyakit yang sering dirasakan oleh semua kalangan, baik orang tua, remaja, maupun anak-anak. Penyakit ini dapat menyebabkan gusi menjadi bengkak dan rasa sakit yang berdenyut-denyut pada area tersebut. Sayangnya, radang gusi seringkali disepelekan dan dibiarkan oleh penderitanya.

Padahal radang gusi yang tidak ditanggapi dengan serius, dapat berkembang menjadi periodontitis (infeksi serius pada gusi yang dapat merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang yang menopang gigi) sehingga gigi menjadi mudah tanggal.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab dan gejala radang gusi agar Anda dapat dengan mudah mengatasinya. Berikut ulasannya untuk Anda.

Penyebab Radang Gusi

Gusi yang meradang umumnya disebabkan oleh berkembangnya plak yang terus-menerus terbentuk pada gigi Anda. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan benar dan tertinggal pada gigi Anda.

Ketika tidak dihilangkan, plak yang mengandung bakteri akan terus melepaskan racun berbahaya sehingga menyebabkan radang gusi. Namun selain perkembangan plak, radang gusi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Baca Juga : 7 Penyebab Gigi Berlubang dan Mudah Rapuh

1. Terbentuknya Karang Gigi

Plak yang menempel pada gigi Anda dapat mengeras dan membentuk karang gigi (dental kalkulus). Karang gigi biasanya terbentuk di antara celah-celah gigi dan gusi sehingga lebih sulit dihilangkan. Hal ini membuat karang gigi terus mengumpulkan bakteri dan menyebabkan iritasi di sepanjang garis gusi.

2. Usia Lanjut

Penyakit radang gusi memang dapat dialami oleh semua kalangan usia. Namun, penyakit ini lebih sering menyerang orang berusia lebih dari 65 tahun, bahkan hingga mencapai tahap periodontitis.

Seiring bertambah usia, gusi akan mengalami penyusutan sehingga jaringan gusi menjauh dari gigi dan memperlihatkan dasar atau akar dari gigi. Hal tersebut menyebabkan bakteri dengan mudah menumpuk sehingga gusi mengalami peradangan dan pembusukan.

3. Faktor Keturunan

Dilansir dari American Academy of Periodontology, penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang secara genetis rentan terhadap penyakit gusi. Meskipun kebiasaan perawatan mulut rutin dilakukan, Anda tetap berisiko tinggi mengalami radang gusi jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat penyakit gigi.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat berkonsultasi ke dokter gigi untuk melakukan perawatan pencegahan dini agar dapat membantu Anda menjaga gigi tetap sehat.

Baca Juga : Ketahui 7 Penyebab dan Cara Mencegah Gusi Berdarah

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang dialami wanita selama kehamilan, menstruasi bulanan, dan menopause dapat meningkatkan sirkulasi darah ke gusi. Hal tersebut menyebabkan pembuluh darah di gusi menjadi lebih rentan terhadap serangan bakteri sehingga gusi lebih mudah mengalami peradangan, bengkak, hingga perdarahan.

5. Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

Mengonsumsi obat-obatan tertentu ternyata dapat memengaruhi kesehatan mulut Anda. Terdapat beberapa jenis obat-obatan yang memiliki efek memperlambat produksi air liur sehingga menyebabkan mulut kering sehingga dapat meningkatkan risiko terkena radang gusi.

Padahal air liur berguna untuk mencegah infeksi dengan mengatur bakteri dalam mulut. Deretan obat-obatan tersebut yaitu pil KB, antikonvulsan (obat kejang), kemoterapi, serta obat pengencer darah.

6. Kondisi Medis Tertentu

Bagi Anda yang memiliki riwayat kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kanker, dan HIV/AIDS, kemungkinan Anda berisiko tinggi terkena radang gusi karena sistem kekebalan tubuh yang cenderung lemah. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh akan sulit untuk melawan bakteri penyebab infeksi, termasuk periodontitis dan gigi berlubang.

7. Merokok

Merokok merupakan penyebab radang gusi yang paling signifikan. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bahkan perokok dua kali lebih berisiko mengalami penyakit gusi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Hal tersebut karena zat nikotin dalam rokok dapat memengaruhi sistem imun tubuh menjadi lemah sehingga perlawanan terhadap bakteri juga semakin berkurang. Selain itu, merokok juga menyebabkan air liur berkurang dan menimbulkan noda pada gigi yang membuat plak akan lebih mudah terbentuk.

Gejala Radang Gusi

Bagi sebagian orang mungkin tidak menyadari jika mereka mengalami radang gusi karena penyakit ini tidak selalu menyakitkan. Umumnya peradangan pada gusi ditandai dengan gusi yang memerah, bengkak, dan lunak, serta terasa sakit saat disentuh.

Selain itu, bau napas tidak sedap, gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau membersihkan sela gigi menggunakan benang (flossing), nyeri saat mengunyah, hingga terdapat nanah antara gigi dan gusi merupakan gejala lain yang dialami penderita radang gusi. Gusi yang sehat harus berwarna merah muda, kencang, dan gusi tidak berdarah meskipun Anda menyikatnya.

Cara terbaik untuk mencegah radang gusi adalah dengan menerapkan kebersihan mulut yang baik dengan menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit dan periksa gigi sesuai anjuran yaitu 6 bulan sekali. Bahkan, jika Anda sudah terlanjur mengalami radang gusi, penting untuk melakukan pemeriksaan gigi secara teratur untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga : 7 Cara Mengobati Radang Gusi (Gingivitis)

Sumber

Medical News Today. (2018). Gingivitis: Causes, symptoms, and treatment. www.medicalnewstoday.com

Healthline. (2019). Gum Disease (Gingivitis and Periodontitis). www.healthline.com

Mayo Clinic. (2018). Periodontitis. www.mayoclinic.org

MedicineNet. (2019). Gum Disease (Gingivitis). www.medicinenet.com