Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi

Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Stres merupakan faktor kunci yang bisa memengaruhi kesehatan Anda pada berbagai tingkatan, salah satunya adalah kolesterol tinggi. Hal ini karena kadar kortisol yang tinggi dari stres jangka panjang dapat meningkatkan kolesterol darah, trigliserida, gula darah, dan tekanan darah yang mengarah pada risiko penyakit jantung. Lalu bagaimana stres bisa memengaruhi kadar kolesterol?

1. Hubungan Stres, Pola Makan, dan Peningkatan Kadar Kolesterol

Terdapat sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat stres Anda dapat menyebabkan peningkatan kolesterol jahat secara tidak langsung. Dilansir dari Healthline, sebuah studi menemukan bahwa stres berhubungan dengan kebiasaan makan yang kurang sehat, berat badan berlebih, dan program diet yang salah, di mana kebiasaan tersebut diketahui merupakan faktor risiko kolesterol tinggi.

Ada beberapa orang yang cenderung tidak berselera makan ketika sedang stres. Tetapi tidak sedikit yang justru berusaha menghilangkan stres dengan banyak makan. Jika Anda termasuk tipe kedua, ada kemungkinan besar stres yang Anda hadapi bisa berdampak pada kenaikan kolesterol, terutama jika menu yang disantap tidak terkontrol dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Baca Juga : Ketahui Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari Penderita Kolesterol Tinggi

2. Hubungan Stres, Produksi Hormon, dan Tingkat Kenaikan Kolesterol

Pernahkah Anda mendengar istilah ‘respon melawan atau lari’? Respon ini adalah reaksi fisik yang dialami tubuh ketika dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan. Ketika menghadapi stres, sistem tubuh Anda akan bertindak dengan mempersiapkan diri untuk bertahan dan melawan ancaman, atau melarikan diri.

Apakah Anda memutuskan untuk melarikan diri atau untuk tetap bertahan dan menghadapi ancaman, tubuh Anda akan bereaksi dengan cara tertentu. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin), norepinefrin, dan kortisol. Epinefrin memicu jantung untuk bekerja lebih keras, yang menyebabkan peningkatan pada detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah.

Sedangkan kortisol menyebabkan tubuh melepaskan glukosa dan asam lemak ke otot serta darah untuk digunakan sebagai energi. Kadar hormon ini biasanya akan tetap tinggi sampai Anda mengatasi situasi stres. Namun, terkadang tingkat stres tidak turun atau membutuhkan waktu untuk kembali ke tingkat yang lebih rendah.

Karena kortisol bekerja mengantarkan glukosa tanpa henti, kadar gula darah naik. Akibatnya, kadar kolesterol menjadi lebih tinggi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

3. Hubungan Stres, Peningkatan Metabolisme dengan Tingkat Kolesterol

Saat hormon kortisol disekresikan tubuh karena stres, metabolisme tubuh akan meningkat dan mengakibatkan beberapa zat yang berperan dalam prosesnya juga akan meningkat (misalnya glukosa). Saat proses ini terjadi, organ hati juga ikut bereaksi terhadap meningkatnya kadar glukosa dan asam lemak di dalam tubuh, dengan menghasilkan lebih banyak kolesterol jahat (LDL).

4. Hubungan Kolesterol dengan Hemokonsentrasi

Saat tubuh berada dalam tekanan, ada kemungkinan akan terjadi hemokonsentrasi yang dapat menyebabkan darah kehilangan cairan. Hemokonsentrasi merupakan kondisi di mana terdapat lebih sedikit plasma (bagian yang cair dari darah) dan lebih banyak sel darah merah dalam darah.

Pada kondisi ini, komponen-komponen di dalam darah, termasuk kolesterol akan lebih terkonsentrasi sehingga bisa meningkatkan kadar kolesterol ke level yang lebih tinggi dalam jangka pendek.

Baca Juga : Hindari Hal-hal yang Memicu Kolesterol Tinggi

Cara Mencegah Kolesterol Tinggi yang Berhubungan dengan Stres

Tubuh pada dasarnya memiliki respon sendiri dalam menghadapi stres. Sayangnya, kebanyakan orang seringkali melakukan kebiasaan buruk untuk mengurangi efek stres. Ada yang sengaja menyantap makanan tidak sehat (misalnya yang mengandung banyak gula), merokok, dan meninggalkan olahraga.

Padahal meski terdengar sepele, kebiasaan tersebut berkontribusi cukup besar dalam peningkatan level kolesterol dalam darah. Karena itu, penting untuk menemukan cara sehat untuk mengatasi stres. Beberapa cara pengelolaan stres yang baik agar terhindar dari kenaikan kadar kolesterol dan berbagai penyakit yang menyertainya, yaitu:

  • Mengikuti diet sehat yang kaya akan buah-buahan dan sayuran.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Melakukan aktivitas yang fokus pada relaksasi dan meditasi, seperti yoga.
  • Mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.
  • Menghabiskan waktu sosial dengan teman dan keluarga.
  • Meluangkan waktu untuk hal-hal yang Anda sukai, seperti berjalan-jalan di pedesaan.
  • Mengembangkan kebiasaan tidur yang baik, termasuk tidak membawa perangkat elektronik ke kamar tidur.
  • Terlibat dalam pembicaraan positif.

Jika stres memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan, konsultasikan dengan dokter agar dapat merekomendasikan perawatan yang tepat untuk Anda. Dokter juga dapat merujuk Anda ke terapis untuk mempelajari teknik manajemen stres yang bisa sangat bermanfaat.

Baca Juga : Kenali Tanda Tubuh Kalau Anda Stress

Sumber


The American Institute of Stress (2013). Why Reducing Stress is Much More Important Than Lowering Cholesterol? www.stress.org
Hello Heart (2019). Can Stress Impact Your Cholesterol? www.helloheart.com
Mustela. Baby Hives: Cause, Symptoms and Treatments.www.mustelausa.com
Medical News Today (2019). How Does Stress Affect Cholesterol Levels? www.medicalnewstoday.com
Healthline (2016). Does Stress Affect Your Cholesterol?. www.healthline.com