Keputihan Setelah Berhubungan Seks, Normal Kah?

Keputihan Setelah Berhubungan Seks, Normal Kah?

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 12 Oktober 2022

 

Keputihan normal (leukorea) adalah hal normal dan bekerja sebagai pelumasan, penghidrasi, serta pembersih vagina.

Keputihan normal membantu menghilangkan sel-sel mati akibat pembaruan terus-menerus dari dinding vagina. Cairan yang keluar dari vagina ini terdiri dari air, lendir dan garam mineral.

Keputihan setelah berhubungan seksual merupakan tanda bahwa organ genital bekerja dengan normal. Kondisi ini tidak perlu Anda khawatirkan selama tidak berbau, berwarna terang atau seperti susu dan tidak menyebabkan iritasi atau rasa terbakar.

Baca Juga: Penyebab Keputihan Gatal dan Tidak Nyaman

Penyebab Keputihan Setelah Berhubungan

Setidaknya ada 5 penyebab utama keputihan setelah berhubungan seks, yaitu:

  • Cairan pelumas. Selama hubungan seksual, vagina jauh lebih basah dari biasanya karena menghasilkan pelumasan vagina yang membuat penetrasi mudah dan tidak menyakitkan.
  • Precum. Penis juga menghasilkan cairan pelumas yang berakhir di vagina dan memfasilitasi penetrasi.
  • Cairan mani. Jika Anda mencoba untuk hamil, maka setelah ejakulasi sperma menetap di dalam vagina. Hanya sebagian kecil yang kembali ke rahim tempat sperma mengambil sel telur. Sperma yang tersisa memiliki konsistensi tertentu yang akan terlihat sebagai keputihan setelah berhubungan seks.
  • Menggunakan Kondom. Saat menggunakan kondom, tentu saja tidak ada air mani di dalam vagina. Namun, karena hampir semua kondom dilumasi dengan sejenis bedak, sekali bersentuhan dengan kelembapan vagina, pelumas ini memainkan perannya dan menyebabkan keputihan setelah berhubungan seks.
  • Hidrasi Vagina. Vagina harus selalu lembap selama dan setelah berhubungan intim agar tetap sehat sehingga menyebabkan keputihan setelah berhubungan seks.

Macam Bentuk Keputihan Setelah Berhubungan 

Inilah yang bisa menjadi indikasi keputihan Anda:

  • Keputihan Berwarna Putih

Ini normal setelah hubungan seksual yang terjadi karena sekresi yang menyebabkan pelumasan vagina untuk membantu hubungan seksual. Ini juga bisa menjadi campuran cairan vagina dan air mani pria jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom.

Namun, kondisi ini bisa berarti infeksi bakteri jika keputihannya:

    • Menggumpal
    • Diikuti dengan rasa terbakar
    • Gatal
    • Menimbulkan bau amis

Keputihan berwarna putih krem ​​juga merupakan salah satu tanda awal kehamilan dengan bau ringan atau tidak berbau sama sekali.

  • Keputihan Merah Muda

Keputihan merah muda biasanya merupakan tanda adanya darah. Hal ini tidak selalu merupakan hal yang buruk.

Tetapi dalam beberapa kasus, Anda perlu berhati-hati. Biasanya keputihan merah muda bisa karena trauma selama hubungan seksual atau selama menopause. Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika keputihan merah muda diikuti dengan:

    • Pendarahan hebat
    • Sakit perut
    • Rasa terbakar dan gatal
  • Keputihan Cokelat 

Keputihan cokelat biasa terjadi selama ovulasi karena sel-sel rahim mengelupas.

Selama implantasi, ketika embrio menempel pada rahim, bercak cokelat merupakan hal yang normal.

Darah dari pembuluh darah kecil menumpuk di leher rahim dan kemudian dikeluarkan.

Namun, Anda perlu memeriksakan gejalanya ke dokter jika keputihan berwarna cokelat diiringi dengan:

    • Sering buang air kecil
    • Bau tidak sedap
    • Gangguan pendarahan
    • Rasa terbakar, gatal, ruam
    • Kekeringan pada vagina
    • Nyeri saat berhubungan
  • Keputihan Kuning

Keputihan kuning biasanya merupakan tanda PMS atau masalah lain. Keputihan kuning dapat berarti Anda menderita gonore dengan gejala termasuk:

    • Nyeri panggul
    • Bercak setelah berhubungan seks
    • Rasa terbakar saat buang air kecil
    • Pembengkakan vulva

Keputihan berwarna kuning juga bisa menjadi pertanda klamidia, dengan gejala meliputi:

    • Rasa terbakar
    • Gatal
    • Nyeri saat berhubungan
    • Demam
    • Sakit perut
    • Ketidaknyamanan saat buang air kecil
    • Infeksi jamur

Baca Juga: 7 Penyebab Keputihan Berbau Amis

Keputihan Setelah Berhubungan Seks, Normal Kah?

Perlu Anda catat bahwa keputihan setelah berhubungan seks benar-benar normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Tubuh Anda bereaksi terhadap hubungan seksual dengan cara yang berbeda, salah satunya dengan keputihan.

Jumlah dan munculnya keputihan setelah berhubungan seks dapat bervariasi sesuai dengan kondisi-kondisi berikut:

  • Usia
  • Tingkat hormon dalam tubuh Anda
  • Waktu siklus menstruasi
  • Aktivitas seksual
  • Selama kehamilan
  • Faktor lainnya

Jika Anda memperhatikan bahwa keputihan yang Anda alami memiliki bau atau lebih berat dari biasanya, maka yang terbaik adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter? 

Jika keputihan yang Anda alami lebih banyak, bau atau menyakitkan, maka itu mungkin tanda infeksi.

Kebanyakan wanita mengalami infeksi vagina setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Dalam sembilan dari sepuluh kasus, infeksi dapat disebabkan oleh jamur, ragi atau bakteri, dan satu dari sepuluh disebabkan oleh parasit trichomonas.

Keputihan saja tidak berarti ada infeksi. Jika Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda lain ini atau Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

  • Vagina gatal, terbakar atau iritasi
  • Keputihan yang kental dan berwarna putih
  • Perubahan pada kondisi keputihan biasanya
  • Bau tak sedap yang bertahan lebih dari sehari
  • Hubungan intim yang menyakitkan
  • Buang air kecil yang menyakitkan
  • Nyeri di perut bagian bawah
  • Lepuh, benjolan atau luka di area genital Anda

Baca Juga: Kenali Tanda Keputihan Tidak Normal

Sumber

Healthline. (2019). What Causes White Discharge During or After Sex?. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). What can cause discharge after sex?. www.medicalnewstoday.com

MedicineNet. (2021). Is It Normal to Have Discharge After Sex?. www.medicinenet.com

Patient. (2021). Vaginal Discharge. patient.info

Nationwide Children’s. (2020). Vaginal Discharge. www.nationwidechildrens.org