7 Penyebab Keputihan Berbau Amis

7 Penyebab Keputihan Berbau Amis

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 September 2022

 

Secara alami vagina memang memiliki aromanya tersendiri yang sulit untuk dideskripsikan. Walaupun begitu, jika Anda merasa vagina Anda mengeluarkan bau amis dan keputihan, mungkin saja sedang ada masalah pada organ kewanitaan Anda. 

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab vagina beraroma amis sekaligus mengalami keputihan yakni:

Baca Juga: Beda Keputihan Menjelang Menstruasi dan Keputihan Tanda Hamil

1. Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakteri (BV) menjadi salah satu hal yang paling sering menyebabkan bau amis pada vagina.

Hasil dari ketidakseimbangan bakteri flora vagina (khususnya, Gardnerella vaginalis dan Bacteroides).

Kondisi ini biasanya ini dialami oleh orang yang berada di usia subur, khususnya setelah berhubungan intim.

Selain aroma tak sedap, jenis bakteri ini juga dapat menyebabkan gatal yang teramat sangat dan keputihan encer berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau.

Meskipun BV relatif umum, Anda harus mengobatinya sesegera mungkin karena meningkatkan kemungkinan infeksi genital dan IMS lainnya.

Selain itu, BV yang terjadi selama kehamilan meningkatkan kemungkinan ketuban pecah dini, kelahiran prematur, dan infeksi postpartum (misalnya, korioamnionitis dan endometritis).

Umumnya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membersihkan BV dan mungkin menyarankan solusi topikal untuk mengurangi gejala terkait.

2. Trikomoniasis atau IMS lainnya

Penyakit IMS seperti trikomoniasis juga bisa menyebabkan bau amis pada area vagina.

Kondisi ini terjadi karena hubungan seksual berisiko yang menyebarkan  parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis.

Gejalanya termasuk gatal pada vagina dan rasa nyeri yang muncul saat buang air kecil serta ketika berhubungan seksual.

Bau amis yang keluar ini juga biasanya dibarengi dengan adanya cairan berwarna kuning kehijauan yang berbusa, serta nyeri dan bengkak pada vagina.

Jika diabaikan, ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit radang panggul (PID) atau kelahiran prematur jika Anda hamil.

Baca Juga: Pahami Penyebab dan Gejala Keputihan

3. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul bisa menimbulkan gejala berupa bau amis pada vagina.

Hal ini disebabkan oleh infeksi yang terjadi di area tersebut dan menyebar ke panggul dan organ reproduksi lainnya termasuk rahim, saluran tuba, dan ovarium.

Tak hanya berpengaruh pada kesuburan, kondisi ini juga meningkatkan risiko kehamilan ektopik karena mempersulit sel telur yang telah dibuahi untuk bergerak melalui saluran tuba ke dalam rahim.

Bau amis yang muncul ketika kondisi ini terjadi biasanya akan terasa menyengat ketika sedang berhubungan seksual dan sesekali muncul pendarahan selama aktivitas fisik tersebut.

4. Keringat Berlebihan

Terlalu banyak memproduksi keringat juga bisa berpengaruh buruk pada tubuh termasuk memicu aroma tak sedap.

Bau amis pada vagina bisa disebabkan oleh keringat di area panggul atau bisa juga dipicu oleh kondisi medis tertentu.

Kurangi risiko berkeringat dengan mengubah pola makan, menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat, dan alternatif lainnya.

5. Pola Makan yang Tidak Sehat

Makanan yang Anda konsumsi dapat memengaruhi hormon dan aroma tubuh Anda.

Untuk menjaga bau badan termasuk area kewanitaan, biasakan untuk menjaga pola makan.

Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi penuh vitamin dan mineral untuk menjaga semuanya dalam kondisi prima.

6. Tidak Menjaga Kebersihan

Kebersihan yang kurang terjaga dapat menjadi penyebab bau amis pada vagina yang terkadang dibarengi dengan keputihan parah atau keluarnya cairan yang menyebabkan rasa gatal atau cairan yang terlihat mencurigakan.

Anda sebaiknya tidak tergoda untuk menggunakan produk sabun beraroma yang mengandung bahan kimia, sebab produk ini dapat memperburuk masalah pada vagina Anda.

Anda sebaiknya memastikan kembali kebersihan Anda dan memastikan Anda telah melakukan hal-hal dasar berikut: 

  • Menyeka dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan buang air besar
  • Biasakan buang air kecil setelah berhubungan badan
  • Pastikan tidak tercipta lingkungan yang lembap dengan rutin mengganti pakaian dalam
  • Menggunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam Anda
  • Mandi dengan sabun yang lembut dan aman digunakan 

7. Siklus Menstruasi

Bau amis pada vagina seringkali muncul sebelum siklus menstruasi dimulai.

Hal ini terjadi karena perubahan kadar bakteri dan tingkat keasaman pada area pribadi tersebut.

Selama menstruasi, darah yang memiliki pH tinggi dan lapisan rahim bercampur dengan mikroflora vagina. Kondisi ini secara tidak langsung dapat mengubah bau vagina Anda.

Perubahan hormon selama menopause juga dapat memengaruhi aroma dan menyebabkan kekeringan, yang juga berpotensi menyebabkan bau amis pada vagina Anda. 

Baca Juga: Ketahui Jenis-Jenis Keputihan dan Langkah Mencegahnya

Sumber