Kepala Kesemutan? Ketahui Penyebabnya
Kepala Kesemutan? Ketahui Penyebabnya
Penulis: Emy | Editor: Atsa
Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari
Terakhir ditinjau: 25 November 2022
Anda mungkin pernah mengalami kesemutan atau parestesia setelah duduk dengan kaki bersilang terlalu lama, atau tertidur dengan lengan terjepit badan atau kepala. Parestesia terjadi ketika saraf di bawah tekanan untuk waktu yang lama. Dalam kebanyakan kasus, kesemutan hilang sendirinya dengan cepat dan tidak ada efek yang bertahan lama.
Seseorang mungkin juga mengalami kesemutan di kepala mereka, atau paresthesia kepala. Meskipun sensasi ini mungkin mengkhawatirkan, banyak penyebab potensial dari parestesia kepala yang tidak membahayakan.
Penyebab
Parestesia kepala memiliki berbagai macam penyebab. Sebagian besar kondisi yang menyebabkan terjadinya kesemutan di kepala umumnya bukan kondisi serius.
1. Infeksi sinus dan pernapasan
Infeksi sinus, pilek, flu, dan infeksi lain menyebabkan sinus seseorang menjadi teriritasi dan meradang. Saat sinus membesar, kondisi ini dapat menekan saraf di sekitarnya. Jika ini terjadi, maka dapat memicu parestesia di kepala.
Obat flu yang dijual bebas, kompres hangat, atau terapi uap dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi tekanan pada saraf. Setelah tekanan dilepaskan, sensasi kesemutan kemungkinan akan hilang.
2. Kecemasan atau stres
Stres terkadang bisa menyebabkan kesemutan di kepala. Saat seseorang merasa cemas atau mengalami banyak stres, mereka mungkin merasakan sensasi kesemutan di kepala mereka.
Hormon stres, seperti norepinefrin bekerja dengan mengarahkan darah ke area tubuh yang paling membutuhkannya. Hormon tersebut bertanggung jawab untuk mengarahkan aliran darah ke area tubuh yang paling membutuhkannya. Akibatnya, darah berlebih dikirim ke kepala, yang dapat menyebabkan seseorang merasakan kesemutan.
3. Sakit kepala dan migrain
Penyebab umum parestesia pada kepala lainnya termasuk karena jenis sakit kepala tertentu dan migrain. Pusing karena mata lelah dan tegang dapat memicu sensasi kesemutan di kepala karena perubahan tekanan dan aliran darah.
Migrain menyebabkan rasa sakit yang berdenyut-denyut di satu atau kedua sisi kepala. Perubahan aliran darah dan tekanan di kepala bisa menyebabkan kesemutan di kepala atau sekitar area wajah.
4. Diabetes
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan baik. Insulin bertanggung jawab untuk memproses gula dalam darah. Jika insulin tidak cukup, kadar gula darah seseorang bisa menjadi terlalu tinggi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Tanpa pengobatan, diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf. Umumnya, penderita diabetes cenderung mengalami kerusakan saraf di bagian ekstremitas luar, seperti kaki. Namun, orang bisa saja mengalami kerusakan saraf di wajah dan kepala, yang bisa jadi penyebab kesemutan atau mati rasa di wajah dan area kepala lainnya.
5. Penyalahgunaan obat
Seseorang yang menggunakan narkoba atau mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dapat mengalami sensasi kesemutan di kepala. Selain itu, beberapa obat resep seperti antikonvulsan dan obat kemoterapi juga dapat menyebabkan sensasi kesemutan.
6. Kecelakaan di kepala
Jika seseorang mengalami kecelakaan yang melukai bagian belakang kepalanya, mereka dapat merusak saraf di dalam otak. Akibatnya, sensasi kesemutan di kepala atau wajah mungkin dirasakan.
Cedera kepala lainnya juga dapat merusak saraf di bagian luar kepala. Jika ini terjadi, seseorang mungkin juga merasakan sensasi kesemutan atau mati rasa sementara di daerah yang terkena.
7. Multiple sclerosis (MS)
Multiple sclerosis adalah penyakit degeneratif kronis yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Kesemutan dan mati rasa adalah gejala umum yang mungkin dirasakan. Kondisi ini juga dapat memengaruhi wajah, leher, dan bagian kepala lainnya.
8. Epilepsi dan kejang
Epilepsi adalah kelainan saraf yang menyebabkan kejang. Jenis kejang tertentu, seperti kejang parsial sederhana, bisa menyebabkan kesemutan pada area wajah.
9. Infeksi yang menyebabkan kerusakan saraf
Infeksi bakteri dan virus dapat memengaruhi saraf di kepala, memicu kesemutan dan mati rasa di kepala, wajah, dan leher. Beberapa dari kondisi ini meliputi:
- Hepatitis C
- HIV
- Penyakit Lyme
- Herpes zoster
- Radang otak
- Penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan saraf
10. Kondisi neurodegeneratif
Kondisi neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer, ditandai dengan kerusakan atau kehilangan neuron. Beberapa kondisi tersebut bisa menyebabkan kesemutan di kepala.
11. Kondisi lainnya
Sejumlah kondisi lain dapat menyebabkan kepala kesemutan, yaitu:
- Tekanan darah tinggi
- Hipotiroidisme
- Postur tubuh yang buruk
- Stroke atau serangan iskemik sementara (TIA)
- Kekurangan vitamin B-12
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Tumor otak
Baca Juga: Penyebab Sering Kesemutan dan Cara Mengatasinya
Anxiety Centre. (2021). Tingling in head, paresthesia anxiety symptoms. www.anxietycentre.com Health Line. (2018). Tingling in Head: Causes, Treatment, and Related Conditions. www.healthline.com Medical News Today. (2019). What causes tingling in the head?. www.medicalnewstoday.com
Sumber