Kentut dari Vagina, Berbahayakah?

Kentut dari Vagina, Berbahayakah?

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 2 Juli 2023

 

Tahukah Anda tentang queefing atau yang dipahami dengan kentut dari vagina?

Masyarakat banyak yang masih menganggap tabu ketika membicarakan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan alat vital maupun sistem reproduksi. Tak sedikit pula yang tidak merasa percaya diri dan malu untuk membahasnya, termasuk di kalangan sesama jenis kelamin.

Olok-olok atau komentar yang bersifat mengejek sering kali terlontar ketika seseorang mencoba membahas terhadap topik-topik mengenai alat reproduksi. Salah satu isu yang mungkin sangat jarang dibahas di kalangan wanita adalah queefing alias kentut dari vagina.

Baca Juga: Penyebab Perdarahan Vagina Setelah Berhubungan Intim

Apa itu Queefing?

Kentut lewat vagina apalagi jika terdengar orang lain, bagi banyak wanita merupakan hal yang memalukan. Misalnya saja ketika sedang mengikuti kelas yoga yang tenang, tiba-tiba suara queefing membuat konsentrasi peserta kelas sedikit buyar.

Atau, sebagian wanita juga merasa malu ketika mengeluarkan kentut dari vagina saat sedang melakukan hubungan seks dengan suami. Saking malunya, Anda mungkin jadi merasa canggung.

Sebenarnya, mengeluarkan gas lewat vagina atau secara ilmiah disebut ‘Flatts vaginalis’ tidak bisa dikatakan kentut.

Kondisi ini terjadi akibat udara terperangkap di dalam vagina, kemudian keluar dan mengeluarkan bunyi, seperti kentut. Udara yang terperangkap ini juga berasal dari luar,  sedangkan kentut merupakan produk sampingan dari proses pencernaan.

Queefing jarang terjadi dalam keadaan biasa. Namun, sebagian wanita mengalaminya saat melakukan perubahan posisi, seperti ketika sedang berhubungan seks atau memperagakan pose yoga. Sebagian yang lain bisa jadi mengalami queefing lebih sering setelah melahirkan.

Meski lazim terjadi dan tidak berbahaya, bahkan tidak meninggalkan bau sebagaimana halnya kentut, pada kondisi tertentu queefing juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan dengan saksama, terutama jika intensitasnya tinggi.

Penyebab Kentut dari Vagina

Sederhananya, ketika benda asing dimasukan ke dalam vagina, hal ini bisa mendorong udara masuk dan terjebak di dalamnya. Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan wanita mengalami queefing:

1. Disfungsi panggul dasar

Disfungsi atau gangguan pada panggul dasar merupakan istilah umum yang mengacu pada masalah di sekitar panggul dan meningkatkan risiko queefing.

Beberapa kondisi bisa melemahkan panggul. Misalnya, saat mendekati menopause, prolaps organ panggul, dan otot panggul melemah karena obesitas.

2. Penggunaan produk kesehatan kewanitaan

Menggunakan tampon atau cawan menstruasi (menstrual cup) ternyata bisa membuat udara masuk dan terperangkap di area vagina. Biasanya, udara tersebut keluar saat melepas jenis pembalut tersebut.

3. Otot-otot yang tegang

Beberapa aktivitas mungkin dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot panggul. Mulai dari kegiatan seks, memasukan produk sanitasi wanita, batuk, dan olahraga.

4. Prosedur pemeriksaan vagina 

Ada kemungkinan udara yang ikut masuk bersama alat pemeriksaan ke area vagina wanita. Udara tersebut biasanya akan keluar saat dokter mengeluarkan alat tes.

5. Melahirkan

Saat melahirkan, tak jarang wanita yang mengalami vaginal gas terutama saat Anda mengalami episiotomi atau robekan parah. Begitu pula saat hamil, terkadang panggul menjadi lebih lemah dan meningkatkan risiko queefing.

6. Vaginal fistula

Queefing juga dapat disebabkan adanya vaginal fistula. Vaginal fistula merupakan lubang abnormal pada dinding vagina yang menghubungkannya dengan organ lain, seperti kandung kemih, usus besar, atau rektum. Meski jarang terjadi, kondisi ini bukan tidak mungkin dialami wanita.

Pada beberapa kasus, udara yang terperangkap bisa naik ke area diafragma, sehingga dapat menyebabkan nyeri perut bagian atas atau nyeri dada.

Baca Juga : Wajib Tahu, 7 Nutrisi Makanan yang Penting untuk Ibu setelah Melahirkan

Kapan Harus ke Dokter?

Beberapa penyebab kentut vagina tidak membahayakan, akan tetapi jika Anda memiliki fistula vagina, maka sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter.

Fistula vagina biasanya disebabkan oleh cedera traumatis, penyakit usus, kanker usus, kanker serviks, serta operasi perut (termasuk operasi caesar). Meski fistula vagina bisa sembuh dengan sendirinya, kondisi ini berisiko menyebabkan infeksi jika tidak diobati.

Anda mungkin bisa mengenali adanya fistula jika mengalami gejala, seperti tinja bocor melalui vagina, iritasi sekitar vagina atau rektum, infeksi saluran kemih berulang, dan abses pada daerah intim. Risiko ini meningkat pada seseorang dengan penyakit Crohn.

Ada berbagai jenis fistula vagina. Jenis ini tergantung pada lokasi lubang atau robekan di vagina dan organ mana yang terhubung dengan saluran tersebut. Fistula perlu ditangani oleh ahli profesional medis dan dirawat.

Adapun beberapa jenis fistula vagina yaitu:

  • Fistula vesikovaginal: merupakan fistula yang paling umum terjadi, di mana lubang berada di antara kandung kemih dan vagina.
  • Fistula ureterovaginal: jenis fistula ini berada di antara vagina dan ureter. Kondisi ini kemungkinan terjadi selama persalinan, operasi panggul, perawatan alias sekitar panggul, atau penyakit kolitis ulserativa (jenis penyakit radang usus).
  • Fistula enterovaginal: terjadi antara usus kecil dan vagina.
  • Fistula kolovaginal: terjadi antara usus besar dan vagina. Jenis fistula yang langka dan paling sering disebabkan oleh penyakit divertikular.
  • Fistula urethrovaginal: terjadi antara vagina dan uretra (saluran yang mengalirkan urin keluar dari tubuh).

Cara mencegah Kentut dari Vagina

Karena tidak berbahaya dan tidak sering terjadi, queefing sebenarnya tidak perlu ditakutkan. Namun, jika penyebabnya akibat kondisi kesehatan pada panggul dasar yang berkaitan dengan otot dan jaringan, cara pencegahan yang dapat Anda lakukan adalah meningkatkan kekuatan maupun elastisitas otot dan jaringan panggul dengan meningkatkan gaya hidup sehat.

Mulai dari olahraga, konsumsi makanan yang tinggi kolagen, konsumsi vitamin D, berhenti merokok, memperbaiki postur berdiri atau duduk, hingga mengelola stres.

Baca Juga: Penyebab Hipertrofi pada Vagina Wanita dan Gejalanya

Sumber

Healthline. (2017). Vaginal Gas. www.healthline.com

Medical News Today. (2017). What’s to Know about Vaginal Gas. www.medicalnewstoday.com

Women Cycles. (2021). What Is Queefing (Vaginal Gas) and How to Prevent it?. www.womencycles.com

Obgyn WC. (2020). Vaginal Gas: Causes, Symptoms, and When to See A Doctor. obgynwc.com