Kencing Anda Tidak Tuntas? Ketahui Faktor Penyebabnya!

Kencing Anda Tidak Tuntas? Ketahui Faktor Penyebabnya!

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Maret 2023

 

Urin dibuat oleh organ ginjal Anda dengan menyaring limbah dan air berlebih dari darah. Darah membawa limbah tersebut ke ginjal, kemudian dari ginjal urin mengalir ke bawah melalui dua tabung tipis atau ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menyimpan urin sampai Anda merasa ingin buang air kecil.

Kandung kemih akan membengkak menjadi bentuk bulat ketika penuh dan mengecil ketika sudah kosong. Jika sistem kemih Anda sehat, kandung kemih dapat menampung hingga 2 cangkir urin selama 2 hingga 5 jam. Kebanyakan orang buang air kecil antara 6 dan 7 kali selama periode 24 jam. Artikel ini akan menjelaskan tentang kencing yang tidak tuntas.

Faktor Penyebab

Banyak faktor penyebab berbagai perubahan yang dapat membuat sistem kemih Anda lebih aktif. Salah satunya adalah keseharian Anda yang minum banyak cairan, terutama jika mengandung kafein atau alkohol. Pada malam hari, hal tersebut dapat mengganggu siklus tidur Anda karena adanya dorongan untuk buang air kecil. Sering buang air kecil juga bisa berkembang sebagai kebiasaan.

Namun, kondisi ini bisa saja menjadi pertanda adanya masalah ginjal atau ureter, masalah kandung kemih, atau kondisi medis lain, seperti diabetes mellitus, diabetes insipidus, kehamilan, atau masalah kelenjar prostat.

Penyebab lain atau faktor terkait meliputi:

1. Kondisi saluran kemih dan kandung kemih

Masalah dengan saluran kemih dan kandung kemih Anda adalah beberapa kondisi paling umum yang menyebabkan sering buang air kecil, khususnya infeksi saluran kemih (ISK).

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang menyebabkan peradangan atau pembengkakan pada sistem kemih Anda. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter yaitu tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih, kandung kemih dan uretra, tabung yang membawa urin keluar dari tubuh.

Kondisi lain dalam sistem kemih ini dapat menyebabkan sering buang air kecil, termasuk sistitis interstisial, adalah kondisi kandung kemih yang menyakitkan di mana Anda merasa perlu buang air kecil dan sindrom kandung kemih yang terlalu aktif. Dalam kasus yang sangat jarang, sering buang air kecil bisa menjadi gejala kanker kandung kemih.

Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Kandung Kemih dan Pencegahannya

2. Kehamilan

Selama kehamilan, kandung kemih terjepit karena bayi mengambil lebih banyak ruang di dalam tubuh Anda. Sering buang air kecil adalah gejala kehamilan yang sangat umum dan normal.

Menariknya, Anda akan lebih sering mengalami gejala ini selama trimester pertama dan ketiga. Sedangkan trimester kedua sedikit penangguhannya karena rahim terletak lebih tinggi, sehingga mengurangi tekanan pada kandung kemih Anda. Kondisi ini seharusnya tidak menjadi masalah dalam beberapa minggu dan bulan karena tubuh Anda akan kembali ke normal setelah melahirkan.

3. Diabetes

Sering buang air kecil sebenarnya merupakan gejala diabetes yang sangat umum. Anda mungkin memiliki gejala tersebut  jika Anda menderita tipe 1 atau tipe 2. Penyebab gejala ini terkait dengan pola yang terjadi pada ginjal Anda. Pada diabetes, tubuh Anda tidak mengontrol jumlah gula dalam darah, yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal.

Saat ginjal bekerja keras untuk menyaring darah, ada cairan ekstra yang perlu keluar dari tubuh. Semakin banyak Anda ingin buang air kecil, dan cairan itu dibuang dari tubuh Anda, semakin banyak juga Anda ingin minum untuk tetap terhidrasi. Hal ini membuat perputaran tersebut terus berjalan.

4. Masalah prostat

Prostat yang besar dapat memberi tekanan pada sistem kemih Anda dan menyebabkan sering buang air kecil. Kondisi seperti benign prostatic hyperplasia atau pembesaran prostat, kondisi tersebut cukup umum dan dapat diobati oleh dokter.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan sering buang air kecil meliputi:

  • Mengalami stroke.
  • Pengembangan tumor panggul.
  • Penggunaan diuretik, seperti obat yang membantu menghilangkan garam dan air ekstra dari tubuh melalui urin.
  • Mengalami vaginitis atau radang vagina.
  • Mengalami prolaps organ panggul wanita melalui vagina.
  • Terapi radiasi ke daerah panggul.
  • Minum terlalu banyak alkohol atau kafein.

Kapan Harus Ke Dokter?

Dalam beberapa kasus, sering buang air kecil atau BAK tidak tuntas mungkin hanya gejala menjengkelkan yang akan berkurang saat Anda mengurangi kafein atau melahirkan. Namun, jika Anda tidak yakin tentang penyebab kondisi tersebut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Karena gejala seperti ini dapat dengan mudah diobati.

Ada beberapa tanda yang harus Anda waspadai dan segera hubungi dokter Anda jika mengalami:

  • Demam
  • Muntah
  • Menderita sakit punggung bawah dan ke samping, pada bagian atas ginjal Anda
  • Ada darah dalam urin
  • Muncul cairan yang keluar dari alat kelamin

Baca Juga: Waspadai Sakit saat Kencing: Berikut 10 Penyebabnya

Sumber

WebMD. (2021). Frequent Urination: Causes and Treatments. www.webmd.com

MedlinePlus. (2021). Urine and Urination. medlineplus.gov

Medical News Today. (2018). Why am I urinating so often?. www.medicalnewstoday.com

Cleveland Clinic. (2019). Urination: Frequent Urination. my.clevelandclinic.org

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Urinary Retention. www.niddk.nih.gov