Kenali Manfaat Insulin dan Efek Sampingnya

Kenali Manfaat Insulin dan Efek Sampingnya

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Oktober 2022

Suntik insulin adalah metode pengobatan untuk memenuhi kebutuhan insulin ketika tubuh tidak memproduksinya dengan baik. Kondisi tersebut biasanya ada pada penderita diabetes. Tubuh penderita tipe-1 tidak memproduksi insulin sama sekali, sedangkan tubuh penderita tipe-2 tidak memproduksinya dengan baik.

Insulin sendiri merupakan hormon yang mengkonversi atau memproses glukosa menjadi energi. Hormon ini memegang peran kunci dalam memindahkan gula dari darah pindah ke dalam sel. Artikel ini membahas manfaat suntik insulin dan efek sampingnya sebagai salah satu bentuk pengobatan untuk penderita penyakit ini.

Baca Juga:  Apa Bedanya? Diabetes Tipe 1 vs Tipe 2

Manfaat

Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dengan optimal, sehingga akan terjadi penumpukan gula dalam aliran darah. Kondisi tersebut bisa memicu sejumlah masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung dan stroke. Untuk mencegah kondisi membahayakan tersebut, maka mereka memasukan insulin tambahan dalam tubuh melalui metode suntik.

Jika Anda penderita tipe-1, mungkin suntik insulin harus Anda lakukan seumur hidup, karena tubuh mereka tidak memproduksinya sama sekali. Selain itu, suntik ini juga bermanfaat untuk menurunkan gula darah, mengurangi risiko komplikasi, serta menurunkan tekanan pada pankreas untuk memproduksi insulin.

Jenis

Ada dua jenis insulin yang mungkin dokter resepkan untuk penderita diabetes, yaitu basal dan bolus, berikut penjelasan singkatnya:

• Basal membantu penderita mempertahankan kadar gula darah stabil di antara waktu makan. Dokter biasanya menyarankan pasien untuk menyuntikkannya 1-2 kali sehari.
• Bolus berfungsi untuk memberikan tambahan insulin setelah makan, atau untuk menangani gula darah tinggi.

Efek Samping

Obat biasanya memiliki efek samping, dan bentuknya berbeda-beda, begitu juga dengan suntik ini. Efek samping suntik ini juga berbeda-beda sesuai merk dagang obatnya.

Ada beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi pada pengobatan suntik ini, antara lain:

• Kenaikan berat badan
• Gula darah turun terlalu rendah
• Ruam kulit pada sekitar lokasi suntik
• Cemas atau depresi
• Batuk

Meski tidak banyak kasus, namun suntik ini bisa memicu sejumlah efek samping yang lebih parah. Orang yang secara teratur menyuntikkannya berisiko alami nekrosis lemak. Nekrosis lemak merupakan benjolan pada tubuh yang menyakitkan, tumbuh pada lapisan bawah kulit.

Selain itu, terdapat sejumlah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai efek samping suntik ini, antara lain:

• Serangan jantung
• Stroke
• Komplikasi mata
• Gangguan pada ginjal

Alternatif Pengobatan Tanpa Suntik

Khusus untuk penderita tipe-2, biasanya masih bisa Anda kendalikan tanpa terapi suntik ini. Terdapat alternatif pengobatan lain, seperti dengan metformin. Selain itu, Anda mungkin juga dapat mengatasinya dengan menjaga pola hidup sehat, terutama menjaga gizi makanan. Menghindari makanan kaya gula dan karbohidrat adalah cara umum untuk penderitanya.

Namun, jika upaya-upaya tersebut gagal membuat seorang penderita untuk mengontrol kadar gula darah, dokter pasti merekomendasikan terapi suntik ini.

Baca Juga: Karbohidrat Sehat Pengganti Nasi bagi Penderita Diabetes

Mitos tentang Suntik Insulin

Terdapat sejumlah mitos mengenai suntik ini, berikut mitos dan jawabannya, sebagai berikut:

• “Dapat menyembuhkan diabetes”, hingga saat ini tidak ada obat untuk penyakit ini. Namun, suntik ini dapat membantu penderita mengontrol dampak kesehatan dalam tubuh.
• “Menyebabkan penambahan berat badan”, betul pada awalnya memang memicu penambahan berat badan. Hal ini karena tubuh perlu beradaptasi, namun ini bukan efek jangka panjang.
• “Adiktif”, suntik ini tidak bersifat adiktif. Namun, bagi mereka yang membutuhkan, suntik secara rutin memang betul penting.

Itulah sejumlah penjabaran mengenai manfaat suntik ini, fungsi, jenis, dan efek sampingnya. Suntik ini harus Anda lakukan dalam pengawasan ahli kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes.

Baca Juga: Cegah Diabetes dengan Meningkatkan Sensitivitas Insulin