Kenali Gejala Flu Burung dan Cara Pengobatannya

Kenali Gejala Flu Burung dan Cara Pengobatannya

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Oktober 2022

 

Salah satu wabah yang pernah ada di dunia dan kini belum hilang seutuhnya adalah flu burung, atau virus H5N1. Virus ini bisa menular dari burung ke makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan dapat hidup dalam waktu yang lama. Burung yang terinfeksi H5N1 dapat terus mengeluarkan virus melalui air liur dan kotoran hingga 10 hari. Artikel ini mengajak Anda mengenal gejala flu burung dan cara pengobatannya.

Virus ini begitu riskan untuk mereka yang bekerja di peternakan unggas, seseorang yang suka mengonsumsi unggas, dan petugas kesehatan yang menangani penyakit ini. Flu burung atau avian influenza amat mematikan bagi unggas. Jika terpapar, virus ini juga terbukti mematikan bagi manusia. Namun, hingga kini belum ada bukti virus H5N1 bisa menular dari manusia ke manusia.

Biasanya virus H5N1 menular ketika seseorang melakukan kontak erat dengan burung. Kasus penularan sering terjadi pada orang yang bertugas di peternakan unggas. Orang-orang yang kontak langsung dengan unggas, seperti yang bertugas merapikan bulu unggas, memberi pakan, dan merawat unggas merupakan kelompok paling riskan terpapar virus.

Kasus flu burung hingga saat ini masih ada, tetapi dalam angka yang relatif rendah. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat sejak 2003 hingga saat ini terdapat 862 kasus, dengan angka kematian 455 orang. Indonesia menjadi salah satu epicentrum penyebaran virus ini di dunia, terdapat 200 kasus di Indonesia dengan 168 kematian.

Baca Juga: Pahami Lebih Jauh Mengenai Infeksi Virus Cacar Monyet

Gejala Flu Burung

Sejumlah gangguan kesehatan mungkin muncul dan hal tersebut bisa masuk ke dalam gejala flu burung, antara lain:

  • Batuk
  • Diare
  • Sesak nafas
  • Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat celcius)
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan

Penderitanya berisiko mengalami sejumlah komplikasi. Berikut ini merupakan komplikasi serius yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Radang paru-paru
  • Gagal nafas
  • Gagal ginjal
  • Masalah jantung

Cara Mencegah Flu Burung

Tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus ini selain berhati-hati saat berinteraksi dengan unggas. Karena belum terbukti menular antar manusia, hingga kini belum ada rekomendasi pembatasan jarak di tengah masyarakat.

Beberapa hal harus Anda hindari untuk mengurangi risiko terpapar virus ini, yaitu:

  • Pasar hewan.
  • Kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
  • Memasak unggas kurang matang.
  • Mengolah unggas dengan tidak bersih.

Vaksin untuk virus H5N1 ini sudah tersedia. Namun, karena penularan virus tidak terjadi dari manusia ke manusia, vaksin flu burung tidak diedarkan secara umum. Para ahli mengatakan, vaksin boleh diedarkan secara luas jika virus terbukti bisa menular dari manusia ke manusia.

Pengobatan

Secara umum flu burung diobati dengan obat antivirus seperti oseltamivir atau zanamivir. Namun, kedua obat tersebut harus dikonsumsi segera, setidaknya 48 jam setelah gejala awal muncul. Pengobatan pada penyakit ini juga pada dasarnya bisa dilakukan sesuai dengan gejala yang sedang dialami pasien. Pada dasarnya flu burung merupakan penyakit yang harus segera ditangani, karena sifatnya yang darurat.

Maka dari itu, pencegahan jauh lebih penting diperhatikan, agar situasi tidak terlanjur menjadi buruk. Pencegahan bisa dilakukan mandiri, kelompok, maupun pemerintah.

Baca Juga: Cara Penyebaran Virus Corona Menurut WHO

Sumber

Healthline. (2018). Bird Flu. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Bird flu (avian influenza). www.mayoclinic.org

NHS. (2018). Bird Flu. www.nhs.uk

Web MD. (2019). Frequently Asked Questions About Bird Flu. www.webmd.com