Kenali Gejala dan Penyebab Ejakulasi Dini

Kenali Gejala dan Penyebab Ejakulasi Dini

Penulis: Faruq

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Desember 2022

 

Ejakulasi dini adalah masalah seksual yang umum terjadi. Meskipun begitu, setiap pria pasti tidak ingin mengalami hal ini.

Gangguan ini merupakan situasi di mana seorang pria mengeluarkan sperma terlalu cepat saat melakukan hubungan seks. Gangguan ini mengakibatkan ketidakpuasan dalam berhubungan, baik pada pasangan maupun pria itu sendiri.

Baca Juga: Tanda Ejakulasi pada Wanita, Beda dengan Pria

Gejala Ejakulasi Dini

Secara umum gangguan ini dikenal juga dengan ejakulasi cepat atau klimaks prematur. Istilah-istilah tersebut menggambarkan gejala-gejala yang mungkin terjadi. Berikut adalah gejala-gejala yang muncul pada penderita:

  • Mengalami ejakulasi dengan sangat cepat, yaitu kurang dari 1 menit setelah penetrasi
  • Tidak mampu menunda ejakulasi di saat berhubungan hampir sepanjang waktu
  • Merasa tertekan dan frustasi, sehingga cenderung menghindari keintiman seksual.

Jika Anda merasa mempunyai gejala dan tanda-tanda tersebut, Anda tidak perlu khawatir. Secara umum masalah ini sering terjadi pada pria pada usia 18–59 tahun. Anda mungkin memerlukan lebih banyak latihan dan perawatan.

Gangguan ejakulasi juga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Lifelong ejaculation (primer) yaitu ejakulasi yang terjadi hampir di sepanjang waktu selama melakukan hubungan seks.
  • Acquired ejaculation (sekunder) yaitu ejakulasi dini yang muncul setelah Anda memiliki pengalaman seksual yang sebelumnya tidak terjadi.

Perlu Anda ketahui, ejakulasi dini merupakan gangguan seksual, tetapi berbeda dengan disfungsi ereksi. Meski begitu, seorang pria mungkin bisa mengalami kedua gangguan tersebut secara bersamaan.

Penyebab Ejakulasi Dini

Penyebab ejakulasi dini tidak diketahui dengan jelas, tetapi kondisi biologis dan psikologis menjadi faktor penting yang dapat memicu terjadinya ejakulasi dini.

1. Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis yang mungkin menjadi penyebab antara lain:

  • Pengalaman seksual pertama
  • Pelecehan seksual
  • Tidak percaya diri dengan bentuk tubuh
  • Depresi
  • Khawatir tentang ejakulasi dini
  • Rasa bersalah yang membuat terburu-buru dalam berhubungan seks.

Beberapa faktor di atas mungkin bersifat sementara. Para pria mungkin mengalami ejakulasi dini di awal pengalaman seksualnya. Hal ini mungkin terjadi dan dapat memunculkan kekhawatiran, gelisah, atau mungkin depresi.

Namun, seiring bertambahnya usia dan intensitas berhubungan seksual dapat membuat mereka mempelajari strategi untuk membantu mengatasi gangguan ini.

Faktor psikologis lain yang berperan penting yaitu:

  • Disfungsi ereksi. Seorang pria yang merasa cemas akan sulit untuk menahan ereksi. Mereka cenderung terburu-buru untuk ejakulasi dan mungkin sulit untuk diubah.
  • Gelisah/cemas. Banyak pria pada akhirnya mengalami ejakulasi dini karena mempunyai masalah dengan kecemasan. Kecemasan tidak hanya karena masalah seksual, terkadang masalah lain juga dapat menjadi pemicu.
  • Masalah hubungan. Beberapa orang akan mengalami ejakulasi dini saat hubungan mereka sedang dalam masalah atau konflik.

2. Faktor biologis

Faktor-faktor biologis yang mungkin menjadi penyebab ejakulasi dini antara lain:

  • Perkembangan hormon testosteron yang tidak normal
  • Perkembangan cairan neurotransmitter pada otak yang tidak normal
  • Menderita penyakit seperti terjadi peradangan atau infeksi pada prostat, diabetes, atau gangguan tiroid.
  • Faktor keturunan

Pada kenyataanya, tidak banyak kasus yang disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius, seperti trauma atau kerusakan saraf pasca pembedahan.

Baca Juga: Cara Alami Agar Pria Tahan Lama Saat Berhubungan Seksual

Faktor Risiko Ejakulasi Dini

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan ini, yaitu:

  • Mengalami disfungsi ereksi. Anda mungkin mengalami ejakulasi dini ketika Anda mengalami kesulitan dalam mempertahankan ereksi secara terus menerus.
  • Mengalami stres atau tertekan. Ketegangan emosional dapat menjadi sumber gangguan ejakulasi dan membatasi kemampuan Anda untuk rileks selama berhubungan seks.

Selain itu, kondisi ini dapat memunculkan beberapa masalah, seperti:

  • Mengalami stres terhadap hubungan Anda dengan pasangan.
  • Muncul masalah kesuburan. Ejakulasi dini dapat mempersulit pembuahan jika tidak terjadi secara intravaginal.

Cara Mengobati Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini bukan sebuah gangguan yang tidak bisa diobati. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani gangguan ini.

Biasanya, para dokter akan melihat riwayat psikologis dan biologis pasien untuk mencari kemungkinan penyebab utama. Penanganan pasien tentunya disesuaikan dengan faktor penyebabnya.

Secara umum, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk perawatan, antara lain:

  • Perawatan secara mandiri, seperti latihan, menambah kebugaran, dan mengonsumsi makanan bergizi.
  • Mengonsumsi obat atau resep dari dokter. Perawatan ini mungkin bisa terjadi jika ditemukan masalah yang membutuhkan pertolongan medis.
  • Melakukan konseling ke psikiater bersama pasangan. Hal ini dapat dilakukan apabila faktor psikologis menjadi sumber masalah terbesar.

Jika Anda atau pasangan Anda mengalami gejala-gejala ejakulasi dini, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan menyarankan pilihan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Baca Juga: Mengetahui Ragam dan Jenis Obat Kuat Pria

 

Sumber


Chung, E., Gilbert, B., Perera, M., & Roberts, Matthew J. (2015). Premature ejaculation: A clinical review for the general physician. Australian Family Physician.
Family Doctor. (2018). Premature Ejaculation. www.familydoctor.org
Health Line. (2018). Everything You Should Know About Premature Ejaculation. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2020). Premature ejaculation. www.mayoclinic.org
Medical News Today. (2017). How to treat premature ejaculation. www.medicalnewstoday.com