Kenali Gangguan Prostat dan Penyebabnya

Kenali Gangguan Prostat dan Penyebabnya

Penulis: Faruq

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 18 September 2022

 

Gangguan prostat merupakan salah satu penyakit yang hanya dialami oleh pria. Umumnya gangguan pada prostat ditemukan pada laki-laki berusia lebih dari 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan laki-laki dengan usia dibawah 50 mempunyai gangguan prostat.

Prostat adalah kelenjar reproduksi pria yang membungkus saluran kemih (uretra) dan berada di perut bawah. Kelenjar ini tepatnya di bawah kandung kemih dan berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma.

Prostat normalnya berukuran sebesar biji kenari dan mempunyai berat antara 20–30 gram. Prostat akan membesar seiring bertambahnya usia dan dapat tumbuh hingga 100 gram.

Baca Juga: Pahami Arti Tingkat PSA Tinggi tetapi Bukan Kanker Prostat

Faktor Penyebab Gangguan Prostat

Para ilmuwan tidak dapat mengetahui dengan pasti penyebab gangguan pada prostat karena terdapat banyak faktor yang memengaruhi. Namun, penderita gangguan prostat mempunyai gejala-gejala sebagai berikut:

  • Sering merasa ingin buang air kecil, terutama di malam hari (nokturia)
  • Kesulitan buang air kecil
  • Urin mengalir dengan tidak normal, lemah, atau tersendat-sendat
  • Perlu meneteskan urin setelah buang air kecil
  • Terasa belum tuntas ketika buang air kecil
  • Urin berwarna keruh

Jenis-jenis Prostat

1. Pembesaran Kelenjar Prostat

Saat buang air kecil, urin keluar dari kandung kemih melewati kelenjar prostat dan keluar melalui uretra (penis). Jika ukuran kelenjar prostat terlalu besar, maka akan mengganggu aliran urin dan menyebabkan gangguan pada saluran kencing.

Kondisi membesarnya kelenjar prostat dalam istilah medis dikenal sebagai Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Pembesaran kelenjar prostat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

  • Usia. Pembesaran kelenjar prostat biasanya ditemukan pada laki-laki yang berusia lebih dari 40 tahun. Jarang ditemui kasus ini pada usia yang lebih muda.
  • Riwayat keluarga. Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat gangguan prostat, maka Anda juga berisiko besar mengalami kondisi yang sama.
  • Penyakit bawaan. Penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes dan penyakit jantung mempunyai risiko terkena BPH.
  • Gaya hidup. Gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan obesitas dapat meningkatkan risiko BPH. Olahraga secara rutin akan membantu menurunkan risiko Anda.

Baca Juga: Berbagai Penyakit yang Menyerang Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

2. Prostatitis (Peradangan Kelenjar Prostat)

Infeksi prostat terjadi ketika prostat dan area sekitarnya mengalami peradangan. Peradangan ini memicu munculnya gejala berupa rasa sakit atau kesulitan saat buang air kecil.

Terdapat empat jenis prostatitis, antara lain:

  • Prostatitis Bakteri Akut adalah peradangan yang jarang terjadi dan berlangsung dengan singkat. Meskipun begitu gangguan ini perlu untuk segera mendapatkan penanganan.
  • Prostatitis Bakteri Kronis merupakan infeksi saluran kemih yang terjadi berulang. Kondisi ini biasanya jarang kambuh namun dapat berkembang selama beberapa tahun. Umumnya dialami oleh pria muda dan paruh baya.
  • Prostatitis Kronis atau sindrom nyeri panggul kronis mengakibatkan rasa sakit di area selangkangan dan panggul. Gangguan ini dapat dialami pria dari segala usia.
  • Prostatitis Inflamasi Asimtomatik adalah peradangan yang terjadi tanpa gejala.

Para dokter dan peneliti percaya bahwa infeksi ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme atau bakteri, serta kerusakan saraf kandung kemih. Perlu diketahui, bakteri bisa masuk ke prostat melalui uretra. Infeksi terjadi ketika bakteri dalam urin masuk ke prostat.

Jika bakteri tidak segera dihilangkan maka peradangan akan sering kambuh dan kemungkinan sulit untuk diobati. Selain itu, kerusakan saraf akibat pembedahan (bekas operasi) juga dapat memicu infeksi kelenjar prostat.

Prostatitis biasanya menunjukkan beberapa gejala khusus, seperti:

  • Nyeri atau rasa panas saat buang air kecil (disuria)
  • Terdapat darah pada urin
  • Muncul rasa nyeri di perut, selangkangan, maupun pinggang
  • Rasa nyeri di area antara skrotum dan rektum (perineum)
  • Nyeri atau tidak nyaman pada penis
  • Ejakulasi terasa perih
  • Beberapa tanda menyerupai flu

Berikut adalah faktor risiko yang memicu infeksi pada prostat.

  • Usia muda atau paruh baya
  • Pernah mengalami prostatitis sebelumnya
  • Mengalami infeksi di kandung kemih atau saluran yang mengangkut air mani, dan urin ke penis (uretra)
  • Memiliki trauma panggul, seperti cedera
  • Pernah menggunakan kateter kemih
  • Mengidap HIV/AIDS
  • Pernah menjalani biopsi prostat

3. Kanker Prostat

Kanker prostat terjadi karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal dan ganas (disebut juga tumor) di prostat. Tumor pada prostat dapat berkembang secara agresif (tumbuh dengan cepat) dan tidak agresif (tumbuh lambat).

Penderita kanker prostat biasanya menunjukkan gejala-gejala khusus, seperti:

  • Gangguan kencing. Pertumbuhan tumor terlalu besar akan mengganggu jalur pembuangan urin. Biasanya ditandai dengan sering buang air kecil, aliran air kencing lambat, dan perdarahan saat buang air kecil (hematuria).
  • Masalah seksual. Erectile dysfunction atau impotensi merupakan gejala kanker prostat. Hal ini membuat Anda tidak bisa menahan ereksi serta munculnya darah di air mani.
  • Nyeri dan mati rasa pada anggota tubuh lain. Kanker prostat sering kali menyebar ke tulang. Hal ini mengakibatkan rasa nyeri panggul, punggung, dan dada. Anda mungkin akan kehilangan rasa di kaki dan kandung kemih karena kanker menyebar di sumsum tulang belakang.

Penderita kanker prostat pada umumnya mempunyai beberapa faktor risiko seperti :

  • Usia penderita biasanya lebih dari 60 tahun.
  • Riwayat keluarga.
  • Obesitas.
  • Perubahan genetik.
  • Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan sel dalam tubuh.

Baca juga: Kenali Kanker Prostat dan Bahayanya

 

Sumber
Almugbel, Saad K., Alanezi, Fahad K. B., Alhoshan, Faisal M., Alkhalifa, Rayan O., Alkhzaim, Ali H., & Almohideb, Malik A. 2018. Classification and treatment of prostatitis: a review of literature. International Journal of Community Medicine and Public Health 5(11)Castillejos-Molina R.A. & Gabilondo-Navarro F.B. 2016. Prostate cancer. Salud Publica Mex Vol. 58 (2), 279-284. Cruz, Alan P., Zhu. Kevin Y., Ellimoottil, C., Dauw, Casey A., Sarma, A., & Skolarus Ted A. 2019. Characterizing the Benign Prostatic Hyperplasia Literature: A Bibliometric Analysis. Urology. Vol 136, 202-211Health line. 2019. Everything You Want to Know About Prostate Cancer. www.healthline.comHealth line. 2018. Prostate. www.healthline.comHealth line. 2019. Prostate infection. www.healthline.com
Mayo clinic. 2019. Benign prostatic hyperplasia (BPH). www.mayoclinic.orgMayo clinic. 2020. Prostatitis. www.mayoclinic.orgSimoes, Gustavo F., Sakuramoto, P., Dos-Santos, Caroline B., Furlan, Nilva K. C., & Augusto, Taize M. 2018. An Overview on Prostate Pathophysiology: NewInsights into Prostate Cancer Clinical Diagnosis.