Kenali Ciri-ciri Borderline Personality Disorder (BDP) dan Penyebabnya 

Kenali Ciri-ciri Borderline Personality Disorder (BDP) dan Penyebabnya 

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 23 Oktober 2022

 

Borderline Personality Disorder (BDP) adalah gangguan kesehatan pada mental yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, menilai diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut biasanya menyebabkan sejumlah masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Masalah-masalah yang mungkin muncul akibat gangguan ini biasanya berkaitan dengan citra diri, kesulitan mengelola emosi, dan memiliki pola hubungan yang tak stabil dengan lingkungan.

Penderitanya umumnya merasa tak bisa sendiri dan punya ketakutan ditinggalkan orang-orang sekitar. Hal tersebut bisa memicu kemarahan yang tak stabil, impulsif, perubahan suasana hati yang tak menentu, dan selalu merasa orang lain menjauh.

Gangguan mental ini umumnya muncul pada diri seseorang ketika masuk usia dewasa. Gangguan ini biasanya semakin parah ketika orang tersebut semakin dewasa.

Namun, pada titik waktu tertentu ketika seseorang memasuki usia matang, gangguan ini akan mereda karena orang tersebut bisa mengendalikan dan menjadi lebih bijaksana.

Ini bukanlah kasus langka, BDP banyak terjadi pada masa-masa pertumbuhan. Jadi, jika Anda merasakan hal-hal seperti itu, Anda tidaklah sendiri.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Mental Illness dan Faktor Penyebabnya

Ciri-ciri dan Gejala Borderline Personality Disorder (BDP)

Pada dasarnya, seseorang yang mengalami BDP akan selalu dirundung masalah dengan diri sendiri, orang lain, dan ruang sosial tempat ia berada. Berikut ciri-ciri dan gelaja saat seseorang tengah mengalami BDP:

  • Konsisten pada perasaan takut ditinggalkan, bahkan untuk mencegahnya, orang tersebut bisa berperilaku ekstrim.
  • Pola hubungan intens tapi tidak stabil dengan orang lain. Bisa amat percaya, kemudian mudah berubah menjadi amat kecewa terhadap orang yang sama.
  • Perubahan yang cepat terhadap citra diri dan bagaimana memandang diri.
  • Mudah berubah nilai dan pandangan tentang hidup.
  • Impulsif, yaitu berbuat sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.
  • Berperilaku ugal-ugalan, seperti menyetir, belanja tidak karuan, makan tak karuan, dan seks sembarangan.
  • Berpikiran berhenti dari pekerjaan atau hal-hal positif lainnya.
  • Keinginan melukai diri sendiri.
  • Timbul pikiran untuk mengakhiri hidup.
  • Suasana hati yang tidak stabil.
  • Merasa kosong, hampa, dan tak kunjung hilang.
  • Mudah marah.

Jika Anda merasa diri Anda atau orang terdekat Anda merasakan gejala-gejala tersebut, tak perlu ragu untuk konsultasi ke dokter jiwa. Hal tersebut wajar dialami seseorang yang tengah tumbuh dewasa. Namun, sebaiknya fase tersebut dilewati dengan aman dan dengan panduan ahli.

Salah-salah menyikapi gangguan mental tersebut, seseorang bisa menghabisi hidupnya, atau setidaknya menghancurkan hidupnya dalam periode tertentu.

Baca Juga: 10 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Penyebab

Tak mudah menyimpulkan penyebab gangguan mental, termasuk Borderline Personality Disorder (BDP). Pemicunya amat bersifat personal dan tak mudah disamaratakan. Namun, beberapa sebab ini mungkin jadi pemicu:

  • Genetik. Beberapa penelitian menyebut bahwa gangguan kejiwaan mungkin diturunkan dari keluarga.
  • Gangguan otak. Sejumlah penelitian menemukan gangguan otak menyebabkan perilaku agresif, impulsif, dan emosi yang tidak stabil.
  • Lingkungan keluarga. Jika anggota keluarga seseorang banyak mengalami gangguan mental, maka amat mungkin hal tersebut terbawa ke orang tersebut.
  • Masa kecil penuh tekanan. Banyak kasus bermula dengan pelecehan seksual dan kekerasan yang diterima seseorang pada masa kecilnya. Hal tersebut riskan membuat mental tak stabil pada masa remaja menuju dewasa.

Penting sekali untuk mengantisipasi gangguan BDP, baik diri sendiri, maupun orang sekitar kita seperti anak. Gangguan mental seperti BDP dapat merusak banyak hal dalam hidup, terutama pekerjaan dan ruang sosialisasi seseorang.

Jika merasakan gejala-gejalanya, sebaiknya konsultasikan diri ke profesional, dalam hal ini adalah dokter kejiwaan. Jiwa yang sehat tak kalah penting dengan raga yang sehat. Mulailah awas sejak saat ini juga.

Baca Juga: Gejala dan Penyebab Paling Umum Gangguan Bipolar

Sumber

Help Guide. (2020). Borderline Personality Disorder (BPD). www.helpguide.org

Mayo Clinic. (2019). Borderline personality disorder. www.mayoclinic.org

NHS. (2019). Borderline personality disorder. www.nhs.uk

NIH. (2017). Borderline Personality Disorder. www.nimh.nih.gov