Kenali Beragam Alat Perlindungan Diri (APD) dan Penggunaannya

Kenali Beragam Alat Perlindungan Diri (APD) dan Penggunaannya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 16 September 2022

 

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, istilah APD atau Alat Pelindung Diri pasti sudah sangat akrab di telinga kita. Dikenal juga sebagai PPE (Personal Protective Equipment), alat pelindung diri merupakan perlengkapan perlindungan yang dikenakan oleh tenaga kesehatan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir paparan dan infeksi dari mikroorganisme atau material berbahaya di lingkungan klinik atau rumah sakit.

Ketika merawat pasien dengan infeksi menular, tenaga kesehatan wajib mengenakan peralatan yang bisa mencegah terjadinya penularan. Peralatan atau perlengkapan itu termasuk sarung tangan, pelindung mata, pelindung wajah, pelindung mulut dan lain sebagainya.

Untuk lebih memahaminya, simak ulasan lengkap mengenai APD serta penggunaannya berikut ini!

Baca Juga: Pahami Cara Menggunakan Alat AED dengan Benar

1. Sarung Tangan

Penggunaan sarung tangan disarankan bagi tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien atau cairan tubuh yang berpotensi menularkan. Material sarung tangan medis yang paling disarankan adalah lateks atau nitrile.

Meskipun berfungsi sebagai pelindung, penggunaan sarung tangan oleh orang non medis justru berpotensi menyebabkan kontaminasi silang. Apalagi jika orang yang menggunakannya secara tidak sengaja mengusap wajah, mulut, atau hidung.

2. Masker

Masker merupakan pelindung utama yang wajib digunakan tidak hanya oleh tenaga medis, tapi juga masyarakat biasa yang ingin beraktivitas di luar ruangan selama pandemi. Masker berguna untuk melindungi wajah dan mulut dari potensi masuknya virus ke dalam tubuh.

Ada beberapa jenis masker yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan antara lain:

  • Masker bedah. Surgical mask atau masker bedah dapat melindungi organ pernapasan dari partikel yang lebih besar, seperti debu, cipratan air ludah, atau bersin yang mungkin mengandung virus/bakteri.
  • Masker N95. Masker ini merupakan masker pernapasan khusus yang paling dianjurkan untuk dipakai. Selain mampu menghindarkan dari percikan air liur, materialnya mampu menyaring partikel virus yang terbawa di udara dengan tingkat efektivitas lebih dari 90%.

3. Hazmat

Bagi para petugas kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19, hazmat merupakan APD yang sangat penting.

Dibuat dengan menggunakan material khusus, hazmat biasanya memiliki tingkat kerapatan sampai 0,5 mikron. Dengan celah yang sangat kecil itu, hazmat bisa membantu tenaga medis melindungi diri agar material yang berbahaya seperti virus tidak akan menyentuh langsung ke tubuh mereka.

4. Gaun Medis

Gaun medis merupakan alat pelindung yang digunakan selama tenaga medis melakukan perawatan dan penanganan terhadap pasien.

Gaun medis biasanya digunakan saat proses bedah untuk melindungi dari cipratan darah. Pasien dan pengunjung rumah sakit juga dalam kondisi tertentu diharuskan mengenakan gaun bedah sebagai pelindung.

5. Pelindung Wajah

Selain melindungi hidung dan mulut dengan menggunakan masker, area wajah juga sangat rentan menjadi tempat penularan virus baik akibat sentuhan tangan ataupun cipratan cairan dari luar.

Jenis pelindung wajah yang umum digunakan adalah face shield. Face shield biasanya ada yang menyatu dengan pelindung kepala (helm) dan ada juga yang dikenakan secara terpisah.

6. Pelindung Mata

Dalam beberapa kasus, bakteri atau virus bisa menyebar melalui mata. Karena itu tenaga kesehatan juga perlu mengenakan kaca mata pengaman atau goggles.

Goggles biasanya didesain dengan karet di sekelilingnya sehingga sangat ketat dan kedap udara. Namun, tetap ada sedikit celah yang memungkinkan udara untuk bisa bersirkulasi.

7. Pelindung Kepala

Pelindung kepala yang dikenakan oleh tenaga kesehatan sekilas mirip dengan helm. Berbentuk batok, pelindung wajah ini biasanya dilengkapi dengan face shield.

Pelindung ini digunakan untuk melindungi tenaga medis dari paparan virus ketika sedang berinteraksi dengan pasien.

8. Pelindung Kaki

Bagi tenaga kesehatan yang harus melakukan kontak langsung dengan pasien atau perlu melakukan tindakan pembedahan tertentu, perlu mengenakan pelindung kaki. Pelindung kaki ini biasanya berupa sepatu boots anti air.

Itulah beberapa jenis APD yang dikenakan oleh tenaga kesehatan saat sedang menangani wabah Covid-19 atau situasi darurat medis lainnya.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Swab Antigen, Rapid Test dan PCR

Sumber

Sehat Negeriku (2020). Tingkatan APD bagi Tenaga Medis Saat Tangani Covid-19. www.sehatnegeriku.kemkes.go.id

FDA (2020). Personal Protective Equipment for Infection Control. www.fda.gov

MedlinePlus (2019). Personal Protective Equipment. www.medlineplus.gov

Lifebuoy (2020). Mengenal Jenis Alat Pelindung Diri dan Penggunaannya. www.lifebuoy.co.id