Kanker Mulut: Penyebab dan Faktor Risikonya

Kanker Mulut: Penyebab dan Faktor Risikonya

Penulis: Elisa | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 26 November 2022

 

Anda mengeluhkan adanya benjolan atau sariawan yang tak kunjung sembuh di area sekitar mulut? Itu bisa menjadi pertanda gejala kanker mulut.

Kanker mulut atau juga dikenal sebagai kanker oral adalah kanker yang berkembang di jaringan mulut atau tenggorokan. Kanker ini termasuk salah satu kelompok kanker dalam kategori kanker kepala dan leher.Di dalam mulut dari penderita kanker mulut akan terdapat tumor yang berkembang di permukaan lidah, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, bibir ataupun gusi.

Berdasarkan data statistik yang dipublikasikan World Health Organization (WHO), diperkirakan ada sekitar 650 ribu kasus baru kanker mulut yang ditemukan pada setiap tahunnya dan ada sekitar 300 ribu kematiannya. Selain itu, National Institute of Dental and Craniofacial Research (NIDCR) juga menyatakan bahwa kanker mulut lebih banyak menyerang dua kali lebih banyak kepada laki-laki daripada perempuan.

Penyebab Kanker Mulut

Banyak dokter dan peneliti yang belum dapat menyatakan secara pasti mengenai penyebab dari adanya kanker mulut. Namun, penyebab umum munculnya kanker mulut ternyata berasal dari perubahan atau mutasi sifat dari genetik yang melapisi mulut atau tenggorokan.

Perubahan genetik ini dapat menimbulkan kanker mulut dengan membuat gen yang memulai pertumbuhan sel kanker atau mematikan gen yang biasanya menghentikan pertumbuhan sel kanker tersebut.

Baca Juga : Waspadai Penyebab Kanker Tenggorokan dan Gejalanya

Faktor Risiko Kanker Mulut

Selain adanya perubahan sel genetik pada seorang penderita kanker mulut, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko dari munculnya kanker mulut, seperti:

1. Kebiasaan Merokok

Tembakau merupakan faktor risiko dari berkembangnya kanker mulut, seperti penggunaan produk tembakau untuk merokok dalam bentuk rokok, cerutu, pipa, dan/atau tembakau kunyah.

Mereka yang sering merokok akan memiliki risiko kanker mulut lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok. Namun, penelitian lebih lanjut mengatakan bahwa paparan perokok pasif saat masa kanak-kanak ternyata juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut pada usia dewasa.

2. Konsumsi Alkohol

Selain merokok, konsumsi alkohol nyatanya juga dapat meningkatkan perkembangan kanker mulut pada seseorang. Semakin banyak dosis alkohol yang diminum, makan akan semakin tinggi pula risiko tumbuhnya kanker mulut. Menurut American Cancer Society, terdapat 7 dari 10 pasien dengan kanker mulut merupakan seorang pecandu alkohol berat.

3. Pengaruh Sinar Ultraviolet (UV)

Nyatanya, sinar matahari menjadi sumber utama sinar UV bagi kebanyakan orang. Jika terlalu banyak terpapar sinar UV dari matahari secara langsung, terutama ke area bibir, dan tanpa memakai produk proteksi sinar matahari (SPF), hal ini dapat menjadi pangkal awal timbulnya kanker mulut.

4. Pemakaian Produk Obat Kumur

Ternyata, kebiasaan menggunakan produk obat kumur dapat menjadi faktor risiko lainnya dari adanya kanker mulut.

Penelitian dalam European Journal of Cancer Prevention menyatakan pemakaian produk kumur mulut yang sering dan dalam jangka lama (lebih dari 35 tahun atau penggunaan lebih dari sekali per harinya) dapat menyebabkan perkembangan kanker mulut. Hal ini diakibatkan adanya kandungan alkohol pada produk kumur mulut yang berdampak pada kesehatan mulut dan tenggorokan.

5. Kurang Mengonsumsi Sayur dan Buah-buahan

Beberapa peneliti menemukan bahwa rendahnya asupan nutrisi buah dan sayuran ternyata dapat memberi dampak pada meningkatnya risiko kanker mulut. Penyebabnya karena kurangnya vitamin dan mineral pada buah dan sayuran yang masuk dalam tubuh.

6. Mengalami Human Papilloma Virus (HPV)

Virus HPV merupakan penyakit menular seksual yang berkaitan dengan perkembangan kutil pada kelamin. Nyatanya di Amerika Serikat, kanker mulut paling banyak menyerang pangkal lidah dan amandel. 

Penularan infeksi kuman ini terjadi melalui adanya aktivitas seks oral dengan orang yang telah terinfeksi HPV. Infeksi kuman ini akan menyerang rongga mulut akan memicu timbulnya perubahan sel-sel di dalam mulut sehingga dapat berkembang menjadi kanker mulut.

7. Penggunaan Sirih dan Gutka Berlebih

Mengunyah sirih ternyata menjadi praktik yang populer dilakukan di bagian Asia Tenggara dan Asia Selatan. Kebanyakan sirih yang sering dikonsumsi masyarakat terdiri dari campuran sirih, rempah-rempah, dan jeruk nipis.

Tidak jarang, banyak orang yang mencampurkan penggunaan sirih dan tembakau menjadi gutka. Gutka ini umumnya populer di India. Namun, penelitian menunjukkan bila seseorang mengonsumsi sirih dan gutka setiap hari dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut.

Jika Anda mengalami keluhan berupa benjolan atau sariawan yang tak kunjung sembuh di area sekitar mulut dan memiliki salah satu faktor risiko di atas, segeralah lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter untuk keterangan lebih lanjut.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Kanker Lidah dan Cara Pengobatannya

 

Sumber

American Cancer Society. (2018). Risk Factors for Oral Cavity and Oropharyngeal Cancers. www.cancer.org

American Cancer Society. (2018). What Causes Oral Cavity and Oropharyngeal Cancers?. www.cancer.org

Cancer Research UK. (2018). Mouth and oropharyngeal cancer.  cancerresearchuk.org. 

Healthline. (2020). Oral Cancers. www.healthline.com. 

National Institute of Dental and Craniofacial Research. (2018). Oral Cancer. www.nidcr.nih.gov. 

NHS UK. (2019). Mouth cancer. www.nhs.uk.  

Verywell Health. (2019). Causes and Risk Factors of Oral Cancer. www.verywellhealth.com

World Health Organization. Oral cancer. www.who.int