Penyebab Kaki Terasa Panas yang Perlu Anda Ketahui

Penyebab Kaki Terasa Panas yang Perlu Anda Ketahui

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022

 

Tak sedikit orang yang mengeluhkan sering mengalami kondisi di mana kaki terasa panas. Biasanya sensasi kaki panas ini terjadi pada malam hari disertai dengan gejala, seperti kesemutan (parestesia), mati rasa, kemerahan, hingga bengkak. Gejala telapak kaki terasa panas sebenarnya bisa terjadi dalam skala ringan hingga berat.

Penyebab terjadinya telapak kaki panas ini pun sangat beragam, mulai dari banyaknya aktivitas keseharian hingga kesalahan dalam pemilihan sepatu atau alas kaki yang kurang nyaman sehingga membuat kaki merasakan sensasi, seperti terbakar setelahnya.

Tak hanya itu, sejumlah studi juga menyebutkan bahwa kondisi sensasi kaki terbakar ini erat kaitannya dengan gangguan fungsi saraf tepi atau neuropati perifer.

Untuk itu, bila Anda kerap merasakan telapak kaki terasa panas jangan sesekali menyepelekannya. Sebab bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah kesehatan pada tubuh. Lantas, apa saja penyebab telapak kaki terasa panas?

Baca Juga: Penyebab Telapak Kaki Dingin dan Cara Mengatasinya

1. Neuropati Diabetik

Salah satu penyebab paling umum dari kaki panas adalah neuropati diabetik. Neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes yang mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf. Ini merupakan penyakit progresif di mana gejalanya bisa semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Neuropati terjadi ketika kadar lemak atau gula yang tinggi dalam darah merusak saraf dalam tubuh. Ini bisa memengaruhi hampir seluruh saraf di tubuh dengan berbagai gejala.

Selain merasakan sensasi panas dan terbakar, neuropati diabetik juga menyebabkan kesemutan, nyeri, dan mati rasa di kaki maupun lengan.

Penyebab telapak kaki panas akibat neuropati diabetik ini paling banyak menimpa orang yang mengalami obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi.

2. Dalam Kondisi Hamil 

Ada banyak perubahan yang dialami oleh ibu hamil. Selain perubahan fisik, perubahan hormon pun juga akan dialami ibu hamil.

Perubahan hormon ini tentunya akan menyebabkan beberapa masalah pada tubuh. Salah satunya yaitu kerap merasakan sensasi kaki seperti terbakar.

Hal ini normal terjadi karena perempuan hamil kemungkinan besar mengalami kenaikan berat badan hingga naiknya jumlah cairan di dalam tubuh sehingga kondisi ini sangat berperan memicu munculnya sensasi terbakar pada kaki.

3. Adanya Infeksi Jamur

Infeksi jamur memang dapat menyerang anggota tubuh manapun, termasuk kaki. Infeksi jamur, seperti kutu air dan kurap bukan hanya membuat kaki terasa gatal, tetapi juga bisa menyebabkan sensasi terbakar pada area yang terkena infeksi.

Biasanya infeksi jamur ini lebih sering ditemukan pada sela-sela jari kaki, meski ada juga yang di punggung atau telapak kaki.

4. Akibat Pengobatan Kemoterapi

Pengobatan kemoterapi memang dipercaya bisa menghancurkan sel-sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh dengan cepat. Namun, pengobatan ini akan memberikan efek samping yang cukup beragam, salah satunya yaitu kerusakan saraf.

Jika kerusakan saraf terjadi di area kaki, maka kemungkinan Anda akan mengalami sensasi rasa terbakar dan kesemutan.

5. Penyalahgunaan Alkohol

Tak bisa dipungkiri bahwa mengonsumsi alkohol secara berlebih akan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Hal ini karena zat kimia yang kuat akan menyebabkan efek samping ringan, sedang, hingga berat, dan bisa terjadi dalam jangka waktu yang singkat maupun jangka panjang.

Salah satu efek penyalahgunaan alkohol yaitu dapat menyebabkan kerusakan saraf di kaki dan bagian tubuh lainnya, suatu kondisi yang dikenal sebagai neuropati alkoholik.

Kerusakan saraf ini terjadi karena alkohol bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap dan menggunakan nutrisi penting dalam tubuh sehingga fungsi saraf pun tidak bisa bekerja dengan optimal.

6. HIV dan AIDS

Neuropati perifer, dan kaki panas atau terbakar merupakan salah satu gejala AIDS atau HIV stadium lanjut. Kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan saraf yang memengaruhi hampir sepertiga tubuh Odha (orang dengan HIV AIDS).

Gejala telapak kaki panas juga diperparah dengan kandungan dalam obat HIV tertentu yang memang memiliki efek samping merusak sistem saraf.

7. Sindrom Guillain-Barre

Sindrom Guillain-Barre (GBS) adalah gangguan langka yang hanya menyerang 1 dari setiap 100.000 orang. Tak hanya perempuan, laki-laki pun rentan mengalami Sindrom Guillain-Barre.

Sindrom GBS ini disebabkan ketika sistem kekebalan menyerang sistem saraf tepi sehingga beberapa gejala pun akan muncul, seperti merasakan mati rasa pada beberapa bagian tubuh, kesemutan, dan kelemahan pada tungkai dan kaki, serta telapak kaki yang terasa panas.

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP), erythromelalgia, sarkoidosis, vaskulitis, adanya paparan logam berat, penyakit charcot-marie-tooth (CMT), dan penyakit ginjal kronis juga bisa mengganggu fungsi saraf sehingga menjadi pemicu telapak kaki panas.

Apabila Anda mengalami kaki panas secara terus-menerus, terutama dengan disertai gejala lain, penting untuk segera menemui dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga: Kenali Titik Pijat Refleksi Kaki, Lakukan Sendiri di Rumah

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Burning Feet Syndrome (Grierson-Gopalan Syndrome). www.clevelandclinic.org

Healthline. 2020. 9 Ways to Cool Down Your Hot Feet at Night. www.healthline.com

Medical News Today. (2017). What you need to know about hot feet. www.medicalnewstoday.com