Jenis Infeksi Mata dan Cara Mengatasinya

Jenis Infeksi Mata dan Cara Mengatasinya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Mata merupakan bagian tubuh yang paling penting untuk dijaga kesehatannya agar bisa berfungsi dengan baik. Namun, Anda tetap bisa mengalami infeksi pada mata. Lantas, apa saja infeksi mata yang sering terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?

Indra penglihatan, seperti mata termasuk dalam organ tubuh yang paling sensitif sehingga Anda perlu berhati-hati dalam merawatnya. Beberapa tanda Anda mengalami infeksi mata, yaitu rasa sakit, bengkak, gatal, atau kemerahan.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan Anda mengalami infeksi mata. Mulai dari virus, bakteri, atau jamur. Karena penyebabnya yang berbeda-beda, cara mengatasinya juga tidak sama.

Baca Juga: 8 Kelainan Pada Mata yang Sering Terjadi

Jenis Infeksi Mata

Berikut ini beberapa jenis infeksi mata dan cara mengatasinya yang perlu Anda pahami:

1. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau sering kali disebut dengan mata merah merupakan infeksi mata yang paling umum terjadi.

Ada berbagai penyebab konjungtivitis, seperti virus, bakteri, iritasi, alergi, hingga klamidia atau infeksi genital.

Infeksi mata ini terjadi ketika pembuluh darah di konjungtiva, membran terluar tipis yang mengelilingi bola mata Anda, terinfeksi oleh bakteri atau virus. Akibatnya, mata Anda menjadi merah dan meradang.

Kondisi ini juga bisa diakibatkan oleh alergi atau paparan bahan kimia, seperti kaporit di kolam renang.

Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri atau virus sangat menular. Anda masih dapat menyebarkannya hingga 2 minggu setelah infeksi dimulai.

Perawatannya sendiri tergantung pada jenis konjungtivitis yang Anda alami. Misalnya, konjungtivitis akibat infeksi bakteri bisa diobati dengan obat tetes mata antibiotik, salep, dan obat.

Sementara untuk mengatasi konjungtivitis  akibat alergi, mengonsumsi antihistamin dapat membantu meredakan gejala alergi.

2. Keratitis

Jenis infeksi mata selanjutnya, yaitu keratitis. Keratitis adalah infeksi mata yang terjadi pada bagian kornea (lapisan luar bening pada bagian mata yang berwarna).

Ada berbagai penyebab keratitis yang mungkin Anda alami, seperti bakteri, parasit, jamur, atau penyakit herpes.

Faktor eksternal lainnya yang bisa meningkatkan risiko terkena keratitis, yakni perawatan lensa kontak yang tidak tepat.

Misalnya, ketika Anda mengenakan lensa kontak terlalu lama, atau tidak membersihkan dan menyimpan lensa kontak dengan benar sehingga memungkinkan bakteri masuk ke kornea.

Dalam mengatasi infeksi mata keratitis, Anda dapat menggunakan obat antibiotik, antivirus, atau antijamur dalam bentuk obat tetes mata atau kapsul.

Baca Juga: Ketahui Gangguan Pterygium pada Mata dan Pengobatannya

3. Endoftalmitis

Endoftalmitis merupakan salah satu jenis infeksi mata yang terjadi pada cairan atau jaringan di dalam mata.

Peradangan yang termasuk dalam infeksi mata parah ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.

Penyebab paling umum dari endoftalmitis, yakni infeksi jamur Candida.

Selain itu, infeksi mata endoftalmitis juga bisa terjadi setelah operasi mata tertentu, seperti operasi katarak atau ketika mata ditembus oleh suatu objek.

Cara mengatasi infeksi mata endoftalmitis bergantung pada penyebab dan seberapa parah tingkat infeksinya.

Umumnya, dokter akan memberikan antibiotik yang disuntikkan langsung ke mata Anda dengan jarum khusus untuk membantu menghentikan infeksi.

Selain itu, Anda mungkin akan menerima suntikan kortikosteroid untuk meredakan peradangan.

4. Blefaritis

Jenis infeksi mata lainnya yang bisa menyerang indera penglihatan Anda, yaitu blefaritis.

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata, yakni lipatan kulit yang menutupi mata Anda.

Biasanya, infeksi blefaritis pada mata disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak dalam kulit kelopak mata, tepatnya yang terletak di dasar bulu mata Anda. Bisa juga terjadi karena bakteri.

Cara paling mudah untuk mengatasi infeksi blefaritis, yaitu dengan membersihkan kelopak mata Anda dengan air bersih dan mengoleskan kain atau handuk hangat, basah, bersih ke kelopak mata sehingga pembengkakannya berkurang.

Infeksi blefaritis juga dapat diatasi dengan menggunakan tetes mata atau salep kortikosteroid yang dioleskan pada kelopak mata Anda untuk mengatasi peradangan. Selain itu, Anda dapat minum antibiotik sebagai obat oral.

5. Bintitan

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan bintitan, yakni infeksi mata yang ditandai dengan benjolan atau bintitan mirip seperti jerawat di sekitar kelopak mata bagian luar.

Bintitan umumnya disebabkan oleh kelenjar minyak di tepi luar kelopak mata yang mengalami sumbatan akibat kulit mati, minyak, atau materi lain sehingga bakteri berkembangbiak sangat cepat pada kelenjar.

Ketika mengalami bintitan pada bagian mata, Anda bisa mengatasinya dengan membersihkan kelopak mata menggunakan kain bersih dan hangat selama beberapa menit.

Bisa juga diobati menggunakan salep antibiotik sehingga benjolannya mengempis.

Selain itu, Anda dapat minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen untuk membantu mengatasi rasa sakit dan pembengkakan.

Biasanya, bintitan akan hilang dalam waktu sekitar 7 hingga 10 hari. Apabila tak kunjung membaik atau justru semakin parah, sebaiknya Anda segera ke dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Itulah berbagai jenis infeksi mata dan cara mengobatinya. Perlu Anda ketahui bahwa gejala infeksi mata sering hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Namun, segera periksakan diri ke dokter jika Anda memiliki gejala yang parah, seperti rasa sakit yang luar biasa atau kehilangan penglihatan secara tiba-tiba.

Semakin dini infeksi mata diobati, semakin kecil kemungkinan Anda mengalami komplikasi.

Baca Juga: Pahami Kondisi Ptosis Kelopak Mata

Sumber

Healthline. (2018). 8 Common Eye Infections and How to Treat Them. www.healthline.com

MedicalNewsToday. (2020). 7 types of infections, their symptoms, and how to treat them. www.medicalnewstoday.com

WebMD. (2021). Is My Eye Infected?. www.webmd.com