Ketahui Lebih Jauh Mengenai Janin Cegukan

Ketahui Lebih Jauh Mengenai Janin Cegukan

Penulis: Dea | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 5 Februari 2023

 

Ibu hamil akan mengamati dan merasakan berbagai pergerakan janin yang cenderung menjadi lebih kuat seiring dengan bertambahnya waktu.

Tak hanya tendangan, dan gerakan berguling, tetapi juga dengan cegukan. Dokter sendiri belum sepenuhnya paham tentang apa yang menjadi pemicu cegukan pada janin.

Cegukan pada janin memang sulit dideteksi, namun ibu hamil secara umum merasakannya sebagai gerakan yang lebih berirama dibandingkan dengan gerakan lainnya.

Sebagian ibu juga mendeskripsikannya sebagai sensasi berdenyut yang mirip dengan kejang otot.

Baca Juga: Tahapan Perkembangan Janin dari Bulan ke Bulan

Apa yang dimaksud dengan cegukan janin?

Cegukan janin di dalam rahim merupakan gerakan kecil yang dilakukan diafragma ketika bayi mulai berlatih bernapas.

Ketika bayi menghirup, cairan ketuban masuk ke paru-paru memicu diafragma berkontraksi sehingga memicu cegukan janin.

Cegukan janin dianggap sebagai hal yang normal dari perkembangan janin.

Pemicu cegukan pada janin

Dokter memang masih belum mengetahui secara pasti penyebab cegukan pada janin. Walaupun begitu, berikut adalah hal-hal yang diperkirakan sebagai pemicu cegukan pada janin:

  • Kontraksi diafragma

Cegukan yang dialami oleh janin sebetulnya sama seperti cegukan yang dialami anak dan orang dewasa.

Pada janin, hal ini disebabkan oleh kontraksi hebat atau kejang diafragma secara tiba-tiba. Diafragma sendiri adalah otot yang bertindak sebagai pemisah antara paru-paru dan perut.

Cegukan di rahim adalah reaksi bayi setelah menghirup cairan ketuban di dalam kantung ketuban. Setelah perkembangan sistem saraf pusat, asam ketuban mengalir masuk dan keluar dari paru-paru bayi. Hal ini membuat diafragma berkontraksi secara spontan.

  • Janin terlilit tali pusar

Terkadang, janin cenderung mengalami cegukan ketika tali pusar menekan atau melilit leher bayi. Kondisi berbahaya ini biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Selama kehamilan, Anda mungkin dapat memahami berbagai pola cegukan janin. Jika Anda melihat ketidakteraturan atau perubahan durasi cegukan, Anda wajib berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.

Cegukan yang disebabkan karena kondisi ini biasanya terjadi karena pasokan udara yang terbatas pada tubuh janin Anda.

Kapan cegukan pada janin mulai terjadi? 

Mayoritas ibu hamil mulai merasakan pergerakan janin antara minggu ke-16, 20, atau ke-27 kehamilan.

Sebagian orang mendeskripsikan perasaan awal yang mirip seperti gerakan popcorn meletup-letup di perut.

Saat kehamilan berlanjut, ibu hamil biasanya mampu membedakan jenis gerakan janin yang dikandungnya.

Mayoritas ibu hamil menyadari cegukan janin di trimester kedua atau ketiga.

Baca Juga: Janin 9 Bulan Sering Cegukan, Perlukah Merasa Cemas?

Cara membedakan cegukan dan tendangan janin

Bergerak merupakan cara paling ampuh untuk menentukan apakah bayi Anda sedang cegukan atau menendang.

Kadang-kadang, janin akan bergerak bila mereka merasa tidak nyaman di posisi tertentu, atau saat ibu mengonsumsi sesuatu yang panas, dingin, atau manis.

Hal-hal ini, tanpa Anda sadari, mampu menstimulasi indra mereka.

Gerakan-gerakan ini bisa dirasakan di berbagai bagian perut Anda yang mungkin berhenti bila Anda mengubah posisi Anda.

Ini menandakan bayi Anda sedang menendang. Lain halnya jika Anda duduk diam lalu merasakan kedutan berirama yang datang dari satu area perut Anda. Ini berarti cegukan janin.

Haruskah saya khawatir dengan cegukan janin?

Cegukan janin adalah hal yang normal, namun bila Anda mengalami perubahan mendadak pada cegukan janin setelah 28 minggu (misalnya lebih kuat atau bertahan lebih lama dari biasanya), segera hubungi dokter.

Dokter akan mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya, serta membantu meredakan rasa cemas Anda.

Cara menghentikan cegukan janin

Cegukan janin terkadang bisa mengganggu, namun tidak menimbulkan rasa sakit, dan hanya berlangsung dalam waktu yang singkat.

Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat pergerakan tersebut, diantaranya:

  • Ubah posisi tidur Saat tidur, berbaringlah di sisi kiri tubuh Anda.
  • Konsumsi makanan bergizi  – Sertakan makanan kaya protein dalam diet Anda. Hal ini dapat membantu merilekskan janin dan mengurangi cegukan di dalam rahim.
  • Hidrasi tubuh dan tidur cukup – Terkadang, bayi  mengalami cegukan karena kekurangan cairan dalam tubuhnya. Karenanya, hidrasi tubuh Anda dengan konsumsi cukup air.
  • Tidur yang cukup – Sebagai ibu hamil, Anda perlu mendapatkan istirahat yang ekstra dengan mendapatkan durasi tidur yang cukup.
  • Hitung jumlah tendangan janin – Menghitung jumlah tendangan dan durasinya pada tahap akhir kehamilan dapat membantu Anda melacak gerakan dan kemajuan janin Anda.

Baca Juga: Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Ketahui Cara Mengatasinya

Sumber

Parenting firstcry. (2019). Baby Hiccups in the Womb – Is it Normal? parenting.firstcry.com

Healthline. (2022). My Baby Hiccups in the Womb: Is This Normal? www.healthline.com

Medical News Today. (2022). What causes hiccups in babies in the womb? www.medicalnewstoday.com

Mom Junction. (2022). Fetal Hiccups: Why They Occur & When To See Doctor. www.momjunction.com