Jangan Remehkan Dehidrasi Berat

Jangan Remehkan Dehidrasi Berat

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Januari 2023

 

Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh Anda kehilangan cairan lebih banyak dari yang dikonsumsi. Penyebab dehidrasi beragam, seperti keringat yang berlebihan, muntah, diare, dan gangguan tertentu pada tubuh. Supaya tidak dehidrasi, wanita membutuhkan 11,5 cangkir air minum setiap hari, sedangkan pria membutuhkan air minum lebih banyak yaitu 15,5 cangkir tiap hari.

Saat sibuk, sebaiknya Anda ingat untuk minum. Kebiasaan menunda minum dapat menyebabkan dehidrasi berat yang bisa memengaruhi ginjal. Apabila sedang bekerja, usahakan untuk menyediakan air minum di meja Anda, agar Anda tidak lupa untuk minum.

Tubuh yang kehilangan terlalu banyak air dari sel, organ, dan jaringan, dapat menyebabkan fungsinya terganggu. Gangguan fungsi tubuh karena dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya. Oleh karena itu, dehidrasi harus segera diatasi. Dehidrasi ringan dapat diobati di rumah dengan cara minum, tetapi dehidrasi berat membutuhkan penanganan medis.

Baca Juga: Tahukah Anda Kulit Dapat Dehidrasi? Yuk Ketahui 6 Penyebabnya

Berikut ini merupakan bahaya dehidrasi berat yang tidak boleh diremehkan:

1. Kejang

Dehidrasi parah menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, akibatnya terjadi ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang memicu kejang.

Elektrolit, seperti kalium dan natrium, membantu menghantarkan sinyal listrik di dalam sel. Bila sinyal tersebut terganggu, maka terjadilah kontraksi otot abnormal dan kehilangan kesadaran.

Kejang yang terjadi pada otot jantung bisa menyebabkan aritmia yang membahayakan nyawa. Segeralah rawat pasien dengan cairan IV supaya kondisinya kembali stabil.

2. Kerusakan Otot

Jika dehidrasi menyebabkan kelelahan akibat panas, akibatnya bisa merusak otot dalam jangka pendek. Kerusakan otot akibat dehidrasi ditunjukkan dengan gejala nyeri otot selama beberapa hari sampai tubuh pulih dari dehidrasi.

3. Syok Hipovolemik

Penurunan volume darah dapat terjadi ketika seseorang mengalami dehidrasi parah. Akibatnya, tekanan darah menjadi terlalu rendah dan Anda tidak mendapatkan kebutuhan oksigen yang memenuhi tubuh.

Bila dibiarkan, tubuh akan mengalami syok hipovolemik yang mengancam jiwa. Jika syok hipovolemik terjadi, perawatan medis melalui intravena harus segera dilakukan.

Namun, perlu diperhatikan bahwa cairan tambahan tidak boleh diberikan secara oral (melalui mulut). Volume cairan dalam tubuh yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah menurun, pusing, dan pingsan.

4. Batu Ginjal

Jika Anda kerap mengalami dehidrasi berat, tubuh berisiko mengalami batu ginjal. Kondisi tersebut terjadi karena cairan dalam urin yang sedikit bisa memicu pembentukan batu oleh endapan mineral dan garam.

Maka dari itu, segeralah minum jika Anda merasa haus untuk menghindari risiko batu ginjal.

5. Sembelit

Dehidrasi parah menyebabkan tinja/feses menjadi kering dan lama-kelamaan keras. Hal ini mengakibatkan pergerakan saluran pencernaan menjadi lambat. Bila dibiarkan, selain sembelit, dinding usus dapat berisiko terluka.

Makanlah makanan berserat dan minum air mineral saat perut terasa sembelit dalam kondisi dehidrasi. Hindari minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan gula untuk mengatasi dehidrasi.

Namun, jika Anda merasa tidak nyaman minum air mineral dalam jumlah banyak, Anda bisa menggantinya dengan minum jus buah tanpa perasa dan gula tambahan.

6. Cedera Panas

Saat olahraga berat sebaiknya tubuh terpenuhi kebutuhan cairannya. Jika Anda tidak minum cukup banyak air saat olahraga, tubuh akan mengeluarkan keringat berlebih dan mengalami cedera panas. Gejala cedera panas meliputi kram, kelelahan, dan sensasi panas pada tubuh akibat dehidrasi.

Baca Juga: Oliguria, Kondisi Ketika Volume Urine Lebih Sedikit

Gejala Dehidrasi Berat

Selain rasa sangat haus yang menjadi gejala utama dari dehidrasi, terdapat beberapa tanda dan gejala dehidrasi berat. Adapun tanda-tanda dehidrasi parah meliputi:

  • Merasa pusing dan linglung
  • Tidak dapat fokus atau berkonsentrasi
  • Kulit kering dan bersisik
  • Kelemahan otot dan kram
  • Detak jantung yang cepat
  • Urine yang keluar saat buang air kecil lebih sedikit
  • Urine berwarna kuning pekat
  • Mata cekung
  • Kantuk, kurang energi, kebingungan, atau mudah marah/tersinggung
  • Pingsan.

Sementara itu, gejala dehidrasi pada bayi dan anak-anak bisa berbeda dengan orang dewasa, di antaranya:

  • Mulut dan lidah kering
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Popok yang tidak basah selama lebih dari 3 jam
  • Mata, pipi, ubun-ubun bayi terlihat cekung
  • Kantuk, lesu, dan rewel.

Untuk menghindari dehidrasi berat, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan minum air putih selama dan setelah beraktivitas.

Jika Anda merasakan gejala dehidrasi berat, hindari minum terlalu banyak air (terutama dalam waktu singkat) karena hal ini bisa berbahaya dan berakibat fatal. Minumlah air secukupnya dan segera cari pertolongan medis.

Baca Juga: Seputar Fakta Manfaat Air untuk Kesehatan Ginjal

 

Sumber

Everyday health (2018). Are You Drinking Enough Water? These Are the Health Risks of Dehydration. www.everydayhealth.com

Healthline (2019). What to Know About Dehydration. www.healthline.com

Mayo Clinic. Dehydration. www.mayoclinic.org

My Cleveland Clinic. Dehydration. my.clevelandclinic.org