Jangan Panik! Ini Tips Pertolongan saat Kepala Anak Terbentur

Jangan Panik! Ini Tips Pertolongan saat Kepala Anak Terbentur

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Suatu hal yang wajar bagi Si Kecil untuk aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Di usianya yang masih belia, orang tua perlu membiarkan buah hati untuk memuaskan rasa ingin tahunya dan memahami hal-hal baru di sekitarnya.

Namun, tak jarang saat orang tua lengah, Si Kecil bisa terbentur kepalanya saat sedang bermain. Jangan langsung panik, orang tua bisa melakukan tips pertolongan di bawah saat kepala anak terbentur.

Pertolongan Pertama saat Kepala Anak Terbentur

Terantuk di daerah kepala sebenernya cukup lazim dialami oleh anak-anak yang sedang dalam masa aktif mempelajari hal-hal baru. Kepala Si Kecil bisa terantuk saat tidak sengaja terjatuh ketika sedang bermain.

Apabila kepala buah hati tidak terbentur dengan keras sampai memerlukan penanganan medis, orang tua bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Tenangkan Anak

Saat kepala anak terbentur, Si Kecil pastinya akan kaget dan merespon dengan tangisan. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang dapat orang tua lakukan saat kepala anak terbentur adalah menenangkannya.

Anda bisa meminta anak untuk duduk terlebih dahulu sementara Anda menenangkan dan meletakkan es batu yang sudah dilapisi handuk di daerah kepala yang terbentur selama kurang lebih 20 menit.

2. Cek Kondisi Anak

Setelah anak sudah tenang, orang tua perlu memeriksa kondisi anak untuk memastikan kalau benturan tidak parah dan dapat ditanggulangi di rumah.

Pertama-tama, cek apakah anak masih sadar dan mata masih terbuka. Selanjutnya, bicara dengan anak untuk memastikan kalau Si Kecil masih bisa memberikan respon secara verbal ataupun non-verbal.

Periksa juga apakah anak bisa meresponi rasa sakit atau sentuhan dengan mencubit daun telinganya secara perlahan atau menggerakan kakinya.

Apabila anak tidak merespon, tidak sadarkan diri, atau tidak bisa fokus, kunjungi dokter atau telepon rumah sakit terdekat. Sembari menunggu, pastikan jalur pernapasan anak terbuka dan anak bisa bernapas secara normal.

3. Biarkan Anak Beristirahat

Anak bisa saja mengalami sakit kepala, pusing, mual, atau penglihatan yang agak mengabur sehabis terantuk. Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak berlangsung lama.

Jika buah hati mengalami beberapa gejala di atas, biarkan Si Kecil beristirahat di rumah dan cek kembali keadaannya setelah beberapa saat. Orang tua dapat memberikan parasetamol pada anak untuk mengurangi nyeri pada kepala.

Namun, selalu baca petunjuk pemakaian yang tertera pada obat dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Tidak disarankan untuk memberikan obat ibuprofen kepada anak dan jangan memberikan aspirin ke anak yang berusia di bawah 16 tahun.

4. Pantau Si Kecil

Orang tua perlu mengawasi anak setidaknya 24 jam setelah anak mengalami cedera untuk memantau keadaan Si Kecil.

Selama beristirahat, jangan buat anak merasa stres dan minta buah hati untuk tidak memainkan permainan yang memerlukan kontak fisik sampai anak sudah pulih kembali.

Apabila kondisi tidak kunjung membaik atau makin parah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Kapan Harus ke Dokter?

Benturan yang keras akan menimbulkan gejala lain yang dapat berlangsung lama dan semakin parah. Orang tua harus jeli dalam melihat tanda-tanda kapan anak perlu segera dibawa ke rumah sakit.

Berikut adalah beberapa gejala adanya cedera yang serius pada kepala anak setelah terbentur:

  • Kejang-kejang
  • Amnesia atau kesulitan untuk mengingat apa yang terjadi
  • Adanya luka yang dalam dan mengeluarkan darah yang banyak
  • Merasa ngantuk
  • Tengkorak penyok atau terdapat benjolan yang besar
  • Paha dan lengan terasa lemas
  • Kesusahan berbicara
  • Adanya perubahan perilaku, seperti kebingungan atau gelisah
  • Ukuran pupil mata kiri dan kanan yang berbeda
  • Pingsan atau sempat kehilangan kesadaran
  • Tidak memberikan respon
  • Sakit kepala atau pusing yang makin parah atau tidak kunjung berhenti
  • Sulit berjalan atau bergerak
  • Muntah-muntah
  • Terus-menerus menangis
  • Nyeri pada leher
  • Adanya masalah pada indra, seperti gangguan pada penglihatan atau pendengaran
  • Keluar darah atau cairan dari hidung atau telinga

Jika tidak ada cedera yang serius di daerah kepala, dokter akan memperbolehkan anak untuk langung pulang dan beristirahat selama beberapa hari di rumah.

Orang tua wajib membawa anak ke dokter apabila Si Kecil berusia di bawah dua tahun, jatuh dari ketinggian lebih dari satu meter, terhantam dengan benda yang berkecepatan tinggi, pernah mengalami cedera di kepala, atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

Cara Mencegah Benturan pada Kepala Si Kecil

Benturan pada kepala bisa terjadi kapan saja, tapi orang tua bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah anak mengalami cedera yang lebih serius, seperti:

  • Memakaikan pelindung badan dan kepala saat anak akan melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bersepeda.
  • Merapikan rumah dan lantai untuk mengurangi risiko anak terjatuh saat sedang berlari atau berjalan.
  • Memastikan rumah aman sebagai tempat untuk anak bermain, misalnya menempelkan bantalan pelindung di siku-siku meja.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Bayi Jatuh dari Tempat Tidur

Sumber

British Red Cross. Learn First Aid for a Baby or Child Who Has a Head Injury. www.redcross.org.uk

KidsHealth. (2018). First Aid: Head Injuries. www.kidshealth.org

NHS Inform. (2021). Minor Head Injury. www.nhsinform.scot

St John Ambulance. Head Injuries in Babies and Children. www.sja.org.uk

WebMD. (2020). Treating Minor Head Injuries in Children. www.webmd.com