Memahami Istilah Code Blue Asma

Memahami Istilah Code Blue Asma

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 30 Desember 2022

 

Staf di rumah sakit dan pusat kesehatan lain umumnya menggunakan kode-kode warna khusus untuk berkomunikasi lewat interkom atau media lain. Salah satu kode tersebut adalah code blue.

Selain digunakan untuk penderita asma, code blue juga merupakan kode yang dipakai kondisi darurat lain, seperti pada pasien yang mengalami henti jantung (seperti serangan jantung) atau henti napas (pasien berhenti bernapas), sehingga membutuhkan pertolongan segera.

Lalu apa yang dimaksud dengan code blue asma? Apa yang harus dilakukan ketika menemukan pasien dengan code blue asma? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Jangan Salah Pakai, Ketahui Berbagai Jenis Inhaler Asma dan Kegunaannya

Mengenal Kode Warna Lain Dalam Dunia Medis

Selain code blue, ada beberapa kode warna yang juga digunakan secara luas di rumah sakit yakni:

  • Code pink: terjadi penculikan bayi atau anak
  • Code orange: ada bahan berbahaya atau insiden tumpahan
  • Code silver: ada penembak aktif
  • Code violet: ada individu kasar yang agresif dan membahayakan umum
  • Code yellow: bencana
  • Code brown: cuaca buruk yang parah
  • Code white: evakuasi
  • Code green: aktivasi darurat.

Pengertian Code Blue Asma

Code blue atau kode biru adalah keadaan darurat medis yang mendesak. Kode ini biasanya digunakan jika ada pasien yang mengalami serangan jantung atau henti napas.

Jadi, jika ada code blue asma, artinya ada pasien yang mengalami masalah henti napas karena asma.

Setiap rumah sakit atau institusi kesehatan biasanya memiliki protokol yang berbeda ketika menghadapi situasi code blue asma.

Namun, pada dasarnya, adanya code blue menandakan perlunya tim medis memberikan penanganan darurat agar pasien bisa mendapatkan pertolongan.

Protokol penyelamatan untuk pasien dengan henti napas akibat asma dilakukan oleh dokter, perawat, dokter anestesi, dan terapis pernapasan.

Langkah-langkah Penanganan pada Code Blue Asma

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh tenaga medis jika menemukan pasien dengan code blue asma adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa Kondisi Vital

Jika henti napas terjadi di dalam ruang perawatan, petugas medis akan melakukan penanganan langsung di ranjang rawat pasien.

Sementara, jika henti napas tidak terjadi ketika pasien sedang dirawat di rumah sakit, pertolongan akan diberikan di unit gawat darurat.

Langkah pertama yang akan dilakukan dokter adalah memeriksa tanda vital (napas, denyut nadi, tekanan darah, dan tingkat kesadaran pasien).

2. Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Prosedur pertolongan selanjutnya dokter akan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau dikenal juga dengan CPR.

Dokter akan membuka atau melapangkan jalan napas dengan menekan dada dan memberikan napas bantuan. CPR bertujuan agar pasien tetap memperoleh pasokan oksigen dan aliran darahnya tidak terhenti.

Baca Juga: Mengenal Garis Warna Triase IGD

3. Penggunaan Defibrillator

Jika upaya kedua tidak berhasil dan pasien masih belum bisa bernapas sendiri, maka dokter akan menggunakan defibrillator atau alat kejut jantung. Prosedur RJP dengan penggunaan defibrillator akan membantu untuk memulihkan dan membuat irama jantung pasien kembali stabil.

Apabila RJP dan penggunaan defibrilator yang pertama tidak berhasil memulihkan detak jantung pasien, dokter akan mengulanginya lagi. Biasanya dengan aliran listrik yang lebih tinggi.

4. Pemberian Obat-obatan dan Oksigen

Setelah dokter berhasil mengembalikan denyut jantung, dokter akan memasakan alat bantu napas pada pasien bersama dengan selang infus.

Pemberian infus ini biasanya bertujuan untuk memasukkan obat-obatan ke dalam tubuh pasien agar menstabilkan kondisinya.

5. Pemantauan

Setelah dokter memastikan kondisi pasien stabil pasca prosedur pertolongan dengan code blue asma, dokter dan petugas medis lainnya akan terus melakukan pemantauan pada pasien.

Jika henti napas terjadi karena serangan asma, dokter akan membantu memperlebar jalan napas dengan memberikan obat asma.

Pemberian obat ini juga bertujuan untuk mencegah asma kambuh dan memburuk. Bila dibutuhkan, dokter mungkin akan memasang ventilator untuk membantu pasien bernapas.

Pemberian obat-obatan untuk asma berupa adrenalin, bronkodilator, dan kortikosteroid, bisa dilakukan melalui infus atau selang yang terhubung ke jalan napas pasien (Intubasi endotrakeal/ETT).

Itulah penjelasan mengenai code blue asma dan prosedur penanganannya. Segera panggil bantuan medis jika Anda mengalami atau menemukan penderita asma yang mengalami serangan dan henti napas. Bagi pasien yang kesulitan melakukan panggilan darurat, mereka mungkin memerlukan orang lain untuk mencari bantuan.

Penting juga bagi Anda untuk mengetahui dan memiliki kemampuan pertolongan pertama dasar. Karena siapa saja bisa megalami kondisi darurat yang membahayakan nyawa, terutama pada penderita asma.

Dengan memahami teknik dasar pertolongan pertama, Anda bisa menyelamatkan nyawa orang lain, bahkan pada kondisi yang serius.

Baca Juga: Pahami Kondisi Henti Jantung Mendadak

 

Sumber

Medical News Today (2019). What Code Blue and Other Hospital Codes Mean? www.medicalnewstoday.com

Healthline (2019). Recognizing and Treating Status Asthmaticus. www.healthline.com

ReadyGo Blogspot (2022). Get to Know More about the term Code Blue Asthma. www.readygo.blogspot.com

SNARS (2017). Panduan Kode Biru atau “Code Blue” Kegawatdaruratan Medis. www.snars.web.id