Iskemia: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Iskemia: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 8 Juni 2023

Iskemia merupakan keadaan ketika darah tidak dapat mengalir dengan cukup ke salah satu organ tubuh. Penyebab yang paling sering adalah aterosklerosis di arteri. Organ yang terkena iskemia disebut iskemik. Beberapa contoh dari iskemia meliputi iskemia jantung, otak, usus, dan tungkai.

Organ iskemik tidak bisa mendapatkan semua oksigen dan nutrisi yang diperlukannya. Organ yang terpapar karena iskemia umumnya tidak bisa berfungsi dan sering kali menimbulkan gejala.

Bila iskemia berkembang, sel-sel organ yang terpapar mulai mati, dan matinya seluruh atau sebagian organ iskemik disebut dengan infark.

Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Angina Pektoris

Iskemia Jantung

Kondisi yang juga dikenal dengan sebutan iskemia miokard adalah kondisi yang terjadi akibat adanya plak aterosklerotik di arteri koroner, yaitu arteri yang menyuplai otot jantung.

Iskemia jantung juga bisa terjadi karena kondisi lainnya, seperti kejang arteri koroner, sindrom jantung X, atau anomali kongenital arteri koroner.

Iskemia Otak

Jaringan otak merupakan jaringan yang secara metabolik sangat aktif. Agar bisa bekerja dengan baik, otak perlu mendapatkan 20% dari darah yang dipompa oleh jantung.

Tidak seperti organ lainnya, otak tidak mempunyai simpanan energi sendiri dan seutuhnya terikat pada aliran darah. Bila aliran darah terganggu, maka bisa mengakibatkan jaringan otak dengan cepat berubah menjadi iskemik.

Apabila aliran darah tidak segera diperbaiki, kematian otak atau yang biasa dikenal dengan sebutan stroke bisa timbul dengan cepat.

Iskemia Usus

Kondisi yang juga dikenal iskemia mesenterika ini bisa muncul akibat penyakit pembuluh darah yang menyuplai organ usus.

Iskemia usus kronis umumnya dipicu oleh aterosklerosis arteri usus. Sedangkan iskemia usus akut biasanya timbul saat emboli atau bekuan darah bertengger di arteri usus.

Gumpalan darah tersebut paling sering datang dari jantung sebagai dampak dari fibrilasi atrium. Apabila emboli tersebut cukup serius, infark usus bisa terjadi.

Iskemia Tungkai

Iskemia tungkai biasa timbul akibat penyakit arteri perifer (PAD), yaitu jenis aterosklerosis yang menyerang arteri untuk memasok aliran darah di lengan atau kaki (paling umum terjadi di kaki).

Sindrom yang paling umum tampak pada iskemia ini adalah klaudikasio intermiten, sejenis nyeri kram yang biasanya menyerang satu kaki dan terjadi berkali-kali setelah Anda berjalan dalam intensitas tertentu.

Baca Juga: Ketahui Berbagai Macam Penyakit Kardiovaskular

Apakah Iskemia Menimbulkan Gejala? 

Iskemia tidak selalu menimbulkan gejala. Ada sebagian orang yang telah mempunyai iskemia di dalam jantung atau otak mereka, tetapi tidak memicu rasa sakit atau gejala lainnya. Meski begitu, kondisi ini bisa menyebabkan munculnya serangan jantung atau stroke mendadak.

Apabila Anda mengalami gejala, gejala tersebut bisa bermacam-macam sesuai dengan letak iskemia yang Anda alami, seperti gejala berikut ini:

Iskemia Jantung

• Angina (nyeri dada)
• Denyut jantung lebih cepat dari denyut jantung yang normal
• Leher, rahang, bahu, atau lengan Anda terasa nyeri
• Sesak napas ketika Anda berolahraga
• Berkeringat
• Muntah atau sakit perut
• Rasa lelah yang berlebihan.

Iskemia Otak

• Sakit kepala
• Pingsan
• Kesulitan untuk menggerakkan tubuh
• Berbicara dengan cadel dan tidak mampu memahami ucapan orang lain
• Kebingungan
• Kehilangan koordinasi otot
• Penglihatan yang mulai berubah atau menghilang
• Mati rasa
• Lumpuh
• Kelopak mata terkulai
• Mual dengan atau tanpa muntah
• Ukuran pupil tidak normal.

Iskemia Usus

• Sakit perut mendadak dan parah
• Nyeri parah dalam waktu 15-60 menit setelah Anda makan
• Kembung
• Feses berdarah
• Diare
• Mual atau muntah
• Adanya perasaan seperti harus secepatnya untuk buang air besar
• Turunnya berat badan.

Iskemia Tungkai

• Nyeri parah di kaki, bahkan disaat Anda beristirahat
• Luka di kaki yang tidak segera sembuh
• Kaki terasa dingin dan lemah
• Kuku kaki menebal
• Kulit kaki menjadi kering dan hitam
• Kaki mengkilap.

Penyebab Iskemia

Pemicu utama iskemia adalah aterosklerosis atau pengerasan arteri. Plak, zat keras lengket yang mayoritas berasal dari lemak bisa menimbun di dalam arteri yang berakibat pada munculnya penyempitan dan pengerasan yang dapat menurunkan aliran darah.

Selain itu, terdapat kondisi lain yang juga bisa memicu iskemia, termasuk:

• Hipotensi, tekanan darah yang rendah karena serangan jantung atau syok
• Penyakit jantung bawaan
• Anemia sel sabit
• Anemia
• Pembekuan darah di arteri
• Pembuluh darah tersumbat karena tumor atau gangguan muskuloskeletal.

Faktor Risiko Iskemia

Meski terdapat segudang faktor yang dapat menambah risiko pengembangan iskemia, tidak semua orang yang memiliki faktor risiko akan mengidap iskemia. Faktor risiko iskemia mencakup:

• Mengidap fibrilasi atrium atau jenis penyakit jantung yang lain
• Mengidap diabetes
• Memiliki tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol atau trigliserida tinggi
• Usia yang semakin bertambah
• Berjenis kelamin laki-laki
• Berat badan berlebih
• Ketidakaktifan fisik
• Merokok
• Mengalami trauma
• Mengidap tromboemboli vena (VTE)
• Mengidap penyakit vaskular tertentu.

Apakah Iskemia Dapat Dicegah?

Anda bisa membantu mengurangi risiko kemungkinan mengidap iskemia dengan menerapkan beberapa gaya hidup sehat berikut ini:

• Makan lebih banyak makanan bernutrisi, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian
• Mengurangi stres dengan menerapkan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga
• Tidak merokok
• Berolahraga dengan rutin
• Mempertahankan berat badan yang sehat
• Mengonsumsi obat penyakit jantung, kolesterol, diabetes, atau tekanan darah tinggi, dan lakukanlah sesuai dengan anjuran dokter.

Baca Juga: Apa Itu Neurotransmitter? Ketahui Fungsinya bagi Otak