Intermittent Explosive Disorder (IED)

Intermittent Explosive Disorder (IED)

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

 

Gangguan eksplosif intermiten (IED) adalah gangguan mental yang diidentifikasi oleh episode kemarahan, ledakan tiba-tiba di mana orang tersebut kehilangan kendali atas kemarahan yang tidak sesuai dengan situasi. 

Sementara kebanyakan orang kehilangan kesabaran sesekali, IED melibatkan ledakan kemarahan yang sering, tiba-tiba dan berulang. Orang dengan IED mungkin berperilaku kasar, menghancurkan properti, atau menyerang orang lain secara verbal atau fisik.

Gangguan jiwa ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja. Namun, kebanyakan orang terus mengalaminya bahkan hingga dewasa. Perilaku ini bisa membuat pengidapnya stres dan memengaruhi aktivitas serta hubungan sehari-hari. Dalam kebanyakan kasus, ini juga bisa membawa pada kerugian finansial dan masalah hukum.

Penyebab IED

Penyebab seseorang mengidap IED kemungkinan kombinasi faktor genetik yang diturunkan dan lingkungan. Faktor lingkungan termasuk perilaku yang diekspos seseorang sebagai seorang anak. Kimia otak juga dapat berperan. Studi menunjukkan bahwa perilaku impulsif dan agresif yang berulang dikaitkan dengan kadar serotonin yang rendah di otak.

Beberapa faktor lingkungan dan genetik dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan ini. Beberapa penyebab gangguan eksplosif intermiten yang diketahui meliputi:

  • Riwayat keluarga (keturunan)
  • Mengalami segala jenis pelecehan, verbal atau fisik, di masa kanak-kanak
  • Fungsi otak dan kimia, terutama berbagai tingkat serotonin
  • Trauma berkepanjangan
  • Gangguan kesehatan mental, seperti ADHD, gangguan kepribadian antisosial, dan gangguan kepribadian ambang
  • Depresi, gejala terkait kecemasan, atau gangguan penyalahgunaan zat

Gejala

Tanda utama gangguan eksplosif intermiten adalah pola ledakan amarah yang tidak sesuai dengan situasi atau peristiwa yang menyebabkannya. Orang-orang dengan IED menyadari bahwa ledakan kemarahan mereka tidak pantas, tetapi mereka merasa tidak dapat mengontrol tindakan mereka selama episode tersebut.

Jika Anda menderita IED, Anda mungkin mengalami:

  • Sifat lekas marah
  • Rasa tegang yang meningkat
  • Terjadi dengan cepat setelah diprovokasi
  • Argumen verbal, yang mungkin termasuk berteriak dan/atau mengancam orang lain
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Kemarahan di jalan atau tempat umum
  • Merusak benda seperti melempar, menendang atau memecahkan benda, membanting pintu, menyerang orang atau hewan secara fisik
  • Bertahan tidak lebih dari 30 menit
  • Menyebabkan masalah di sekolah, tempat kerja dan/atau rumah.
  • Komunikasi yang buruk
  • Tremor
  • Palpitasi jantung saat emosi

Setelah ledakan, Anda mungkin merasa lega, diikuti dengan penyesalan dan rasa malu

Kapan Perlu Mengunjungi Dokter?

Jika Anda mengenali perilaku Anda sendiri dalam deskripsi gangguan eksplosif intermiten, bicarakan dengan dokter Anda tentang pilihan pengobatan atau minta rujukan ke ahli kesehatan mental.

Terapi

Melihat seorang konselor, psikolog, atau terapis baik sendirian atau dalam kelompok dapat membantu seseorang mengelola gejala IED. Ada sejumlah perawatan untuk IED. 

Perawatan untuk gangguan eksplosif intermiten dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi metode perawatan umumnya adalah psikoterapi dan pengobatan.

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis terapi yang melibatkan identifikasi pola berbahaya dan menggunakan keterampilan mengatasi, teknik relaksasi, dan edukasi mengatasi impuls agresif.

Pengobatan

Tidak ada obat khusus untuk IED, tetapi obat tertentu dapat membantu mengurangi perilaku impulsif atau agresi. Ini termasuk:

  • antidepresan
  • obat penstabil suasana hati
  • obat antipsikotik
  • obat antiansietas
  • Perawatan alternatif

Perubahan Gaya Hidup

Beberapa penelitian telah mengeksplorasi keefektifan perubahan gaya hidup untuk IED. Beberapa di antaranya:

  • mengadopsi diet nutrisi seimbang
  • cukup tidur
  • olahraga teratur
  • aktif secara fisik
  • menghindari alkohol, narkoba, dan rokok
  • mengurangi dan mengelola sumber stres
  • meluangkan waktu untuk waktu relaksasi, seperti mendengarkan musik, berlatih meditasi atau teknik mindfulness lainnya
  • mencoba terapi alternatif, seperti akupresur, akupunktur, atau pijat

Baca Juga: Mindfulness untuk Kesehatan Mental, Pengertian dan Cara Melakukannya

Sumber

HealthLine. (2018). Intermittent Explosive Disorder. www.healthline.com

WebMD. (2021). What Is Intermittent Explosive Disorder?. www.webmd.com

MayoClinic. (2018). Intermittent Explosive Disorder. www.mayoclinic.com

Cleveland Clinic. (2022). Intermittent Explosive Disorder. www.clevelandclinic.org