Berbagai Jenis Interaksi Obat yang Wajib Dipahami

Berbagai Jenis Interaksi Obat yang Wajib Dipahami

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 Februari 2023

 

Memahami tentang obat-obatan yang kita konsumsi selama ini adalah hal yang penting dan wajib dilakukan.

Jika Anda mengonsumsi beberapa obat yang berbeda sekaligus, ketika Anda menemui lebih dari satu dokter, dan jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, maka Anda dan dokter Anda perlu mengetahui semua obat yang Anda minum.

Hal ini akan membantu Anda menghindari potensi masalah seperti interaksi obat yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Bahaya Langsung Ngopi Setelah Minum Obat

Apa yang Dimaksud dengan Interaksi Obat?

Interaksi obat terjadi ketika dua atau lebih obat bereaksi satu sama lain.

Hal ini bisa menyebabkan obat menjadi kurang efektif manfaatnya.

Efek lain yang lebih berisiko adalah memicu efek samping yang berbahaya untuk kesehatan Anda.

Orang yang minum beberapa jenis obat dalam satu waktu harus memerhatikan hal ini.

Oleh sebab itu, setiap pasien dianjurkan untuk menyampaikan secara jelas tentang jenis obat, suplemen, vitamin, herbal atau asupan apapun saat melakukan konsultasi ke dokter.

Tujuannya untuk memastikan tidak ada zat yang dapat saling memengaruhi dan malah memicu efek buruk yang ditakutkan.

Bahkan jika Anda minum obat hanya berdasarkan resep dari dokter pun bisa memicu risiko ini.

Berbagai Jenis Interaksi Obat

Bentuk interaksi obat terdiri dari beberapa jenis, tergantung pada tubuh Anda dan asupan yang dikonsumsi bersama obat Anda.

Kombinasinya bisa berupa obat satu yang dikonsumsi dengan jenis obat lain, makanan, alkohol atau asupan lainnya.

Berikut adalah beberapa jenisnya:

1. Obat dengan obat

Interaksi obat dengan obat bisa terjadi ketika Anda minum dua atau lebih resep dalam kurun waktu yang sama.

Misalnya, Anda minum obat untuk keluhan sakit kulit namun juga secara rutin mengonsumsi obat darah tinggi.

Contoh kasus yang berbahaya misalnya interaksi pada obat anti-jamur dengan pengencer darah yang malah bisa memperparah pendarahan.

Karenanya, pastikan untuk berterus terang soal penyakit yang Anda derita dan jenis obat yang diminum saat konsultasi ke apoteker atau dokter.

2. Interaksi obat tanpa resep

Interaksi juga bisa terjadi antara obat dengan resep dokter dan obat bebas.

Beberapa produk yang bisa memicu hal ini adalah obat bebas yang dijual di pasaran, vitamin, suplemen atau obat herbal lainnya.

Contoh yang amat tidak disarankan adalah interaksi antara obat diuretik yang berguna membersihkan tubuh dari kelebihan garam dengan konsumsi ibuprofen.

Alih-laih menyembuhkan, dua jenis obat ini akan saling menghalangi efektivitasnya jika dikonsumsi bersamaan.

3. Obat dan makanan

Interaksi obat ternyata juga bisa terjadi dengan makanan tertentu. Khususnya jika makanan atau minuman yang Anda konsumsi bisa mengubah efek obat yang dikonsumsi.

Contohnya adalah obat darah tinggi yang sebaiknya tidak diminum dengan jus jeruk.

Alasannya, kombinasi ini memberikan pengaruh buruk untuk hati dan ginjal Anda sehingga bisa memicu masalah kesehatan lainnya.

Ada banyak jenis obat lainnya yang sebaiknya tidak dibarengi dengan makanan atau minuman tertentu, bahkan makanan alami sekalipun.

Baca Juga: Jangan Salah, Ketahui Jarak Waktu Minum Obat yang Benar

4. Obat dan alkohol

Kebanyakan dokter akan melarang orang yang rutin minum obat tertentu untuk mengonsumsi alkohol, apapun alasannya.

Larangan ini diberikan karena ada zat tertentu dalam obat yang kerjanya bisa tertunda apabila terdapat kandungan alkohol di dalam darah Anda.

Efek samping lain yang umum terjadi atas interaksi ini adalah tubuh yang melemah dan gangguan kesehatan lainnya.

5. Obat dan penyakit

Interaksi obat yang juga penting untuk diketahui adalah kombinasinya dengan penyakit tertentu.

Bukannya menyembuhkan, obat tersebut malah memperburuk penyakit Anda atau malah memicu masalah kesehatan baru.

Contohnya adalah sejumlah obat bebas yang sebaiknya tidak diminum penderita tekanan darah tinggi yang sedang dalam pengobatan rutin.

Orang dengan penyakit serius seperti ginjal dan liver juga perlu mempertimbangkan konsumsi berbagai jenis obat karena risiko munculnya efek samping tertentu.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi obat

Risiko interaksi obat memang bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu efek samping yang parah.

Meski demikian, interaksi obat tak hanya terjadi dari berbagai hal-hal eksternal seperti kombinasi obat-obatan dengan bahan lainnya, namun ada juga berbagai faktor dalam diri Anda yang bisa memicu hal ini, yakni:

1. Genetika

Susunan genetik dalam tubuh Anda bisa memengaruhi kerja obat yang diminum, termasuk potensi interaksinya dengan bahan yang lain.

Misalnya, ada orang yang lebih cepat mengantuk ketika minum obat tertentu, dan ada juga yang tidak.

2. Berat badan

Biasanya dosis obat disesuaikan dengan berat badan seseorang.

Namun perbedaan bobot juga bisa menyebabkan risiko interaksi obat, khususnya jika Anda menjalani diet ketat.

3. Usia

Usia juga memengaruhi tubuh merespons obat yang masuk dalam tubuh Anda.

Sejumlah organ, khususnya seperti ginjal, sistem pencernaan, lambung dan liver bisa berubah kinerjanya ketika seseorang semakin tua.

Baca Juga: Aturan Waktu Minum Obat yang Baik dan Benar

Sumber

Healthline. (2020). Drug Interactions: A Guide for Consumers. www.healthline.com  

HIV Info. (2021). What is a Drug Interaction?  hivinfo.nih.gov 

FDA. Drug Interactions: What You Should Know. www.fda.gov

MSD Manual. (2019). Drug Interactions. www.msdmanuals.com