Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Penulia: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari

Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan kondisi di mana sistem kemih mengalami infeksi. Infeksi ini meliputi beberapa bagian termasuk ginjal, ureter (tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih hingga uretra.

Sebagian besar kasus ISK disebabkan oleh bakteri. Siapapun bisa mengalami infeksi pada saluran kemihnya, tapi kasus ini lebih sering terjadi pada wanita. Terutama saat masa kehamilan. Setidaknya 5% dari wanita memiliki risiko mengidap ISK saat masa kehamilan dan 1 dari 3 kasus yang terjadi mungkin akan berulang lagi saat kehamilan berikutnya.

Mengapa ISK rentan menyerang wanita hamil? Salah satu alasannya adalah hormon. Di masa kehamilan hormon bisa menyebabkan perubahan pada saluran kemih dan inilah yang kerap memicu munculnya infeksi. Ditambah ukuran rahim yang semakin membesar, ini akan memberikan tekanan pada area kandung kemih dan menyebabkan ibu hamil kesulitan mengeluarkan seluruh urin di waktu bersamaan. Urin yang tertinggal di dalam kandung kemih ini bisa menjadi sumber infeksi.

Apa Saja Gejala ISK dan Bagaimana Bahayanya Jika Terjadi di Masa Kehamilan?

Infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan beberapa gejala antara lain:

  • Rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil
  • Urin menjadi keruh dan kadang terdapat noda darah
  • Nyeri panggul atau punggung bagian bawah
  • Sering buang air kecil
  • Demam
  • Mual dan muntah

Meski ada gejala yang timbul, dalam beberapa kasus pasien sama sekali tidak merasakan apa-apa. Ini akan membuat infeksi tidak terdeteksi dan akhirnya tidak diobati. Untungnya, ISK yang muncul tanpa gejala umumnya tidak serius dan bisa segera ditangani dengan mudah sehingga ibu hamil bisa tetap sehat dan merasa nyaman dengan kehamilannya.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi, dokter akan melakukan tes urin.Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah ada bakteri di dalamnya. Selain itu, tes juga memungkinkan dokter mengetahui jenis bakteri yang menyerang organ kemih pasien. Dengan begitu, pengobatan bisa lebih mudah dilakukan.

Infeksi apapun yang terjadi selama masa kehamilan bisa berbahaya bagi ibu maupun janin yang dikandung. Ini karena infeksi bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Ada beberapa penemuan yang menunjukkan bahwa ISK yang tidak diobati selama masa kehamilan bisa mendatangkan masalah kesehatan serius pasca melahirkan.  Jika dibiarkan, ada kasus di mana ISK di masa kehamilan menyebabkan kerusakan permanen pada area organ kemih penderitanya.

Baca Juga: 7 Penyakit Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Bagaimana Cara Menghindari Infeksi Saluran Kemih di Masa Kehamilan?

Bagi para ibu hamil, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yakni:

  • Minum air setidaknya 8 gelas per hari
  • Bersihkan area pribadi Anda dari bagian depan ke belakang. Bukan sebaliknya
  • Setelah melakukan hubungan seksual, segera buang air kecil
  • Hindari menggunakan sabun pencuci vagina yang dapat menyebabkan iritasi
  • Gunakan pakaian dalam dari bahan katun
  • Jangan mengenakan celana yang terlalu ketat.

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih di Masa Kehamilan

Pada umumnya, kasus ISK pada masa kehamilan bisa diatasi dengan konsumsi antibiotik. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk dikonsumsi selama 3 hingga 7 hari. Jika infeksi membuat Anda merasa tidak nyaman, dokter mungkin akan menyarankan perawatan sebelum hasil tes urin keluar.

Jika obat dimakan secara teratur, gejala umumnya akan menghilang dalam 3 hari. Jangan berhenti minum obatnya meskipun Anda merasa gejalanya mulai hilang.

Baca Juga:Makanan Terbaik untuk Otak Bayi dalam Kandungan

 

Sumber

Healthline (2017). How to Treat a UTI During Pregnancy. www.healthline.com

MedScape (2019). Urinary Tract Infections in Pregnancy. www.emedicine.medscape.com

Webmd (2019). What if I Get a UTI While I’m Pregnant. www.webmd.com

What to Expect (2019). UTIs During Pregnancy: Symptoms, Treatment & Prevention of Urinary Tract Infections. www.whattoexpect.com