Ibu Hamil Wajib Tahu Macam-macam Vaksin yang Diperlukan

Ibu Hamil Wajib Tahu Macam-macam Vaksin yang Diperlukan

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh Anda secara alami lebih lemah dari biasanya. Artinya Anda lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit tertentu yang dapat membahayakan bagi Anda dan bayi Anda yang sedang berkembang.

Vaksinasi adalah cara sederhana dan efektif untuk melindungi Anda dan bayi dari infeksi penyakit tertentu. Sebelum hamil, lakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan Anda untuk mengetahui vaksinasi yang tepat untuk melindungi dari penyakit yang dapat menyebabkan penyakit pada Anda atau bayi di kandungan.

Dengan mengikuti beberapa tindakan pencegahan sederhana akan membantu meminimalkan risiko Anda dan bayi agar tidak mengembangkan beberapa masalah kesehatan tersebut.

Vaksinasi atau imunisasi mengacu pada proses mendapatkan vaksin dan menjadi kebal terhadap penyakit setelah vaksinasi. Semua wanita dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi sebelum kehamilan, karena beberapa dari vaksin ini tidak dianjurkan selama kehamilan.

Berikut adalah beberapa rekomendasi vaksinasi yang bisa Anda dapatkan sebelum kehamilan:

1. Vaksin Influenza

Flu adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, muntah dan diare. Sakit flu saat Anda hamil dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dan kelahiran prematur.

Selama kehamilan, sistem kekebalan Anda melemah untuk melindungi kehamilan. Ini bisa berarti Anda kurang mampu melawan infeksi. Saat bayi tumbuh, Anda mungkin tidak dapat bernapas dalam-dalam, meningkatkan risiko infeksi seperti pneumonia.

Perubahan ini dapat meningkatkan risiko flu, dan Anda yang sedang hamil lebih mungkin mengalami komplikasi flu daripada saat Anda yang tidak hamil.

2. Vaksin MMR

MMR merupakan singkatan dari Measles (campak), Mumps (gondok), dan Rubella. Waktu masih anak-anak Anda mungkin sudah mendapatkan vaksin MMR, tetapi mungkin memerlukan vaksin booster seiring bertambahnya usia.

Penyakit campak dapat menyebar dengan mudah dan menyebabkan ruam, batuk, serta demam. Kondisi ini dapat membahayakan Anda selama kehamilan, dan dapat mengakibatkan keguguran.

Gondongan juga dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar di wajah dan leher. Sedangkan rubella dengan gejala seperti flu ringan dan ruam. Namun, kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius selama kehamilan, seperti keguguran, lahir mati, kelahiran prematur atau sindrom rubella bawaan atau juga disebut CRS.

3. Vaksin Varicella

Varicella atau cacar air dapat menyebar dengan mudah dan menyebabkan kulit gatal, ruam, dan demam. Infeksi cacar air selama kehamilan dapat menyebabkan penyakit parah pada Anda dan bayi Anda yang belum lahir. Tes darah tersebut dapat menentukan apakah Anda memiliki kekebalan terhadap infeksi terhadap cacar air.

Jika Anda sebelumnya belum mendapatkan vaksin ini, bicarakan dengan dokter Anda tentang hal tersebut terkait dengan menerima 2 dosis vaksin untuk kekebalan penuh. Dan Anda akan dianjurkan untuk menunggu 4 minggu setelah menerima vaksin varicella sebelum mencoba untuk hamil.

4. Vaksin DPT

Vaksin DPT adalah kombinasi dari difteri, pertussis, dan tetanus yang harus diberikan pada balita Anda. Dan 1 dosis DPT juga direkomendasikan selama setiap kehamilan, terlepas dari kapan Anda mendapatkan vaksinasi DPT atau TD terakhir Anda. Menerima vaksin DPT selama kehamilan dapat membantu melindungi bayi Anda dari pertussis. Idealnya, vaksin tersebut harus diberikan antara 27 dan 36 minggu kehamilan.

5. Vaksin COVID-19

Penyakit coronavirus 2019 adalah penyakit baru yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, vaksin COVID-19 akan sangat direkomendasikan. Penelitian telah menunjukkan vaksin COVID-19 tidak menimbulkan risiko serius bagi Anda yang sedang hamil atau bayi Anda.

Jika Anda hamil setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 yang membutuhkan dua dosis, Anda disarankan untuk mendapatkan suntikan kedua. Juga disarankan agar orang hamil menerima suntikan penguat COVID-19 ketika saatnya tiba. Jika memungkinkan, orang yang tinggal bersama Anda juga harus divaksinasi COVID-19 untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.

6. Vaksin Hepatitis A dan Hepatitis B

Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan vaksin lain selama kehamilan, jika Anda berada pada peningkatan risiko infeksi tertentu. Infeksi virus tersebut dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang. Dan jika Anda merencanakan kehamilan, penting untuk memeriksakan diri ke dokter atau bidan untuk menentukan apakah Anda memerlukan untuk vaksin tersebut apa tidak.

Baca Juga: Vaksin untuk Kehamilan dan Manfaatnya

Sumber

CDC. (2016). Pregnancy and Vaccination. www.cdc.gov

March of Dimes. (2021). VACCINATIONS AND PREGNANCY

www.marchofdimes.org

Pregnancy, Birth and Baby. (2021). Vaccinations and pregnancy. www.pregnancybirthbaby.org.au

NHS. (2019). Vaccinations in pregnancy. www.nhs.uk

Mayo Clinic. (2022). Pregnancy week by week. www.mayoclinic.org