Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil? Lakukan ini!

Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil? Lakukan ini!

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Januari 2023

 

Anda sering mengalami ingin buang air kecil saat kehamilan? Apakah ini merupakan gejala serius? Pada proses kehamilan frekuensi buang air kecil, menjadi lebih sering adalah hal yang umum terjadi. Hal ini secara garis besar merupakan respons tubuh normal terkait dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan tekanan fisik pada kandung kemih Anda. Namun, ada baiknya jika Anda mengkonsultasikan hal ini kepada dokter, terutama jika mengalami rasa sakit akibat buang air kecil terus menerus.

Penyebab Buang Air Kecil

Perubahan hormon dan fisik pada ibu hamil merupakan penyebab utama terjadinya peningkatan frekuensi buang air kecil saat kehamilan. Namun, secara terperinci berikut adalah penyebab peningkatan frekuensi buang air kecil berdasarkan usia kehamilannya:

Trimester Pertama

Trimester pertama atau 3 bulan pertama masa kehamilan, Anda akan mengalami peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Hormon HCG merupakan hormon kehamilan yang mendorong pertumbuhan rahim sehingga ukurannya akan membesar. Anda mungkin dapat mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil namun tidak terlalu sering. Bahkan terdapat beberapa orang yang tidak memiliki gangguan tersebut.

Trimester Kedua

Pada usia kehamilan trimester kedua, ukuran rahim Anda akan semakin membesar sehingga memberi tekanan pada kandung kemih Anda. Oleh karena itu, ruang penyimpanan urine pada kantung kemih Anda akan semakin berkurang sehingga mengakibatkan peningkatan frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi daripada trimester pertama.

Trimester Ketiga

Pada masa kehamilan ini, Anda akan mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil. Hal ini disebabkan karena aliran darah akan lebih banyak mengalir ke organ di area panggul termasuk ginjal. Oleh karena itu, ginjal akan melakukan proses penyaringan darah yang lebih banyak dari biasanya sehingga meningkatkan produksi urine. Kantung kemih akan terisi lebih cepat sehingga mengakibatkan Anda buang air kecil secara terus menerus.

Pada masa kehamilan ingin buang air kecil secara terus menerus dapat terbilang normal dan akan mulai berkurang ketika Anda selesai melahirkan secara perlahan-lahan. Namun, ada beberapa kasus yang perlu Anda perhatikan dan rentan Anda alami saat kehamilan, seperti:

Infeksi saluran kemih (ISK)

Anda mungkin akan sulit membedakan antara buang air kecil terus menerus akibat kehamilan atau ISK. Infeksi saluran kemih memiliki berbagai gejala selain buang air kecil terus menerus. Anda mungkin akan merasakan gejala seperti rasa sakit saat buang air kecil, demam, urin keruh, atau terdapat rasa terbakar bahkan berdarah pada saat buang air kecil. Jika, Anda memiliki gejala-gejala ISK maka sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Diabetes gestasional

Sering buang air kecil terkadang bisa menjadi tanda diabetes gestasional, umumnya bentuk diabetes sementara yang mempengaruhi sebagian kecil calon ibu. Penyedia layanan kesehatan biasanya menguji diabetes gestasional antara 24 dan 28 minggu kehamilan. Jika diabetes gestasional diobati, maka kesehatan bayi tidak terpengaruh, dan diabetes biasanya akan hilang setelah Anda melahirkan. Jika Anda melihat gejala seperti sering buang air kecil yang dikombinasikan dengan rasa haus yang terus-menerus, mual, atau kelelahan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Cara Mengatasi Buang Air Kecil

Dokter Anda mungkin merekomendasikan latihan untuk memperkuat otot kandung kemih dan area panggul Anda melalui latihan Kegels. Latihan-latihan ini memperkuat dasar panggul Anda. Ini membantu Anda mendapatkan kontrol yang lebih baik atas aliran urin Anda, terutama setelah melahirkan.

Anda dapat melakukan latihan Kegel setiap hari, idealnya sekitar tiga kali sehari. Ikuti langkah ini:

  • Kencangkan otot-otot dasar panggul Anda dan bayangkan Anda sedang menghentikan aliran urin.
  • Tahan otot selama 10 hingga 15 detik. Jika terasa terlalu berat, lakukan selama yang Anda bisa.
  • Lepaskan otot-otot yang berkontraksi.
  • Ulangi 15 kali untuk menyelesaikan satu set.

Anda juga perlu mengurangi asupan kafein dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi air. Sebaiknya, Anda juga menghindari untuk minum terlalu banyak saat akan tidur di malam hari.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil, Kenali Ciri-Ciri Ibu Hamil 6 Minggu

Sumber

Healthline. (2016). Prenatal Care: Urinary Frequency and Thirst. www.healthline.com

Medical News Today. (2021). The causes of frequent urination during pregnancy and what to do. www.medicalnewstoday.com

Pampers. How to Deal with frequent urination. www.pampers.com

What to expect.(2020). Frequent Urination During Pregnancy.www.whatoexpect.com