Apakah Hubungan Suami Istri saat Haid Bisa Menyebabkan Hamil?

Apakah Hubungan Suami Istri saat Haid Bisa Menyebabkan Hamil?

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 19 Januari 2023

 

Terkadang, hubungan seksual bisa menjadi persoalan yang tabu sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan suami istri ini.

Salah satu yang mungkin jarang dan tabu dibicarakan adalah tentang melakukan hubungan seksual ketika sedang haid.

Apakah hal tersebut aman untuk dilakukan dan bisakah aktivitas seksual ini menyebabkan kehamilan?

Baca Juga: Bolehkah Keramas saat Haid? 

Manfaat Aktivitas Seksual saat Haid

Saat sedang datang bulan, tubuh seorang wanita bisa mengalami berbagai gejala, mulai dari pusing, kram perut, dan gejala lainnya.

Siapa sangka hubungan seksual bisa menjadi solusi untuk meredakan masalah-masalah ini.

Adapun manfaat dari melakukan aktivitas seksual di saat menstruasi antara lain:

  • Membantu meredakan kram

Kram perut terjadi ketika rahim berkontraksi untuk meluruhkan darah.

Saat wanita melakukan aktivitas seksual, orgasme bisa membantu meredakan ketegangan otot rahim.

  • Meredakan sakit kepala

Selain menyebabkan badan lemas, keluarnya banyak darah ketika sedang haid juga dapat menimbulkan sakit kepala.

Sejumlah penelitian mengungkapkan hubungan seksual bisa membantu menyembuhkan gejala sakit kepala ini.

Kekurangan Hubungan Seksual saat Haid

Di balik manfaat di atas, aktivitas seksual yang dilakukan saat menstruasi juga memiliki kekurangan, terlebih jika Anda dan pasangan tak nyaman dengan adanya darah yang mungkin keluar saat hubungan intim dilakukan.

Jika Anda menggunakan tampon, maka tampon bisa menyerap lubrikasi alami yang dimiliki wanita, sehingga vagina akan terasa lebih kering.

Baca Juga: Obat Penunda Haid untuk Umroh, Amankah Dikonsumsi?

Tingkat Keamanan Hubungan Seksual saat Haid

Dikutip dari Health, Lauren Streicher, MD mengungkapkan bahwa hubungan seks pada masa menstruasi sering dikhawatirkan kebanyakan orang.

Nyatanya, aktivitas seksual ini aman untuk dilakukan ketika sedang haid.

Walaupun begitu ketika menstruasi, serviks Anda akan sedikit lebih terbuka, sehingga risiko infeksi bisa menjadi lebih tinggi.

Selain risiko infeksi, juga terdapat risiko kehamilan, khususnya jika Anda tidak menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.

Penyebab Terjadinya Kehamilan setelah Berhubungan Seksual saat Haid

Anda mungkin berpikir bahwa menstruasi menandakan tubuh Anda sedang tidak dapat dibuahi.

Namun, Anda tetap bisa hamil jika sperma tetap hidup dalam tubuh dan Anda sedang memasuki masa ovulasi.

Berikut adalah sejumlah hal yang wajib Anda pahami sebelum melakukannya:

  • Ovulasi

Siklus menstruasi wanita berkisar dari 21-35 hari, dengan rata-rata sebanyak 28 hari.

Pada pertengahan siklus Anda, maka rahim Anda akan mengeluarkan sel telur yang matang, atau disebut dengan ovulasi.

  • Sperma bertahan lama

Ketika Anda melakukan hubungan seksual, sperma pria bisa masuk ke dalam saluran reproduksi Anda.

Selama 5-6 hari, sperma pria bisa bertahan hidup di sana. Karena hal inilah sperma bisa menunggu hingga ada sel telur yang matang untuk dibuahi.

Contoh Kasus

Jika Anda melakukan hubungan seksual tepat setelah pendarahan berhenti, maka Anda memasuki fase jendela subur (fertility window).

Artinya, dalam setiap 28-30 hari, jendela subur berada di antara hari ke-11 hingga 21.

Dengan kata lain, Anda sedang subur dan berpotensi untuk hamil.

Jika Anda berhenti menstruasi di hari keenam, kemudian Anda melakukan hubungan seksual esoknya yaitu di hari ke-7 dan ovulasi di hari ke-11, maka sperma masih bisa hidup hingga masa ovulasi Anda datang.

Cara Mencegah Kehamilan

Untuk mencegah terjadinya kehamilan selama Anda melakukan hubungan seksual, gunakan alat kontrasepsi.

Setiap orang memiliki preferensinya masing-masing. Mulai dari pil KB, IUD, dan lain-lain.

Meskipun sudah menggunakan alat kontrasepsi di atas, Anda tetap perlu memakai kondom.

Penggunaan kondom tidak hanya bisa menurunkan risiko kehamilan, namun juga berbagai infeksi menular seksual yang berbahaya.

Lain halnya jika Anda tak menggunakan kondom. Apabila ini terjadi, maka Anda bisa mengomsumsi pil kontrasepsi darurat.

Pil kontrasepsi darurat perlu diminum sesegera mungkin, yaitu dalam kurun 5 hari setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.

Cara tersebut bisa Anda lakukan jika memang benar-benar dalam kondisi yang darurat, dan tidak bisa dijadikan sebagai alat pencegah kehamilan utama.

Bagaimanapun, hubungan seksual tanpa pengaman selalu berisiko menyebabkan kehamilan, termasuk hubungan seksual yang dilakukan ketika sedang haid.

Baca Juga: Minum Es Saat Haid, Apakah Berbahaya?

Sumber

Health. (2020). What to Know About Period Sex, Including Safety, Benefits, and Tips. www.health.com 

MedicineNet. (2020). Can Sperm Survive in Menstrual Blood?. www.medicinenet.com

Very Well Health. (2021). Tips for Having Sex During Your Period. www.verywellhealth.com

American Pregnancy Association. Can You Get Pregnant on Your Period? – American Pregnancy Association. americanpregnancy.org