Hidrokel: Penyebab, Tipe, Gejala dan Cara Pengobatannya

Hidrokel: Penyebab, Tipe, Gejala dan Cara Pengobatannya

Penulis: Justina | Editor: Agnes

Hidrokel adalah kondisi pembengkakan skrotum akibat penumpukan cairan yang terkadang terjadi saat lahir. Sekitar 10% bayi laki-laki lahir dengan hidrokel dan jarang terjadi pada pria dewasa. Umumnya, hidrokel hanya terjadi pada satu testis saja. Namun dalam beberapa kasus ada juga yang muncul di kedua sisi testis.

Hidrokel muncul saat lahir dan akan menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia satu tahun tanpa pengobatan khusus. Pada orang dewasa, hidrokel dapat muncul karena cedera selangkangan atau akibat infeksi. Hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu enam bulan. Jika hidrokel tidak kunjung sembuh, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pembedahan atau operasi.

Meski tidak berbahaya, hidrokel tidak dapat dianggap sepele. Ini karena hidrokel bisa menjadi pertanda komplikasi serius seperti infeksi atau tumor yang dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma. Selain itu, hidrokel juga dapat menandakan adanya inguinal hernia, yaitu suatu kondisi di mana sebagian usus terperangkap di dalam dinding perut.

Baca Juga: Multiple Sclerosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Tipe Hidrokel

Hidrokel Komunikan

Hidrokel komunikan terjadi ketika tunica vaginalis, selubung tipis yang mengelilingi testis, gagal menutup dengan benar selama perkembangan janin. Hal ini kemudian menyebabkan keluarnya cairan dari perut ke dalam skrotum.

Hidrokel Non Komunikan

Hidrokel non komunikan terjadi karena adanya gangguan pada organ reproduksi selama perkembangan janin. Gangguan ini menyebabkan tunica vaginalis menutup, sehingga cairan ekstra di testis tidak terserap.

Gejala Hidrokel

Hidrokel pada umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun ada satu gejala umum yang dapat menandakan jika Anda menderita hidrokel yaitu skrotum yang membengkak. Salah satu gejala penyakit hidrokel pada pria dewasa adalah rasa berat pada skrotum. 

Dalam beberapa kasus, pembengkakan skrotum terjadi lebih parah pada pagi hari daripada malam hari. Pria dewasa dengan hidrokel bisa mengalami ketidaknyamanan saat berjalan dan berhubungan seks.

Gejala hidrokel berbeda-beda tergantung penyebab dari penyakit hidrokel. Hidrokel komunikan akan menunjukkan perubahan ukuran testis karena cairan berpindah dari rongga perut ke skrotum, kemudian diserap lagi ke rongga perut.

Sementara itu, skrotum pada penderita hidrokel non komunikan menunjukkan ukuran yang konsisten sepanjang hari, tetapi lebih besar daripada ukuran skrotum normal.

Penyebab Hidrokel

Penyebab hidrokel pada bayi

Bayi rentan mengalami hidrokel terutama bayi yang terlahir prematur. Ini karena saat janin laki-laki tumbuh selama kehamilan, testis berkembang di perut tepatnya di dekat ginjal. Saat usia kehamilan matang, testis akan berpindah posisi dan turun ke skrotum. Agar testis turun, lapisan otot di skrotum (cincin ingunalis) akan terbuka lalu membentuk kanal atau kantong. 

Setelah testis pindah ke posisi yang semestinya, cincin inguinalis akan menutup. Jika cincin tetap terbuka atau terbuka kembali, cairan dapat mengalir dari perut ke skrotum melalui sehingga menyebabkan hidrokel. 

Penyebab hidrokel pada pria dewasa

Testis dikelilingi oleh kantong jaringan pelindung yang disebut tunica vaginalis. Kantong ini akan menghasilkan suatu cairan yang membuat testis dapat bergerak dengan bebas.

Biasanya, cairan testis yang berlebih akan mengalir ke pembuluh darah di skrotum. Namun, jika ada gangguan keseimbangan antara cairan yang diproduksi dengan cairan yang terserap dapat menyebabkan hidrokel. Pada pria dewasa, jika cincin inguinalis belum menutup atau terbuka kembali, hidrokel komunikan dapat terbentuk.

Hidrokel pada pria dewasa memiliki beberapa kemungkinan penyebab lain termasuk:

  • Cedera
  • Peradangan
  • Infeksi testis atau skrotum
  • Penyumbatan tali pusat
  • Operasi hernia inguinalis

Baca Juga: 14 Makanan untuk Diet Kaya Nutrisi

Pengobatan Hidrokel

Pada umumnya, hidrokel yang terjadi pada bayi yang baru lahir tidak membutuhkan pengobatan khusus. Ini karena hidrokel akan hilang dengan sendirinya saat bayi berusia satu tahun. Sementara itu, pengobatan hidrokel pada orang dewasa bisa dilakukan dengan hal sebagai berikut.

  • Pemberian obat pereda nyeri

Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasi meringankan nyeri akibat hidrokel. Sebelum mengonsumsi obat, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu agar Anda mendapatkan dosis dan penanganan yang tepat. Obat pereda nyeri ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman akibat adanya hidrokel.

  • Pembedahan

Dokter akan melakukan pembedahan jika Anda mengalami hidrokel komunikan. Caranya dengan mengangkat jaringan atau mengobati hidrokel. Pembedahan juga berfungsi untuk mengeluarkan sebagian cairan dan mengurangi pembengkakan pada hidrokel besar atau yang telah terinfeksi.

  • Pengeluaran cairan

Selain itu, pengobatan hidrokel juga dapat dilakukan dengan mengeluarkan cairan testis dengan jarum suntik. Metode ini biasanya dilakukan untuk orang yang mengalami masalah jantung. Namun, metode ini kurang efektif karena hidrokel dapat muncul kembali usai pengeluaran cairan sehingga diperlukan upaya pengeluaran cairan kembali.

  • Hidrokelektomi (pengangkatan hidrokel)

Hidrokelektomi dilakukan jika ukuran hidrokel terlalu besar dan menyebabkan nyeri. Jika tidak segera ditangani, hidrokelektomi dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:

  • Hematoma (pendarahan ke jaringan)
  • Infeksi
  • Pembengkakan terus menerus
  • Nyeri kronis
  • Atrofi testis
  • Kambuhnya hidrokel

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Menstruasi Tidak Normal

Sumber

Verywell health (2020). What Is a Hydrocele? www.verywellhealth.com

Mayoclinic (2020). Hydrocele. www.mayoclinic.org

Healthline (2018). Hydrocele. www.healthline.com

Medical News Today (2020). Hydrocele: Everything you need to know. www.medicalnewstoday.com