Dikenal Sebagai Pusar Bodong, Kenali Kondisi Hernia Umbilikalis

Dikenal Sebagai Pusar Bodong, Kenali Kondisi Hernia Umbilikalis

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Agustus 2023

 

Hernia umbilikalis merupakan sebuah kondisi medis yang terjadi ketika bagian dari usus Anda menonjol melalui lubang di otot perut di dekat pusar. Hernia umbilikalis atau dikenal dengan sebutan pusar bodong adalah kasus yang sering terjadi, tetapi biasanya tidak berbahaya.

Meski paling sering terjadi pada bayi, hernia umbilikalis juga bisa menyerang orang dewasa. Pada bayi, hernia umbilikalis bisa terlihat dengan jelas ketika bayi sedang menangis. Tanda klasik hernia umbilikalis pada bayi adalah tampilan pusar yang terlihat menonjol saat menangis.

Hernia umbilikalis yang terjadi pada anak umumnya akan menutup dengan sendirinya dalam dua tahun pertama kehidupan. Meskipun ada beberapa kasus hernia tetap membuka sampai usia anak lima tahun atau lebih. Hernia umbilikalis yang muncul selama masa dewasa umumnya membutuhkan perbaikan dengan cara pembedahan.

Baca Juga: Jenis dan Pengobatan Hernia Inguinalis pada Bayi

Apa Itu Hernia Umbilikalis?

Hernia umbilikalis adalah jenis hernia paling umum kedua yang muncul pada orang dewasa. Biasanya hernia ini terjadi dalam jarak kurang lebih 3 cm dari pusar seseorang (baik di bagian atas atau bawah).

Hernia Umbilikalis pada Bayi dan Anak-anak

Hernia umbilikalis paling sering terjadi pada bayi. Jenis hernia ini paling umum muncul pada bayi prematur. Hingga 84% dari bayi baru lahir dengan berat badan antara 1–1,5 kg mengalami hernia umbilikalis.

Saat janin sedang berkembang di dalam rahim, tali pusat melewati lubang kecil di dinding perut. Lubang tersebut seharusnya segera menutup setelah kelahiran.

Namun, otot tidak selalu menutup sepenuhnya dan meninggalkan titik lemah yang menjadi tempat munculnya hernia umbilikalis.

Hernia Umbilikalis pada Orang Dewasa

Hanya 1 dari 10 orang dewasa dengan hernia umbilikalis yang membawa kondisi ini sejak masa kanak-kanak. Sebanyak 90% orang dewasa mengalaminya karena masalah otot perut.

Peningkatan tekanan pada otot perut, seperti saat masa kehamilan atau kebiasaan mengangkat beban berat, bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hernia umbilikalis.

Penyebab Hernia Umbilikalis

Penyebab hernia umbilikalis berbeda-beda, tergantung kelompok usia pasiennya.

Penyebab Hernia Umbilikalis pada Bayi

Seperti yang sudah disebutkan, hernia umbilikalis pada bayi terjadi karena lubang kecil yang terbentuk di otot perut selama masa perkembangan dalam rahim tidak tertutup sempurna. Kasus ini lebih sering terjadi pada bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.

Penyebab Hernia Umbilikalis pada Orang Dewasa

Jika terlalu banyak tekanan pada dinding perut, beberapa jaringan lemak atau bagian usus bisa menembus bagian otot perut yang lemah.

Orang dewasa yang kelebihan berat badan, mengalami kehamilan berulang, atau sering membawa beban berat memiliki risiko lebih besar mengalami hernia umbilikalis.

Baca Juga: Kenali 4 Jenis Hernia pada Wanita

Gejala Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis menghasilkan pembengkakan atau tonjolan lunak di perut dekat pusar. Pada bayi yang menderita hernia umbilikalis, tonjolan tersebut mungkin akan terlihat saat mereka menangis, mengejan, atau terbatuk.

Hernia umbilikalis pada anak-anak biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Sementara pada orang dewasa, hernia umbilikalis bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.

Kapan Sebaiknya Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Jika Anda mencurigai bayi Anda memiliki hernia umbilikalis, segera temui dokter dan bicarakan mengenai kondisi Si Kecil.

Minta bantuan unit gawat darurat jika bayi Anda yang memiliki hernia umbilikalis mengalami sejumlah gejala, seperti:

  • Terlihat kesakitan
  • Muntah
  • Salah satu sisi pada bagian hernianya terlihat membengkak, terasa lembut, dan berubah warna.

Sama seperti yang terjadi pada anak-anak, hernia umbilikalis yang muncul pada orang dewasa juga sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

Segera kunjungi unit gawat darurat (UGD) jika tonjolan yang Anda miliki terasa sakit atau melunak. Diagnosis dan penanganan dini bisa mencegah Anda mengalami komplikasi.

Jika tonjolan terperangkap dan tidak bisa terdorong kembali ke rongga perut, usus mungkin akan kehilangan suplai darah dan menyebabkan kerusakan.

Jika hernia memotong suplai darah ke daerah tonjolan, ada risiko pasien akan mengalami gangrene (matinya jaringan karena tidak ada suplai darah yang cukup) dan infeksi yang mengancam jiwa. Meski begitu, kasus seperti ini jarang terjadi, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Penanganan terhadap Hernia Umbilikalis

Pada anak-anak, sebagian besar hernia umbilikalis akan hilang dengan sendirinya tanpa membutuhkan perawatan khusus. Jika dokter menganggap hernia membahayakan, tindakan pembedahan mungkin akan dilakukan untuk mencegah komplikasi.

Sedangkan pada orang dewasa, hernia umbilikalis umumnya harus ditangani secara khusus oleh dokter karena tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Selain itu, orang dewasa lebih rentan mengalami komplikasi sehingga kemungkinan kebutuhan pembedahan lebih tinggi daripada pasien anak-anak.

Baca Juga: Cara Merawat Tali Pusar Bayi yang Baru Lepas

Sumber

Healthline. Umbilical Hernia. www.healthline.com

John Hopkins Medicine. (2022). Umbilical Hernia. www.hopkinsmedicine.org

Medical News Today. (2022). Umbilical Hernia: What You Need to Know. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2022). Umbilical Hernia. www.mayoclinic.org